- Redline adalah seniman graffiti yang menguasai aksi cepat dan pertarungan seru di game Spine.
- Spine memberikan Redline kemampuan baru dalam pertarungan dengan AI yang cerdas dan menantang.
- Game Spine menawarkan aksi seru dan pertarungan dinamis dengan kombinasi gerakan cepat dan penggunaan lingkungan.
pibitek.biz -Bayangkan aksi menegangkan ala film John Woo, dengan adegan-adegan aksi yang mendebarkan dan gerakan cepat yang penuh gaya. Bayangkan juga kebebasan bergerak khas Batman Arkham, di mana kamu bisa menghindar dari serangan, melancarkan pukulan cepat, dan mengendalikan pertarungan dengan penuh percaya diri. Gabungkan kedua hal ini dan kamu akan mendapatkan Spine, game aksi yang sedang dinantikan, yang menggabungkan elemen terbaik dari film aksi dan game aksi modern untuk menciptakan pengalaman yang benar-benar mendebarkan.
2 – OSCAL TIGER 13: Ponsel Pintar dengan Kamera AI nan Hebat 2 – OSCAL TIGER 13: Ponsel Pintar dengan Kamera AI nan Hebat
3 – Fitur Canvas ChatGPT Tampilkan Perubahan Teks 3 – Fitur Canvas ChatGPT Tampilkan Perubahan Teks
Dalam Spine, kita berperan sebagai Redline, seorang seniman graffiti pemberontak yang hidup di dunia cyberpunk dystopian. Redline memiliki bakat luar biasa dalam pertarungan, dan ia tidak segan-segan menggunakan cat semprotnya sebagai senjata dalam pertarungan. Dunia Spine dipenuhi dengan cahaya neon dan warna-warna cerah, yang menciptakan atmosfer futuristik yang menarik dan sekaligus sedikit menakutkan. Dalam demo yang diperlihatkan, Redline sedang menghadapi musuh besar yang bersenjata shotgun di tengah jalan pasar cyberpunk yang berwarna neon.
Jalanan itu penuh dengan kios-kios yang menjual berbagai barang aneh dan menarik, tetapi Redline tidak punya waktu untuk berbelanja. Ia harus fokus pada pertarungan yang sedang berlangsung. Gerakan Redline lincah, seperti John Wick, ia menghindar dari tembakan, melancarkan tendangan, dan membalas dengan pistolnya. Saat lawan tumbang, Redline mengambil shotgun dan langsung berhadapan dengan musuh lainnya. Ledakan shotgun membuat musuh terpental dan menghantam kios-kios di pasar. Redline tidak ragu-ragu untuk menggunakan lingkungannya untuk keuntungannya.
Dia tahu bahwa setiap sudut jalan bisa menjadi senjata yang mematikan di tangannya. Begitu peluru habis, Redline dikepung. Namun, ia punya jurus lain: cat semprot. Dengan gerakan memutar yang cepat dan penuh gaya, Redline menyemprotkan cat biru ke udara, mengacaukan pandangan musuh. Cat biru itu menyebar ke seluruh udara, menutupi pandangan musuh dan memberi Redline kesempatan untuk menyerang. Peluang ini digunakan Redline untuk melancarkan pukulan dan menciptakan jarak. Pertarungan dalam Spine dirancang cepat dan dinamis, seperti tarian maut yang penuh adrenalin.
Setiap gerakan Redline terasa seperti hasil latihan yang keras dan fokus, dan ia selalu siap untuk menghadapi tantangan baru. Game ini jelas terinspirasi oleh film-film aksi seperti Bullet Train, The Matrix, dan John Wick, yang terkenal dengan aksi-aksi yang epik dan penuh gaya. Arthur Ovchinnikov, pemimpin komunitas, menunjukkan demo Spine sambil dijelaskan oleh Dmitry Pimenov, direktur game. Pimenov menekankan bahwa tim pengembang berusaha menciptakan pengalaman Gun Fu sinematik yang penuh dengan adegan aksi, pertarungan jarak dekat, dan gerakan bebas yang terinspirasi dari seri Batman Arkham.
Tim ini terdiri dari para pengembang yang berpengalaman dalam game aksi dan sangat bersemangat untuk menghadirkan pengalaman bermain yang seru dan inovatif. "Spine membawa kita ke dunia cyberpunk dystopian yang mengeksplorasi hubungan manusia-AI", kata Pimenov. Kota ini dikendalikan oleh Tensor, AI autokrasi yang memegang kendali atas kehidupan penduduknya. Redline adalah salah satu dari sedikit orang yang berani melawan Tensor, dan ia berharap bisa mengubah dunia dystopian ini menjadi tempat yang lebih baik.
Redline, sang seniman graffiti, memiliki AI bernama Spine yang melekat pada punggungnya. Spine adalah sahabat Redline, menemani Redline dalam setiap perjalanannya dan memberikan dukungan serta bantuan. Spine tidak hanya teman, tetapi juga senjata yang mematikan. Spine memberi Redline kemampuan baru seiring perkembangan hubungan mereka. Pimenov menjelaskan bahwa ide Spine muncul delapan sampai sepuluh tahun lalu, namun tim menunggu waktu yang tepat untuk mewujudkan ide tersebut. Tim telah mengumpulkan para pengembang yang ahli dalam pertarungan, dan cerita Spine kemudian berkembang dengan pesan moral: "AI adalah alat yang tidak selalu baik atau buruk, tergantung pada pemiliknya dan cara mereka menggunakannya".
Untuk menghadirkan pengalaman Gun Fu yang autentik, tim menonton berbagai film aksi setiap minggu, termasuk Extraction (2020) dan A Better Tomorrow karya John Woo. Mereka mengkaji setiap detail film aksi, dari gerakan para aktor hingga teknik pertarungan, untuk memastikan bahwa Spine menghadirkan pengalaman Gun Fu yang realistis dan mendebarkan. Selain film, mereka juga terinspirasi dari game aksi seperti Remember Me (Don't Nod) dan Stranglehold (Midway Studios dan Tiger Hill Entertainment). Dalam demo yang ditunjukkan, Redline mencari kakaknya yang hilang.
Redline harus berjuang melawan berbagai musuh, dari gangster kecil hingga bos mafia yang kuat. Dalam salah satu adegan, sudut kamera beralih dari cinematic ke side-scroller, mirip dengan film Old Boy. Hal ini memberikan pemain perspektif yang berbeda dan menambah dinamika pertarungan. Spine sangat langka di kota ini, tetapi bukan sesuatu yang unik. Terdapat pengguna Spine lainnya, dan Redline harus berhadapan dengan mereka dalam pertarungan yang menegangkan. Demo berakhir dengan pertarungan bos melawan pengguna Spine lainnya.
Pertarungan bos terlihat sangat dramatis, dan kita bertanya-tanya apakah mengendalikan Redline semenyenangkan dengan kelihatannya. Pimenov mengatakan bahwa mereka ingin memastikan game ini dapat dinikmati oleh semua pemain, termasuk yang tidak berpengalaman dalam game aksi. Tantangan utama dalam game ini adalah strategi, bukan kecepatan reaksi. Tim ini telah merancang sistem pertarungan yang mudah dipelajari tetapi sulit untuk dikuasai. "Waktu dalam pertarungan sangat penting", jelas Pimenov. "Jika kamu tepat waktu, kamu akan lebih efisien.
Kamu akan mengalahkan musuh lebih cepat. Namun, tantangan utama adalah strategi. Jika kamu melakukan kesalahan, kamu akan kalah". Bagi yang menginginkan tantangan, ada mode hardcore di mana pemain harus menyelesaikan game tanpa terkena satu pukulan pun. Mode ini dirancang untuk pemain yang ingin menguji kemampuan mereka hingga batasnya. Sebagai bonus, di mode ini Redline akan mengenakan kacamata hitam. Jika pemain terkena serangan, kacamata hitamnya akan terlepas. Jika pemain berhasil menyelesaikan game dengan kacamata hitam masih terpasang, artinya mereka telah mengalahkan semua musuh dan mereka "sangat keren".
Setiap misi dirancang seperti "film pendek", dan hal itu terlihat jelas dalam demo. Terdapat kombinasi pertarungan tangan kosong, tembak-tembakan, dan penggunaan lingkungan untuk mengalahkan musuh. Aksi tidak pernah berhenti, bahkan di sela-sela pertarungan saat Redline berlari mengejar musuh. Meskipun masih dalam tahap awal pengembangan, demo yang diperlihatkan menunjukkan potensi besar Spine. Game ini menjanjikan pengalaman aksi yang seru, penuh gaya, dan terinspirasi dari film-film aksi terbaik.