AI Ilmuwan Ciptakan Eksperimen Sendiri



AI Ilmuwan Ciptakan Eksperimen Sendiri - photo owner: wired - pibitek.biz - Tim

photo owner: wired


336-280
TL;DR
  • AI ilmuwan merancang eksperimen sendiri, kata Clune, tanpa bantuan manusia.
  • AI ilmuwan bisa belajar mandiri, menghasilkan ide-ide baru, kata Clune.
  • Clune berharap AI ilmuwan membantu manusia memecahkan masalah kompleks.

pibitek.biz -Di tengah riuhnya perkembangan AI, sebuah tim peneliti dari University of British Columbia, Kanada, bersama University of Oxford dan perusahaan rintisan Sakana AI, berhasil menciptakan sesuatu yang mengejutkan: "AI ilmuwan".AI ilmuwan ini punya kemampuan unik. Ia bisa merancang dan menjalankan eksperimen sendiri. Bayangkan, AI ini bisa meramu ide-ide baru, bahkan menciptakan algoritma baru tanpa campur tangan manusia. Itulah yang membuat para peneliti terkesima. Hasil riset AI ilmuwan memang tidak tampak luar biasa pada pandangan pertama.

Kertas-kertas penelitian yang dihasilkan AI ini berisi penyesuaian kecil pada algoritma dan konsep yang sudah ada. Seolah-olah hanya hasil riset biasa yang sering kita temukan di konferensi dan jurnal AI. Tapi, tunggu dulu! Dibalik "kebiasaan" AI ilmuwan ini, ada sesuatu yang mencengangkan. Semua penelitian yang dihasilkan adalah murni karya AI itu sendiri. Ia belajar, merumuskan ide, dan membangun eksperimen tanpa bantuan manusia. Jeff Clune, pemimpin tim peneliti, mengakui bahwa ide-ide yang dihasilkan AI ilmuwan masih jauh dari kata "revolusioner".

Ia menjelaskan bahwa ide-ide yang dihasilkan AI ilmuwan memang menarik, namun bukan terobosan besar. Namun, di balik hasil yang belum "wah" ini, tersimpan potensi besar di masa depan. Tim peneliti yakin, AI ilmuwan bisa membuka pintu baru dalam dunia AI, di mana AI bisa belajar secara mandiri, menjelajahi ide-ide baru, dan bahkan mungkin menghasilkan penemuan-penemuan inovatif yang tak pernah terbayangkan oleh manusia. Sejauh ini, AI masih membutuhkan data pelatihan yang dibuat manusia untuk belajar.

Akan tetapi, jika AI bisa belajar sendiri, tanpa bantuan data yang dibuat manusia, maka AI akan bisa berkembang lebih jauh. Ia bisa melampaui batasan yang selama ini dibentuk oleh manusia. Tim Clune punya beberapa proyek AI yang dirancang untuk belajar mandiri. Salah satu proyeknya, bernama Omni, dirancang untuk menghasilkan perilaku karakter virtual di berbagai lingkungan virtual. Omni bisa "merasakan" karakter virtual mana yang menarik dan kemudian mengembangkannya dengan desain baru. Proyek lain yang dikembangkan tim Clune menggunakan kemampuan AI untuk "menciptakan" kode program yang memungkinkan karakter virtual melakukan berbagai hal di dunia virtual mirip Roblox.AI ilmuwan adalah salah satu contoh nyata bagaimana tim Clune mengembangkan potensi AI untuk belajar mandiri. Program ini dirancang untuk merancang eksperimen, menilai ide mana yang paling menjanjikan, menulis dan menjalankan kode program, dan mengulang proses ini berulang kali.

Hasilnya memang belum memuaskan, tapi Clune optimis bahwa AI yang bisa belajar mandiri, seperti LLM, akan semakin berkembang pesat seiring dengan peningkatan kekuatan komputer. "Ini seperti menjelajahi benua baru atau planet baru", ujar Clune. "Kita tidak tahu apa yang akan kita temukan, tetapi di setiap sudut, ada sesuatu yang baru". Tom Hope, seorang profesor di Hebrew University of Jerusalem dan ilmuwan riset di Allen Institute for AI (AI2), memiliki pandangan berbeda. Ia menilai AI ilmuwan, seperti LLM, masih sangat bergantung pada data dan informasi yang ada. Hope berpendapat bahwa kemampuan AI untuk menghasilkan ide-ide baru masih terbatas. Ia mempertanyakan apakah AI ilmuwan bisa menghasilkan ide-ide inovatif yang benar-benar baru. "Pertanyaan besarnya adalah apakah AI bisa menghasilkan ide-ide yang benar-benar baru", ujar Clune. Meskipun masih banyak pertanyaan yang belum terjawab, Clune dan timnya yakin bahwa AI yang bisa belajar mandiri akan menjadi kunci untuk mengembangkan sistem AI yang lebih canggih dan bermanfaat. Laporan dari Air Street Capital, sebuah perusahaan investasi, juga mengemukakan bahwa penelitian Clune punya potensi untuk mengembangkan aAI Generatiferatif yang lebih kuat dan andal. AAI Generatiferatif adalah program yang bisa melakukan tugas-tugas bermanfaat di komputer secara mandiri.

Di masa depan, aAI Generatiferatif dianggap sebagai teknologi AI yang penting. Perusahaan-perusahaan besar di bidang AI seperti Google, Microsoft, dan Meta, tengah berlomba-lomba untuk mengembangkan aAI Generatiferatif yang lebih canggih. Tim Clune juga mengembangkan program AI terbaru yang dirancang untuk merancang dan membangun aAI Generatiferatif.Program ini berhasil menciptakan aAI Generatiferatif yang lebih unggul dari aAI Generatiferatif yang dirancang manusia dalam beberapa tugas, seperti matematika dan pemahaman bacaan.

Namun, Clune mengakui bahwa teknologi ini menyimpan bahaya. Ia khawatir program ini bisa menghasilkan aAI Generatiferatif yang tidak terkendali dan berbahaya. "Ini berpotensi berbahaya", ujar Clune. "Kita harus memastikan agar teknologi ini digunakan dengan baik". Tim Clune berharap bahwa penelitian mereka bisa membantu mengembangkan AI yang lebih bermanfaat bagi manusia. Mereka percaya bahwa AI yang bisa belajar mandiri bisa membuka pintu baru untuk memecahkan masalah-masalah kompleks di dunia.AI ilmuwan adalah bukti bahwa AI terus berkembang pesat.