- Australia menghentikan investigasi Clearview AI setelah perusahaan menghentikan bandingnya terhadap keputusan privasi.
- Komisaris Privasi Australia tetap pada keputusan bahwa Clearview AI melanggar hukum privasi Australia.
- Komisaris menekankan perusahaan tersebut tidak menunjukkan patuhan terhadap hukum privasi Australia dalam investigasi.
pibitek.biz -Australia telah menghentikan investigasi terhadap Clearview AI, sebuah perusahaan teknologi pengenalan wajah yang diduga melanggar hukum privasi negara tersebut. Keputusan ini diambil oleh Komisaris Privasi Australia, Carly Kind, meskipun perusahaan tersebut tidak pernah menunjukkan bahwa mereka telah mematuhi hukum privasi Australia. Investigasi dimulai pada tahun 2021 setelah Clearview AI dituduh mengumpulkan data biometrik warga Australia tanpa izin dan menjualnya melalui alat pengenalan wajah.
2 – AI Apple: Kekecewaan dan Keterlambatan 2 – AI Apple: Kekecewaan dan Keterlambatan
3 – Serangan Siber Hantam Globe Life, Data Ribuan Pelanggan Dicuri 3 – Serangan Siber Hantam Globe Life, Data Ribuan Pelanggan Dicuri
Komisaris Privasi Australia kemudian membuat keputusan bahwa Clearview AI telah melanggar hukum privasi negara tersebut dan memerintahkan perusahaan tersebut untuk menghentikan pengumpulan data dan menghapus semua data yang telah dikumpulkan. Namun, Clearview AI mengajukan banding terhadap keputusan tersebut ke Tribunal Banding Administratif Australia (AAT). Setelah tiga tahun, perusahaan tersebut memutuskan untuk menghentikan bandingnya sebelum AAT dapat membuat keputusan. Komisaris Privasi Kind kemudian memutuskan untuk menghentikan investigasi, tetapi menekankan bahwa keputusan awal terhadap Clearview AI masih berlaku.
Keputusan ini telah memicu reaksi dari aktivis hak digital dan organisasi non-pemerintah, yang menyerukan agar pemerintah Australia melakukan pengawasan lebih ketat terhadap praktik pengumpulan data seperti ini. Senator Australia Greens, David Shoebridge, mengatakan bahwa kecurigaan bahwa Clearview AI terus mengumpulkan foto warga Australia tanpa izin "sangat memerlukan investigasi lebih lanjut". Komisaris Privasi Kind juga menekankan bahwa praktik seperti ini semakin umum karena perkembangan model AI yang generatif.
Ia juga mengumumkan bahwa kantor privasi Australia akan menerbitkan panduan tambahan untuk entitas yang ingin mengembangkan dan melatih model AI Generatif sambil mematuhi hukum privasi negara tersebut. Clearview AI telah terlibat dalam beberapa kasus hukum di seluruh dunia, termasuk di Inggris, Amerika Serikat, dan Australia. Pada tahun 2021, perusahaan tersebut didenda £7,5 juta oleh Komisaris Informasi Inggris karena mengumpulkan data warga Inggris tanpa izin. Pada tahun 2022, perusahaan tersebut mencapai kesepakatan dengan American Civil Liberties Union (ACLU) untuk tidak menjual database pengenalan wajahnya kepada sebagian besar bisnis Amerika Serikat dan semua entitas di Illinois, termasuk penegak hukum, selama lima tahun.