Pixel 9: AI Terlalu Berlebihan



Pixel 9: AI Terlalu Berlebihan - credit: mashable - pibitek.biz - Samsung

credit: mashable


336-280
TL;DR
  • Google Pixel 9 terlalu fokus pada fitur AI yang kurang berguna.
  • Ponsel ini memiliki kinerja cepat, kamera bagus, dan baterai tahan lama.
  • Fitur AI seperti Reimagine dan Add Me terasa dipaksakan dan tidak berguna.

pibitek.biz -Google Pixel 9 hadir dengan segudang fitur AI, namun banyak yang terasa berlebihan dan kurang berguna. Tahun lalu, Google Pixel 8 dan Pixel 8 Pro dipenuhi dengan fitur AI baru. Namun, banyak fitur yang terkesan dipaksakan dan tidak memberikan manfaat yang berarti bagi pengguna. Sayangnya, tren ini berlanjut di Pixel 9. Pixel 9 hadir dengan harga yang lebih mahal, yaitu $799, dibanding pendahulunya. Google menawarkan peningkatan seperti RAM 12GB, kamera yang lebih baik, dan tentu saja, fitur AI yang semakin banyak.

Namun, perlu dipertanyakan apakah fitur-fitur AI ini benar-benar diperlukan dan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi pengguna. Di luar fitur AI, Pixel 9 hadir dengan desain yang berbeda dari Pixel 8. Google menggunakan sisi-sisi yang datar dan terbuat dari aluminium. Hal ini membuat Pixel 9 kurang nyaman digenggam dan terasa licin. Layar Pixel 9 memiliki peningkatan kecerahan hingga 2.700 nits, membuatnya lebih mudah dilihat di bawah sinar matahari. Google juga mempertahankan refresh rate adaptif 60-120Hz, yang menjadi standar untuk ponsel kelas atas saat ini.

Sayangnya, Google terlalu fokus pada fitur AI di Pixel 9. Fitur-fitur seperti Reimagine dan Add Me, yang memungkinkan pengeditan foto dengan AI, terasa kurang berguna dan bahkan bisa dibilang aneh. Misalnya, fitur Reimagine memungkinkan pengguna untuk mengubah jalan menjadi sungai dengan bantuan AI. Fitur Add Me memungkinkan pengguna untuk menambahkan diri mereka ke foto grup yang sebenarnya tidak ada. Fitur-fitur seperti ini terkesan dipaksakan dan tidak memberikan manfaat yang nyata. Google juga merilis aplikasi Pixel Weather yang mirip dengan aplikasi cuaca di iPhone.

Aplikasi ini menampilkan ringkasan cuaca hari ini dengan bantuan AI. Namun, informasi yang diberikan oleh AI terkesan biasa dan bisa didapatkan dengan mudah melalui cara lain. Pixel 9 juga memiliki Pixel Studio, fitur text-to-image AI yang memungkinkan pengguna untuk mengubah teks menjadi gambar. Fitur ini bekerja dengan cepat dan efisien, tetapi tidak terlalu berguna. Pixel Screenshots adalah satu-satunya fitur AI yang terasa benar-benar bermanfaat. Fitur ini mencatat semua screenshot yang diambil dan mengingat teks atau detail lain di layar.

Dengan adanya fitur ini, pengguna dapat dengan mudah menemukan screenshot yang mereka butuhkan di masa mendatang. Meskipun Pixel 9 memiliki kinerja yang cepat dan lancar, skor Geekbench multi-core-nya kurang memuaskan. Skornya lebih rendah daripada Samsung Galaxy S23, yang merupakan model lama. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja Pixel 9 kurang optimal, meskipun tidak terlalu terasa dalam penggunaan sehari-hari. Di sisi lain, daya tahan baterai Pixel 9 luar biasa. Ponsel ini mampu bertahan hingga 19 jam dalam pengujian memutar video secara terus menerus.

Dalam penggunaan normal, Pixel 9 dapat bertahan hingga 24 jam. Google tidak mengecewakan dalam hal ini. Pixel 9 dilengkapi dengan kamera utama 50MP, kamera selfie 10.5MP, dan kamera ultra-wide 48MP. Kualitas kamera Pixel 9 sangat baik, seperti halnya pada Pixel sebelumnya. Google memadukan hardware dan software canggih untuk menghasilkan gambar berkualitas tinggi. Kamera ultra-wide pada Pixel 9 memiliki peningkatan sensitivitas cahaya, yang memungkinkan pengambilan gambar yang lebih baik dalam kondisi minim cahaya.

Secara keseluruhan, Pixel 9 adalah ponsel yang solid dengan baterai yang tahan lama dan kamera yang berkualitas. Namun, Google terlalu berfokus pada fitur AI yang tidak begitu bermanfaat dan bahkan terkesan dipaksakan. Pixel 9 akan memuaskan pengguna Pixel yang menginginkan peningkatan di atas Pixel 8, tetapi fitur AI-nya terasa kurang inovatif dan kurang berguna. Google perlu memikirkan kembali pendekatannya terhadap AI dan berfokus pada pengembangan fitur yang lebih inovatif dan berguna bagi pengguna.