Anthropic Didakwa Mencuri Karya Penulis



Anthropic Didakwa Mencuri Karya Penulis - photo source: fortune - pibitek.biz - Manusia

photo source: fortune


336-280
TL;DR
  • Anthropic digugat oleh penulis karena mencuri karya mereka.
  • Perusahaan itu dituduh menggunakan buku bajakan untuk melatih AI.
  • Gugatan ini mempertanyakan etika pengembangan AI dan hak cipta.

pibitek.biz -Anthropic, perusahaan startup AI yang dikenal dengan chatbot Claude, kini menghadapi gugatan hukum dari sekelompok penulis. Para penulis ini menuduh Anthropic melakukan pencurian besar-besaran dalam melatih chatbot Claude menggunakan salinan bajakan dari buku-buku yang dilindungi hak cipta. Gugatan ini muncul setelah serangkaian gugatan serupa yang diajukan terhadap OpenAI, perusahaan pengembang ChatGPT, selama lebih dari setahun terakhir. Anthropic, yang didirikan oleh mantan pemimpin OpenAI, selama ini mempromosikan diri sebagai pengembang AI yang lebih bertanggung jawab dan berfokus pada keamanan.

Mereka mengklaim bahwa model AI mereka lebih aman dan lebih terarah pada penggunaan yang etis. Namun, gugatan ini tampaknya menyanggah klaim tersebut. Dalam gugatan yang diajukan di pengadilan federal di San Francisco, para penulis menuduh Anthropic menggunakan repositori karya tulis bajakan untuk membangun produk AI mereka. Mereka berpendapat bahwa tindakan Anthropic tersebut mengejek cita-cita mulia mereka. Para penulis menuding Anthropic memanfaatkan karya-karya mereka untuk keuntungan sendiri, tanpa memberikan penghargaan atau kompensasi yang layak.

Gugatan ini diajukan oleh trio penulis, yaitu Andrea Bartz, Charles Graeber, dan Kirk Wallace Johnson. Mereka bermaksud mewakili kelas penulis fiksi dan nonfiksi yang mengalami hal serupa. Gugatan ini bukanlah yang pertama dihadapi Anthropic. Perusahaan ini juga tengah menghadapi gugatan dari penerbit musik besar yang menuduh Claude mengulang lirik dari lagu-lagu yang dilindungi hak cipta. Kasus ini menambah daftar gugatan yang semakin panjang yang diajukan terhadap pengembang LLM AI di San Francisco dan New York.

Inti dari gugatan ini adalah klaim bahwa perusahaan teknologi menggunakan kumpulan besar karya tulis manusia untuk melatih chatbot AI agar dapat menghasilkan teks yang menyerupai manusia, tanpa meminta izin atau memberi kompensasi kepada para penulis karya asli. Tidak hanya para penulis yang mengajukan gugatan, tetapi juga seniman visual, label musik, dan kreator lainnya yang menuding keuntungan yang dihasilkan oleh AI Generatif diperoleh melalui penyalahgunaan hak cipta. Anthropic dan perusahaan teknologi lainnya berpendapat bahwa pelatihan model AI berada di bawah doktrin "penggunaan wajar" dalam hukum Amerika Serikat, yang mengizinkan penggunaan terbatas materi yang dilindungi hak cipta untuk tujuan seperti pendidikan, penelitian, atau transformasi karya yang dilindungi hak cipta menjadi sesuatu yang berbeda.

Namun, gugatan terhadap Anthropic mengklaim bahwa perusahaan tersebut menggunakan kumpulan data bernama The Pile yang berisi banyak buku bajakan. Mereka juga mempertanyakan klaim bahwa sistem AI belajar dengan cara yang sama seperti manusia. Para penulis berpendapat bahwa manusia yang belajar dari buku membeli salinan yang sah atau meminjamnya dari perpustakaan yang membelinya, sehingga setidaknya memberikan beberapa bentuk kompensasi kepada penulis dan kreator. Gugatan ini menimbulkan pertanyaan penting tentang hak cipta dan etika dalam pengembangan AI.