- Eropa jadi tempat menjanjikan bagi investor AI, investor AS borong perusahaan teknologi AI Eropa.
- Investor AS mendominasi pasar AI Eropa, tapi Eropa punya kekuatan sendiri yaitu regulasi.
- Eropa dapat menentukan arah perkembangan AI global dengan aturan yang mereka buat.
pibitek.biz -Dunia AI di Eropa sedang mengalami masa-masa gemilang, tumbuh dengan pesat dan menarik perhatian para investor di seluruh dunia. Dalam dekade terakhir, investasi di AI Eropa melonjak sepuluh kali lipat, dan tahun ini saja, investasi di teknologi AI Generatif (AI Generatif) melampaui rekor tahun-tahun sebelumnya. Perkembangan ini terjadi diiringi oleh investasi besar-besaran dari investor Amerika Serikat (AS). Investor AS telah menancapkan kukunya di ekosistem AI Eropa. Mereka telah menanamkan modal yang jauh lebih banyak dibandingkan negara lain, dengan total investasi yang mencapai 20 kali lipat dari negara lainnya di bidang AI Generatif Eropa.
2 – Serangan Ransomware Turun 300%, Microsoft Ungkap Strategi Baru 2 – Serangan Ransomware Turun 300%, Microsoft Ungkap Strategi Baru
3 – AI: Ancaman Baru bagi Keamanan Siber 3 – AI: Ancaman Baru bagi Keamanan Siber
Sejumlah perusahaan teknologi besar AS, yang sering disebut sebagai "Magnificent Seven", yaitu Apple, Tesla, Alphabet, Amazon, Nvidia, Microsoft, dan META, telah terlibat dalam 15 kesepakatan dengan perusahaan AI Eropa tahun lalu. Perusahaan-perusahaan ini kini menjadi investor di beberapa perusahaan AI terkemuka di benua biru. Bukan hanya perusahaan-perusahaan besar yang tertarik, investor AS lainnya juga berperan penting dalam mendanai perusahaan AI Eropa. Sekitar 40% hingga 50% dari pendanaan tahap akhir (lebih dari 40 juta dolar) di perusahaan AI Eropa berasal dari investor AS, dan lebih dari 70% dari pendanaan tahap akhir melibatkan setidaknya satu investor AS.
Dominasi investor AS tidak hanya terlihat dari sisi finansial, tetapi juga dari sisi intelektual. Penelitian menunjukkan bahwa 73% dari LLM dikembangkan di AS, dan lebih dari 70% dari publikasi ilmiah tentang AI melibatkan setidaknya satu penulis dari AS. Namun, dominasi investor AS membawa kekhawatiran bagi Eropa. Beberapa orang menganggap bahwa investasi AS akan meningkatkan pengaruh perusahaan AS di Eropa, dan mengurangi ketergantungan Eropa pada teknologi lokal. Kesepakatan antara Microsoft dan Mistral, perusahaan AI asal Prancis, telah memicu perdebatan tersebut.
Microsoft menanamkan modal sebesar 16 juta dolar di Mistral, memberikan akses kepada Mistral untuk memanfaatkan jaringan distribusi Microsoft dan mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan untuk memperluas jangkauan bisnisnya ke tingkat global. Kemitraan ini menawarkan peluang bagi Mistral untuk bersaing dengan perusahaan AI AS yang memiliki monopoli di pasar. Namun, kesepakatan ini juga menimbulkan keprihatinan di Eropa, khususnya di Inggris dan Uni Eropa (EU). Inggris mengumumkan keprihatinan mereka terhadap investasi AI Microsoft, meskipun tidak melanjutkan investigasi mengenai hal tersebut.
Perdebatan mengenai regulasi AI menyeruak di Eropa, dengan Prancis, Jerman, dan Italia mendukung aturan yang lebih longgar bagi perusahaan yang mengembangkan model AI Generatif. Beberapa pengamat menilai bahwa advokasi aturan yang lebih longgar ini dipengaruhi oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Microsoft. Hal ini menunjukkan potensi perusahaan swasta untuk melobi praktik legislatif Eropa, sebuah fenomena yang telah terjadi di sektor teknologi lain. Jika Eropa ingin bertahan dan bersaing di pasar AI AS, mereka harus mengambil keputusan tentang tingkat kedaulatan yang diinginkan.
Investasi AS memang penting bagi perusahaan AI Eropa untuk mencapai tingkat global, dan mereka membutuhkan sumber daya, pendanaan, dan kepemimpinan intelektual yang disediakan oleh AS. Namun, Eropa tidak harus merasa tertekan oleh pengaruh investor AS. Eropa memiliki kekuatan sendiri, khususnya dalam hal regulasi. GDPR (General Data Protection Regulation), misalnya, telah meraih sukses internasional dan diadopsi oleh negara-negara seperti Brasil, Nigeria, Kanada, dan Afrika Selatan. Perusahaan AS yang ingin masuk ke pasar ini, termasuk Eropa, harus mematuhi GDPR.
Gugatan terhadap Microsoft yang menuding OpenAI melanggar aturan dalam menggunakan data untuk melatih model AI menunjukkan bahwa Amerika sedang mengalami perubahan dalam regulasi AI, dan Eropa memimpin perubahan ini. Parlemen AS mencermati perkembangan di Eropa dan bagaimana pasar dan konsumen mereka bereaksi terhadap pembatasan yang diberlakukan pada teknologi AI. Meskipun investasi AS diperlukan bagi perusahaan AI Eropa untuk mencapai skala global, ini tidak berarti kepentingan legislatif Eropa terancam.
Justru, kita mungkin akan melihat perusahaan teknologi besar AS menyesuaikan diri dengan aturan yang dibuat di Eropa dalam tahun-tahun mendatang, karena semakin banyak lembaga pengatur di AS yang menyerukan hati-hati terhadap dampak teknologi AI. Investor AS sebaiknya mencermati perusahaan AI Eropa yang berkembang pesat dan kondisi pasar yang menguntungkan mereka. Eropa memiliki peran penting dalam menentukan arah perkembangan AI global. Mereka memiliki kekuatan dalam regulasi dan memiliki potensi untuk membentuk kebijakan AI yang berpusat pada etika dan privasi.