Investasi Amazon di Energi Nuklir



Investasi Amazon di Energi Nuklir - image origin: nypost - pibitek.biz - Instruksi

image origin: nypost


336-280
TL;DR
  • Amazon berinvestasi besar dalam energi nuklir untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat.
  • Proyek ini menggunakan reaktor modular kecil yang diharapkan dapat mengurangi waktu dan biaya konstruksi.
  • Investasi ini memiliki tantangan, termasuk pengelolaan limbah radioaktif dan keselamatan.

pibitek.biz -Amazon baru-baru ini mengumumkan rencana investasi besar dalam energi nuklir. Perusahaan ini akan menginvestasikan lebih dari setengah miliar dolar untuk tiga proyek nuklir. Proyek tersebut terletak di negara bagian Washington, Virginia, dan Pennsylvania. Investasi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan energi yang semakin meningkat, terutama untuk program AI. Amazon Web Services, unit komputasi awan dari Amazon, akan mendanai studi kelayakan untuk menambahkan reaktor modular kecil ke stasiun energi yang ada.

Reaktor modular kecil, atau SMR, memiliki ukuran dan kapasitas yang lebih kecil dibandingkan reaktor nuklir tradisional. Konsep modular memungkinkan komponen reaktor diproduksi di pabrik dan kemudian dipindahkan ke lokasi untuk dirakit. Hal ini diharapkan dapat mengurangi waktu dan biaya konstruksi. Amazon akan memiliki hak untuk membeli energi dari instalasi awal yang terdiri dari empat SMR. Proyek ini dapat menghasilkan total kapasitas hingga 960 megawatt, cukup untuk memenuhi kebutuhan lebih dari 770.000 rumah di AS.

Meskipun banyak dukungan untuk energi nuklir, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Saat ini, tidak ada SMR yang beroperasi di AS. NuScale adalah satu-satunya perusahaan di AS yang memiliki lisensi desain SMR dari Komisi Regulasi Nuklir AS. Namun, proyek pertama mereka di Idaho terpaksa dibatalkan. Selain itu, SMR juga menghasilkan limbah radioaktif yang sulit dikelola. Sampai saat ini, AS belum memiliki tempat pembuangan akhir untuk limbah tersebut. Banyak pihak meragukan kelayakan investasi ini.

Meskipun SMR menawarkan potensi efisiensi, biaya pembangunan yang tinggi menjadi masalah utama. Kritikus berpendapat bahwa teknologi ini mungkin tidak dapat mencapai skala ekonomi yang diharapkan. Selain itu, kekhawatiran tentang keselamatan dan pengelolaan limbah nuklir tetap menjadi isu yang belum terpecahkan. Dengan semua tantangan ini, keputusan untuk berinvestasi dalam energi nuklir tampak sangat berisiko. Amazon berusaha untuk memenuhi permintaan energi yang terus meningkat. Penggunaan pusat data diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat antara 2023 dan 2030.

Hal ini memerlukan tambahan kapasitas pembangkit listrik sekitar 47 gigawatt. Amazon bukan satu-satunya perusahaan teknologi yang berinvestasi dalam energi nuklir. Google dan Microsoft juga telah menandatangani kesepakatan untuk menggunakan energi dari reaktor modular kecil. Perusahaan-perusahaan ini berupaya untuk mengurangi jejak karbon mereka. Energi nuklir dapat menghasilkan listrik dengan emisi gas rumah kaca yang sangat rendah. Namun, tantangan dalam pengelolaan limbah dan keselamatan tetap menjadi perhatian utama.

Investasi dalam energi nuklir harus dilakukan dengan hati-hati. Keputusan ini akan mempengaruhi masa depan energi di AS. Amazon berinvestasi dalam energi nuklir untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat. Proyek ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang. Namun, tantangan yang ada tidak bisa diabaikan. Keberhasilan investasi ini akan bergantung pada kemampuan untuk mengatasi masalah yang ada. Energi nuklir memiliki potensi, tetapi juga membawa risiko yang signifikan.