Microsoft dan OpenAI Jadi Rival di Bidang AI



Microsoft dan OpenAI Jadi Rival di Bidang AI - image from: pymnts - pibitek.biz - Pangsa Pasar

image from: pymnts


336-280
TL;DR
  • Microsoft dan OpenAI kini menjadi rival di bidang AI, terutama di pencarian dan iklan berita.
  • OpenAI memasuki bidang pencarian dengan alat baru bernama SearchGPT, bersaing dengan Microsoft dan Google.
  • Teknologi SearchGPT memungkinkan mesin pencari memahami nuansa dan konteks pertanyaan pengguna, memberikan jawaban yang lebih tepat.

pibitek.biz -Microsoft dan OpenAI, perusahaan startup AI, sering disebut sebagai mitra. Namun, kini mereka juga menjadi rival. Menurut laporan The Wall Street Journal (WSJ), Microsoft telah menambahkan OpenAI ke daftar kompetitor mereka.

Dokumen tersebut menempatkan OpenAI bersama perusahaan lain seperti Amazon dan Google sebagai rival di bidang AI. Microsoft mengatakan bahwa OpenAI adalah bagian dari kelompok besar yang juga termasuk mitra potensial. Mereka menganggap OpenAI sebagai kompetitor di bidang pencarian dan iklan berita, bersama dengan Google dan platform media sosial lainnya.

Hubungan antara Microsoft dan OpenAI sangat penting, karena Microsoft meminta bantuan OpenAI untuk membangun sistem AI, sementara juga memberikan dukungan keuangan sebesar $13 miliar untuk membantu pengembangan sistem OpenAI. Namun, keinginan kedua perusahaan untuk meningkatkan pangsa pasar AI membuat mereka bersaing. OpenAI juga memasuki bidang pencarian, bersaing dengan Microsoft dan Google dengan alat baru bernama SearchGPT.

Perkembangan ini terjadi di tengah pergeseran industri menuju kemampuan pencarian yang ditingkatkan dengan AI. Microsoft sendiri telah merilis fitur uji coba "Bing generative search" yang menggunakan AI untuk meringkas hasil pencarian. OpenAI adalah salah satu dari beberapa perusahaan yang memanfaatkan AI dalam pencarian.

Google telah menggunakan AI untuk meningkatkan pencarian selama lebih dari dua dekade. Perusahaan tersebut meningkatkan fokus AI-nya pada tahun 2017 dengan pembentukan divisi Google AI, yang telah mencoba mengembangkan LLM dan memanfaatkan dataset pencarian besar Google. Kemampuan pengolahan bahasa alami yang canggih adalah inti dari inovasi SearchGPT.

Dmytro Shevchenko, seorang ilmuwan data dari Aimprosoft, mengatakan bahwa teknologi ini memungkinkan mesin pencari memahami nuansa, konteks, dan niat dari pertanyaan pengguna, sehingga dapat memberikan jawaban yang lebih tepat dan sesuai dengan niat pengguna. Shevchenko menjelaskan perbedaan dalam pendekatan SearchGPT: "Jika pengguna bertanya, 'Apa resep makan malam yang cepat?' SearchGPT menyadari bahwa pengguna ingin makanan yang cepat dan nyaman. Oleh karena itu, dapat menyarankan resep pasta yang dimasak dalam 20 menit dan menjelaskan mengapa itu pilihan yang baik".