Pixel 9 Pro XL: Dukungan 7 Tahun, Masa Depan yang Ramah Perbaikan



Pixel 9 Pro XL: Dukungan 7 Tahun, Masa Depan yang Ramah Perbaikan - photo origin: androidcentral - pibitek.biz - Port

photo origin: androidcentral


336-280
TL;DR
  • Google janji dukungan 7 tahun untuk Pixel 9 Pro XL, tapi sulit diperbaiki.
  • Desain yang ramah perbaikan penting untuk kelestarian lingkungan dan kenyamanan konsumen.
  • Google harus membuat perangkat yang benar-benar tahan lama dan mudah diperbaiki.

pibitek.biz -Video bongkar pasang Pixel 9 Pro XL dari iFixit, perusahaan yang terkenal dengan kemampuannya dalam membedah perangkat elektronik, telah memicu banyak perdebatan. Sementara sebagian besar berita tentang Pixel 9 series fokus pada ketangguhannya dalam uji jatuh, bagi sebagian orang, faktor lain yang lebih penting justru terlupakan. Skor repairability (kemudahan diperbaiki) yang diberikan iFixit kepada Pixel 9 Pro XL adalah 5, sebuah angka yang terbilang biasa saja. Bahkan, para pakar yang dilengkapi alat lengkap pun kesulitan membuka ponsel tanpa merusak layar.

Mengganti baterai pun menjadi mimpi buruk bagi para profesional. Dengan fakta ini, muncul pertanyaan besar: Bagaimana mungkin Google bisa menjanjikan masa pakai 7 tahun untuk perangkat yang sulit diperbaiki? Tentu saja, semua perangkat bisa bertahan 7 tahun atau lebih asalkan kamu bersedia mengeluarkan uang untuk perawatan dan perbaikan. Tapi, Google sudah membuat janji besar soal dukungan perangkat selama 7 tahun. Artinya, Google seharusnya mendesain ponsel yang mudah dirawat dan diperbaiki agar bisa bertahan selama itu.

Mungkin Google beranggapan bahwa dengan desain yang kokoh, perangkat akan terhindar dari kerusakan. Namun, faktanya tidak selalu demikian. Sayangnya, Pixel 9 Pro XL belum menunjukkan hal itu. Memang, penggantian baterai tidak mengharuskan kamu untuk melepas layar. Sebuah kabar baik, karena layar mudah rusak saat proses pelepasan, dan baterai akan lebih dulu butuh penggantian sebelum 7 tahun tercapai. Namun, sisi baik ini ternodai oleh kenyataan bahwa mengganti baterai tetaplah menjadi proses yang sulit.

Bayangkan, masih banyak komponen lain yang bisa rusak dan perlu diganti dalam 7 tahun. Port USB, misalnya, bisa longgar dan butuh penggantian. Membuat port USB yang lebih tahan lama mungkin menjadi solusi yang lebih efektif ketimbang desain yang rumit. Memang, tidak ada smartphone yang kebal terhadap kerusakan. Tapi, mengapa Google tidak berusaha membuat perangkatnya lebih mudah dirawat? Jika Google benar-benar serius dengan janji dukungan 7 tahunnya, maka desain yang ramah perbaikan seharusnya menjadi prioritas utama.

Sebab, perbaikan yang mudah bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga soal kelestarian lingkungan. Menggunakan smartphone selama 7 tahun mungkin terdengar aneh bagi sebagian orang. Tapi, bagi sebagian lagi, itu adalah hal yang menyenangkan. Bayangkan, kamu hanya perlu mengeluarkan uang untuk membeli smartphone sekali dalam 7 tahun. Tentu saja, ada saja teknologi baru yang menarik dan mungkin kamu ingin mencicipinya. Tapi, asalkan smartphone lamamu masih berfungsi baik, kamu tidak perlu buru-buru membeli yang baru.

Sayangnya, kebanyakan orang tidak berpikir seperti itu. Mereka tergoda oleh fitur-fitur baru yang tidak kompatibel dengan perangkat lama mereka. Google, Samsung, Apple, dan produsen smartphone lain tahu persis bagaimana memanfaatkan celah ini. Mereka menawarkan fitur baru dengan teknologi canggih, lalu mereka mengatakan bahwa kamu membutuhkan perangkat baru untuk menggunakannya. Itulah cara mereka menghasilkan uang. Google, Samsung, dan Apple memang mengklaim mendukung produk mereka lebih lama, tapi jangan terpedaya.

Tujuan utamanya tetap sama: membuatmu bersedia mengeluarkan uang untuk membeli perangkat baru. Siklus konsumsi perangkat elektronik yang cepat memang menjadi masalah yang rumit. Di satu sisi, konsumen tergoda oleh inovasi yang terus bermunculan. Di sisi lain, produsen smartphone mendorong konsumen untuk terus mengganti perangkat mereka. Google sebenarnya tidak perlu susah-susah memikirkan strategi baru. Lihat saja HMD Skyline. Ponsel kelas menengah ini punya kamera yang menarik, dan yang lebih istimewa, desainnya memungkinkan penggantian baterai sendiri.

Tapi, HMD Skyline hanya mendapat dukungan selama 3 tahun. Lalu ada Fairphone, yang dikenal karena desain ponselnya yang bisa diperbaiki 100%. Dengan petunjuk yang benar dan alat yang tepat, kamu bisa dengan mudah memperbaiki sendiri jika ada kerusakan. Bayangkan, jika Google membuat Pixel 9 Pro XL lebih mudah diperbaiki, mereka akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Ponsel itu sudah sangat bagus, tapi bisa menjadi jauh lebih menarik jika kamu bisa dengan mudah mengganti baterai sendiri. Sebagai brand yang ingin menunjukkan standar terbaik dalam dunia smartphone, Google seharusnya bisa melakukan lebih.

Alih-alih hanya menjanjikan dukungan 7 tahun, mereka seharusnya membuat perangkat yang memang bisa bertahan selama itu. Memang, janji dukungan 7 tahun bisa menjadi alat pemasaran yang menarik. Namun, janji tersebut akan berarti jika diiringi dengan komitmen untuk membuat produk yang benar-benar tahan lama dan mudah diperbaiki. Google memiliki kesempatan untuk menjadi pelopor dalam industri smartphone. Mereka bisa menunjukkan bahwa ketahanan dan kemudahan perbaikan bukanlah hal yang berlawanan. Dengan mendesain produk yang ramah perbaikan, Google bisa meningkatkan kepuasan konsumen dan meningkatkan kelestarian lingkungan.