- EU bikin aturan baru buat perusahaan teknologi besar.
- Aturan digital baru EU bikin perusahaan teknologi besar pusing.
- EU pengen dunia digital yang adil dan aman.
pibitek.biz -Tahun 2024 sudah di depan mata dan para raksasa teknologi di Uni Eropa (EU) sedang merasakan panasnya tekanan dari regulator. EU tak main-main dalam menjalankan aturan baru untuk mengatur dunia digital, dan ini baru permulaan. EU menginginkan dunia digital yang adil, aman, dan terbuka bagi semua orang, dan mereka bersiap untuk pertempuran digital yang panjang dan sulit dengan perusahaan teknologi raksasa. Sepanjang tahun 2023, EU telah menunjukan kekuatannya dengan merilis serangan ke berbagai platform digital besar.
2 – Aplikasi ChatGPT untuk Windows: Kelebihan dan Kekurangan 2 – Aplikasi ChatGPT untuk Windows: Kelebihan dan Kekurangan
3 – AI: Ancaman Baru bagi Keamanan Siber 3 – AI: Ancaman Baru bagi Keamanan Siber
Mereka menggunakan dua senjata utama: DSA (Digital Services Act) dan DMA (Digital Markets Act). DSA mewajibkan perusahaan untuk mengawasi konten online, sementara DMA menentukan aturan main bagi perusahaan teknologi raksasa dalam bisnis mereka. Tindakan EU ini dipercaya akan berdampak signifikan pada cara perusahaan teknologi besar beroperasi di Eropa, menciptakan dunia digital yang lebih teratur dan adil. Salah satu kemenangan besar EU adalah memaksa TikTok untuk menghapus fitur "addictive" dari aplikasi spinoff-nya di Eropa.
Ini terjadi tak lama setelah aturan moderasi konten DSA mulai diterapkan. EU tak berhenti sampai di situ, mereka terus melancarkan serangan ke Apple, Meta, dan Microsoft. EU menargetkan perusahaan-perusahaan teknologi ini secara bergantian dalam beberapa bulan terakhir. Tindakan EU ini menunjukkan bahwa mereka serius dalam menjalankan aturan baru dan tidak akan segan untuk menjatuhkan sanksi kepada perusahaan yang melanggar aturan. Khususnya Apple, yang merupakan sasaran utama EU dalam DMA, mendapat tekanan untuk mengubah kebijakan App Store setelah EU menyatakan bahwa Apple melanggar aturan DMA.
Apple akhirnya mengambil langkah-langkah untuk mematuhi aturan DMA meskipun menyatakan bahwa aturan tersebut membahayakan keamanan pengguna. Namun, langkah Apple tersebut dinilai kurang memuaskan oleh beberapa perusahaan teknologi kecil. Mereka menilai langkah Apple tersebut "membingungkan" dan tidak cukup menjawab masalah yang diangkat oleh DMA. EU saat ini sedang menilai langkah-langkah yang diambil Apple dan mungkin akan menerapkan sanksi jika dianggap tidak cukup memenuhi ketentuan DMA. Seiring dengan tindakan terhadap Apple, EU juga mempersiapkan tindakan terhadap X (dulunya Twitter).
Regulator EU akan menentukan apakah X harus mematuhi DMA atau tidak pada bulan September. Hal ini menimbulkan tensi tinggi antara Elon Musk, pemilik X, dan Thierry Breton, kepala digital EU. EU mengancam akan memberikan denda atau bahkan melarang X di Eropa jika X terus melanggar aturan EU. Tindakan EU ini menunjukkan bahwa mereka tidak akan menoleransi pelanggaran aturan DMA dan siap untuk menjatuhkan hukuman yang berat kepada perusahaan yang melanggar. EU juga terus memperkuat aturan mengenai disinformasi dan ujaran kebencian dalam DSA.
Langkah ini telah menimbulkan konfrontasi antara Elon Musk dan EU. Musk menyatakan bahwa aturan tersebut membahayakan kebebasan berpendapat. Namun, EU tetap bersikukuh pada aturan yang mereka buat dan menyatakan bahwa aturan tersebut dibuat untuk melindungi pengguna dari konten yang berbahaya dan berpotensi merugikan. EU menilai bahwa kebebasan berpendapat harus sejalan dengan tanggung jawab dan tidak boleh digunakan untuk menyebarkan disinformasi dan ujaran kebencian. EU tak hanya menargetkan perusahaan teknologi besar, mereka juga melihat platform komunikasi lainnya.
Telegram, yang terkenal dengan privasi dan keamanan, mungkin akan ditambahkan ke daftar platform "very large" yang harus mematuhi aturan DSA yang paling ketat. Langkah EU ini menunjukkan bahwa mereka ingin menjangkau setiap platform digital yang beroperasi di Eropa dan memastikan bahwa semua platform mematuhi aturan yang mereka buat. EU tak hanya menargetkan perusahaan teknologi besar di bidang media sosial dan komunikasi, tapi juga merambah ke bidang AI. EU saat ini sedang menyelidiki kesepakatan antara raksasa teknologi dengan pengembang AI Generatif, seperti Microsoft dengan investasi USD 13 miliar di OpenAI yang mengembangkan ChatGPT.
Langkah ini menunjukkan bahwa EU tidak hanya fokus pada perusahaan teknologi besar di bidang media sosial dan komunikasi, tapi juga mengatur dan mengawasi perkembangan teknologi baru, terutama AI yang dipercaya akan mempengaruhi masa depan dunia digital. EU menargetkan seluruh sudut dunia digital dan bertekad untuk mendominasi aturan main dalam lingkungan digital. Mereka bersiap untuk pertempuran digital yang panjang dan sulit dengan perusahaan teknologi raksasa. EU menginginkan dunia digital yang adil, aman, dan terbuka bagi semua orang.
EU meyakini bahwa aturan yang mereka buat akan memberikan pengguna internet pengalaman yang lebih aman, adil, dan terbuka dari manipulasi perusahaan teknologi raksasa. Pertempuran digital antara EU dan perusahaan teknologi raksasa ini baru permulaan. EU menunjukkan tekad yang kuat untuk menguasai dunia digital dan memastikan bahwa perusahaan teknologi raksasa mematuhi aturan main mereka. Ini adalah pertempuran yang akan mempengaruhi masa depan internet dan dunia digital secara keseluruhan. Perubahan yang dibuat EU diharapkan akan membawa dampak positif bagi pengguna internet dan menciptakan dunia digital yang lebih aman dan adil bagi semua orang.