BYD Kuasai 20 Persen Impor Mobil Listrik Jepang



TL;DR
  • BYD menguasai lebih dari 20% impor mobil listrik di Jepang.
  • BYD merilis SUV listrik Atto 3 dan hatchback listrik Dolphin di Jepang.
  • BYD berencana merilis sedan listrik Seal dan memperluas jaringan gerai mereka.
BYD Kuasai 20 Persen Impor Mobil Listrik Jepang - image source: electrek - pibitek.biz - Data

image source: electrek


336-280

pibitek.biz - BYD terus mengembangkan sayapnya di luar negeri dan berhasil mendominasi pasar Jepang dengan menguasai lebih dari 20% impor mobil listrik pada bulan lalu. Meskipun baru dirilis tahun lalu, BYD sudah mulai membuat kehadirannya terasa di Jepang yang tertinggal dalam pergeseran industri otomotif menuju mobil listrik. Menurut data terbaru dari Japan Automobile Importers Association (JAIA) yang dirilis pada hari Rabu, total impor mobil listrik di Jepang mencapai 1.186 unit.

Angka ini meningkat 11% dibandingkan tahun sebelumnya. Dari 1.186 mobil listrik yang diimpor ke negara ini, BYD menyumbang sebanyak 217 unit. Meskipun jumlah ini masih kecil dalam skala yang lebih besar, namun pencapaian BYD cukup mengesankan mengingat mereka baru merilis mobil listrik di Jepang tahun lalu.

Yang lebih penting, Jepang bukanlah negara yang dikenal sebagai negara pengimpor mobil. BYD resmi memasuki pasar otomotif Jepang pada bulan Januari tahun lalu dengan merilis SUV listrik yang terjangkau, Atto 3 (Yuan Plus di China). Pada bulan September, BYD merilis mobil listrik berbiaya rendah lainnya, yaitu hatchback listrik Dolphin.

Dengan harga mulai dari 24.500 dollar AS (382 juta rupiah), BYD berambisi untuk menyaingi Toyota di kandangnya sendiri. Dengan baterai berkapasitas 70 kWh, mobil listrik Dolphin dapat menempuh jarak hingga 250 mil (400 km).

Versi dengan jarak tempuh lebih jauh (baterai 150 kWh) menawarkan jarak hingga 295 mil (476 km), dengan harga mulai dari 27.000 dolar AS (421 juta rupiah). BYD berencana merilis sedan listrik mereka, Seal, pada musim semi ini sambil memperluas jaringan mereka dengan lebih dari 100 gerai pada tahun 2025.

Produsen mobil asal China ini sudah menyumbang lebih dari 1% dari total penjualan mobil di Jepang bulan lalu. Pertumbuhan ini datang saat produsen mobil domestik seperti Toyota, Honda, Mitsubishi, Nissan, dan Mazda tertinggal dalam pasar mobil listrik. Dari lebih dari 11,2 juta kendaraan yang terjual tahun lalu, Toyota hanya menjual 104.000 mobil listrik, atau kurang dari 1%.

Sementara itu, Tesla Model Y menjadi mobil terlaris di seluruh dunia tahun lalu, mengalahkan RAV4 dan Corolla, karena industri otomotif beralih ke mobil listrik. Jepang tidak terkenal sebagai negara pengimpor mobil. Penjualan mobil impor hanya mencapai 5% dari total pasar Jepang pada paruh pertama tahun lalu, yang merupakan pertama kalinya penjualan mobil impor mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir.

Sebagian besar mobil impor adalah merek mewah seperti BMW, Mercedes-Benz, dan Audi. Keberadaan BYD yang semakin berkembang, meskipun masih relatif kecil, memiliki arti penting. Ketika BYD meningkatkan ekspornya, merek ini akan menjadi merek yang patut diperhatikan di Jepang.