Mini-LED vs OLED: Duel Teknologi Layar Terkini



Mini-LED vs OLED: Duel Teknologi Layar Terkini - photo from: techradar - pibitek.biz - Fitur

photo from: techradar


336-280
TL;DR
  • OLED dan Mini-LED televisi memperbarui teknologi.
  • Samsung Mini-LED televisi unggul di kecerahan dan gerakan.
  • Panasonic OLED televisi memiliki kontras dan suara lebih baik.

pibitek.biz -Memilih televisi baru sekarang lebih rumit dari sebelumnya. Dulu, ketika memilih antara televisi Mini-LED dan OLED, jawabannya sederhana. Ingin kecerahan? Pilih Mini-LED. Ingin hitam pekat yang memikat? OLED adalah jawabannya. Namun, seiring berjalannya waktu, dua teknologi ini semakin berkembang. OLED dan Mini-LED terus berinovasi, berusaha mengalahkan satu sama lain di setiap aspek. Pertempuran ini terus berlangsung, dengan masing-masing teknologi terus memperbaiki diri dan memberikan pengalaman visual yang semakin memukau.

OLED dan Mini-LED, keduanya mendominasi dunia televisi dan terus mengalami transformasi. Televisi OLED terbaik saat ini mampu mencapai puncak kecerahan hingga 2.000 nits. Bayangkan, beberapa tahun lalu, OLED menembus angka 1.000 nits saja sudah dianggap luar biasa. Sekarang, bahkan televisi OLED kelas menengah seperti LG C4 sudah mampu melampaui batas tersebut. Kecerahan televisi OLED yang semakin tinggi ini menunjukkan perkembangan pesat dalam teknologi televisi. Kemajuan ini tidak lepas dari inovasi terbaru seperti Micro Lens Array (MLA) dan QD-OLED.

QD-OLED adalah panel OLED yang disempurnakan dengan lapisan quantum dot, yang memberikan warna lebih akurat dan tingkat kecerahan lebih tinggi. Mini-LED juga tidak mau kalah. Perusahaan seperti TCL dan Hisense semakin agresif dalam menambahkan zona peredupan lokal di televisi Mini-LED mereka. Ini membuat kontras dan tingkat hitamnya lebih baik, menyaingi kualitas gambar OLED. Kecerahannya pun naik tajam, mencapai 6.500 nits di beberapa model. Bahkan model terjangkau pun sekarang bisa punya kecerahan tinggi.

TCL QM851G dan TCL C855, contohnya, mencatatkan puncak kecerahan 3.583 nits dan 2.920 nits saat diuji. Kemajuan ini menunjukkan bahwa Mini-LED terus berkembang dan memperbaiki kelemahannya di masa lalu. Sony Bravia 9 menjadi salah satu televisi Mini-LED terbaik di tahun 2024. Televisi ini membawa Mini-LED ke level yang baru. Teknologi XR Backlight Master Drive dengan High Peak Luminance miliknya menciptakan kontras dan detail hitam yang sangat tinggi, menyaingi kualitas gambar OLED yang selama ini dikenal dengan kemampuannya menghadirkan warna hitam yang pekat.

Teknologi ini benar-benar menjadi ancaman bagi televisi OLED, menunjukkan bahwa Mini-LED tidak hanya fokus pada kecerahan, tetapi juga pada kualitas gambar secara keseluruhan. Untuk melihat seberapa dekat performa televisi OLED dan Mini-LED, dilakukanlah perbandingan antara Samsung QN90D, televisi Mini-LED andalan, dengan Panasonic MZ1500, televisi OLED kelas menengah. Keduanya diuji dengan pengaturan gambar Filmmaker Mode, yang dirancang untuk menampilkan gambar sesuai dengan visi pembuat film. Pertama, diputarlah film The Batman, film dengan warna gelap (dimastering pada 400 nits, bukan 1.000 nits).

Film ini diuji untuk melihat kontras dan tingkat hitam, yang menjadi salah satu keunggulan OLED. Saat adegan awal di lokasi kejadian, televisi OLED Panasonic jelas menunjukkan tingkat hitam yang lebih pekat dan detail bayangan yang lebih baik daripada Samsung Mini-LED. Ini membuktikan bahwa OLED masih unggul dalam menampilkan detail di area gelap. Namun, yang mengejutkan, Samsung juga menampilkan tingkat hitam yang cukup dalam dan kontras yang sangat bagus. Samsung berhasil menyeimbangkan cahaya dari sumber seperti lampu dengan suasana gelap dan suram di sekitarnya.

Samsung juga lebih kebal terhadap "black crush" atau hilangnya detail di area gelap. Detail kostum Batman dan pakaian Jim Gordon tetap terjaga di adegan gelap, menunjukkan bahwa Mini-LED berhasil mengatasi kekurangannya di masa lalu. Adegan ini diuji di ruangan dengan cahaya terang dan kondisi gelap gulita. Karena kecerahan layar penuh yang lebih tinggi dan layar anti-refleksi, Samsung tampil lebih baik di kondisi terang. Namun di kondisi gelap, Panasonic unggul. Samsung menunjukkan kelemahan Mini-LED: backlight blooming.

Hal ini terlihat sebagai efek halo di sekitar objek terang (walaupun tidak separah di beberapa model Mini-LED murah) dan lebih terlihat di kondisi gelap. Ini menjadi bukti bahwa OLED masih lebih unggul dalam menampilkan gambar di kondisi cahaya minim. Selanjutnya, diputarlah film La La Land, film yang penuh warna-warna cerah. Saat adegan pembuka (Another Day of Sun), semua penari mengenakan pakaian warna-warni yang mencolok. Panasonic dan Samsung menampilkannya dengan cara berbeda. Warna pada Panasonic terlihat lebih dalam dan akurat.

Warna Samsung tampak lebih terang dan lebih vibrant. Pada adegan malam hari, yang didominasi oleh palet warna biru, pink, dan ungu, Panasonic kembali menunjukkan kedalaman warna yang lebih baik. Samsung punya tampilan yang lebih terang dan dinamis. Ini menunjukkan bahwa OLED lebih unggul dalam menampilkan warna yang lebih natural, sementara Mini-LED lebih fokus pada warna yang lebih hidup dan mencolok. Hasil ini tidak sepenuhnya mengejutkan. Panasonic OLED menunjukkan tingkat hitam dan kontras yang lebih baik.

Samsung Mini-LED tampil lebih terang dan warna lebih vibrant. Namun, ada beberapa hal yang menarik. Samsung QN90D, penerus Samsung QN90C, masuk dalam daftar televisi terbaik untuk menonton olahraga. Keunggulannya terletak pada kecerahan layar penuh yang tinggi dan kemampuan penanganan gerakan yang sangat baik. Samsung QN90D meneruskan tradisi ini. Televisi ini menunjukkan penanganan gerakan yang luar biasa, bahkan tanpa perlu penyesuaian pengaturan gerakan. Televisi OLED biasanya punya penanganan gerakan yang bagus, tapi dalam kasus ini, Panasonic pun kalah dari Samsung.

Ini menunjukkan bahwa Mini-LED lebih unggul dalam menampilkan konten yang bergerak cepat, seperti olahraga. Kualitas suara menjadi hal yang mengejutkan. Televisi Panasonic sering kali termasuk dalam daftar televisi dengan kualitas suara terbaik. Panasonic MZ2000 OLED memiliki speaker eksternal di bagian bawah layar untuk suara built-in yang lebih langsung dan bertenaga. MZ1500, yang digunakan untuk perbandingan ini, juga punya speaker serupa. Seharusnya, MZ1500 punya kualitas suara yang lebih baik, tapi ternyata tidak.

Pengujian suara built-in Panasonic dan Samsung dilakukan dengan adegan pengejaran Batmobile di The Batman. Panasonic memiliki suara yang lebih bertenaga dan penuh karena speakernya menghadap ke depan. Namun, suara Samsung lebih menarik karena didukung fitur Object Tracking Sound (OTS). Setiap benturan, suara ban berdecit, ledakan, dan suara mesin mobil yang bergemuruh ditempatkan dengan tepat di sekitar layar, menciptakan sensasi imersif dan koneksi yang lebih kuat antara gambar dan suara. Bass Samsung juga sangat kuat.

Ini menunjukkan bahwa Mini-LED dapat memberikan pengalaman suara yang lebih imersif dan realistis. Meskipun kedua televisi ini menunjukkan performa sesuai ekspektasi – Panasonic OLED dengan tingkat hitam dan kontras yang lebih baik, Samsung Mini-LED dengan gambar yang lebih terang dan vibrant – beberapa detail kecil menjadi kejutan. Samsung tidak kalah dalam hal kontras dan tingkat hitam. Kejutan terbesar datang dari kualitas suara. Samsung tidak kalah telak dari Panasonic. Ini menunjukkan bahwa Mini-LED terus berkembang dan mampu memberikan pengalaman yang lebih baik.

Secara keseluruhan, Panasonic OLED punya gambar yang lebih unggul dalam pengujian ini. Namun, Samsung Mini-LED membuat kita bertanya-tanya, siapa yang lebih menarik? Beberapa tahun lalu, kita pasti akan langsung memilih OLED. Tapi sekarang, perkembangan Mini-LED benar-benar membuat kita berpikir ulang. Perkembangan teknologi yang pesat membuat pilihan televisi menjadi semakin sulit, namun juga semakin menarik. Pertempuran antara OLED dan Mini-LED akan terus berlanjut, menawarkan pengalaman menonton yang semakin memukau.