- OpenAI merilis SearchGPT, mesin pencari berbasis AI yang menantang dominasi Google di pasar mesin pencari.
- SearchGPT bisa akses informasi real-time dari internet, memberikan hasil pencarian ringkas dengan tautan sumber.
- Integrasi AI ke dalam mesin pencari semakin gencar, membuat pertempuran di dunia pencarian internet semakin panas.
pibitek.biz -OpenAI, perusahaan di balik chatbot populer ChatGPT, memutuskan untuk menjejakkan kakinya ke ranah yang selama ini dikuasai oleh Google. Mereka merilis SearchGPT, mesin pencari berbasis AI yang dapat mengakses informasi real-time dari internet. Langkah ini bukan hanya sekadar gebrakan, tapi juga sekaligus menjadi tantangan bagi Google dan Bing, mesin pencari milik Microsoft yang merupakan salah satu investor OpenAI. Perplexity, platform chatbot AI yang didukung oleh Jeff Bezos dan Nvidia, juga menjadi target persaingan.
2 – Startup AI Perplexity Bidik Pendanaan 7 Triliun 2 – Startup AI Perplexity Bidik Pendanaan 7 Triliun
3 – Google Kerjasama dengan Reaktor Nuklir untuk AI 3 – Google Kerjasama dengan Reaktor Nuklir untuk AI
Pengumuman peluncuran SearchGPT pada 25 Juli 2023 langsung membuat saham Alphabet, induk perusahaan Google, merosot hingga 3%. Hal ini menunjukkan bahwa para investor melihat SearchGPT sebagai ancaman serius bagi dominasi Google di pasar mesin pencari. OpenAI membuka pendaftaran untuk SearchGPT, yang saat ini masih dalam tahap prototipe dan hanya bisa diakses oleh sebagian kecil pengguna dan penerbit. Rencananya, fitur terbaik dari SearchGPT akan diintegrasikan ke ChatGPT di masa depan. SearchGPT akan memberikan hasil pencarian yang ringkas dengan tautan sumber informasi.
Pengguna juga bisa mengajukan pertanyaan lanjutan dan mendapatkan jawaban yang kontekstual. OpenAI berjanji memberikan akses kepada penerbit untuk mengatur bagaimana konten mereka ditampilkan di hasil pencarian SearchGPT. Beberapa mitra penerbitan SearchGPT adalah News Corp dan The Atlantic. Langkah OpenAI ini mengindikasikan kolaborasi yang lebih erat antara perusahaan AI dengan penerbit. Sebelumnya, OpenAI telah menandatangani kesepakatan lisensi konten dengan berbagai organisasi besar seperti Associated Press, News Corp, dan Axel Springer.
Perusahaan mesin pencari besar lainnya juga sedang berusaha untuk mengintegrasikan AI ke dalam layanan mereka sejak kemunculan ChatGPT pada November 2022. Microsoft, memanfaatkan investasinya di OpenAI, telah mengintegrasikan teknologi AI ke mesin pencari Bing. Google juga telah merilis ringkasan berbasis AI untuk publik di konferensi pengembang mereka pada Mei 2023. Meski begitu, Google belum memberikan tanggapan atas potensi dampak SearchGPT terhadap bisnis mereka. Reuters sebelumnya telah melaporkan rencana OpenAI mengenai mesin pencari berbasis AI pada Mei 2023.
Meskipun begitu, para pesaing baru ini juga menghadapi tantangan tersendiri. Perplexity, misalnya, sedang menghadapi tuntutan hukum dari penerbit seperti Wired dan Forbes, serta Conde Nast. Google masih memegang kendali atas pasar mesin pencari dengan pangsa pasar sebesar 91,1% pada Juni 2023, menurut data Statcounter. Namun, dengan kehadiran SearchGPT dan berbagai platform AI lainnya, pertempuran di dunia mesin pencari semakin memanas. Masa depan pencarian internet bisa saja diubah oleh revolusi AI yang sedang berlangsung.