Data Center di Virginia Haus Air, AI Bakal Membuatnya Lebih Parah



Data Center di Virginia Haus Air, AI Bakal Membuatnya Lebih Parah - image owner: techspot - pibitek.biz - Council

image owner: techspot


336-280
TL;DR
  • Data center di Virginia mengonsumsi 1,85 miliar galon air AS pada tahun 2023.
  • Wilayah Virginia, terutama Data Center Alley, menjadi rumah bagi sekitar 300 fasilitas data center.
  • Banyak data center besar di Virginia terletak di wilayah yang mengalami stres air dan kekeringan.

pibitek.biz -Data center di Virginia, Amerika Serikat, mengalami peningkatan konsumsi air yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini dikhawatirkan akan memburuk dengan munculnya teknologi AI yang membutuhkan sumber daya yang lebih besar. Virginia merupakan rumah bagi sekitar 300 fasilitas data center, yang membutuhkan listrik dan air dalam jumlah besar untuk menjaga layanan internet global tetap berjalan. Menurut laporan Financial Times, data center di Virginia mengonsumsi setidaknya 1,85 miliar galon air AS pada tahun 2023, meningkat dari 1,13 miliar galon pada tahun 2019.

Data ini didapatkan dari enam otoritas air di Fairfax, Loudoun, Prince William, dan Fauquier, wilayah yang dikenal sebagai "Data Center Alley". Beberapa utilitas air lainnya di wilayah tersebut tidak menyediakan data untuk laporan tersebut. Data Center Alley merupakan rumah bagi operasi besar perusahaan seperti Google, Microsoft, dan Amazon. Fasilitas-fasilitas ini membutuhkan air untuk mendinginkan peralatan komputasi atau untuk pembangkit listrik. Namun, beberapa data center terbesar terletak di wilayah yang mengalami kekeringan atau krisis air lainnya.

Menurut perwakilan dari Piedmont Environmental Council, organisasi nirlaba di Virginia, ekspansi industri data center yang cepat dapat tidak berkelanjutan bagi lingkungan. Sebagian besar wilayah Virginia mengalami kondisi kering yang tidak normal, menurut US Drought Monitor. Namun, banyak data center besar masih terletak di wilayah yang mengalami stres air. Microsoft melaporkan bahwa 42% air yang dikonsumsi di fasilitasnya pada tahun 2023 berasal dari wilayah yang mengalami kekurangan air, sementara Google menyatakan bahwa 15% penggunaan air tawar globalnya terjadi di wilayah yang sudah mengalami kekurangan air.

Amazon tidak menyediakan data spesifik tentang masalah ini, tetapi menyatakan bahwa mereka berkomitmen untuk menjadi "penjaga air yang baik". Perusahaan ini bertujuan untuk menjadi "positif air" pada tahun 2030, mengembalikan lebih banyak air ke komunitas daripada yang dikonsumsi di fasilitasnya. Microsoft juga mengembangkan teknologi pendinginan "nol-air" untuk data center di Virginia, sementara Google tidak memberikan komentar. Air hanya salah satu masalah yang muncul dari pertumbuhan industri data center di seluruh dunia.