Fitur Baru TikTok: Suara AI Pribadi



Fitur Baru TikTok: Suara AI Pribadi - image owner: socialmediatoday - pibitek.biz - Kreator

image owner: socialmediatoday


336-280
TL;DR
  • TikTok hadirkan fitur suara AI pribadi untuk pengguna.
  • Fitur AI TikTok memudahkan pengguna untuk menambahkan suara mereka sendiri.
  • Fitur ini meningkatkan interaksi sosial antara pengguna media sosial.

pibitek.biz -TikTok, platform video pendek yang sedang naik daun, terus berinovasi dengan menghadirkan fitur-fitur baru yang menarik bagi penggunanya. Salah satu fitur terbaru yang dirilis oleh TikTok adalah kemampuan untuk membuat tiruan suara AI pribadi. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menambahkan suara mereka sendiri ke video TikTok mereka, bukan lagi menggunakan suara generik yang sudah tersedia di aplikasi. Bayangkan, kamu bisa berbicara ke perangkatmu dan TikTok akan mengubah ucapanmu menjadi suara AI yang mirip dengan suara aslimu.

Suara AI ini bisa kamu gunakan untuk membuat video TikTok yang lebih personal, tanpa harus mengeluarkan suara aslimu. Dengan fitur ini, pengguna bisa lebih leluasa dalam bereksperimen dengan konten video mereka. Fitur ini, yang memungkinkan pengguna untuk "Membuat Suara AI Sendiri", merupakan hasil dari penelitian mendalam yang dilakukan oleh ByteDance, perusahaan induk TikTok, dalam bidang replikasi suara AI. ByteDance telah mengembangkan model AI baru yang bisa meniru suara siapa pun dengan cukup akurat, hanya dengan sedikit data masukan.

Kemampuan model AI ini untuk meniru suara manusia dengan sangat mirip membuka peluang baru dalam berbagai bidang, seperti pengembangan aplikasi yang lebih interaktif dan personal. Model AI ByteDance yang diberi nama "StreamVoice" ini hanya membutuhkan beberapa ucapan untuk meniru suara seseorang secara real-time. Bayangkan, kamu bisa meniru suara siapa pun dengan akurat hanya dengan mendengar beberapa kalimat mereka. Kemampuan ini bisa menjadi alat yang sangat berguna dalam berbagai situasi, seperti dubbing film atau pembuatan video game, di mana suara asli tidak tersedia atau sulit diperoleh.

Namun, teknologi ini juga menimbulkan masalah. Kemudahan meniru suara seseorang bisa membuka peluang penipuan dan deepfake yang lebih meyakinkan. Bayangkan, dengan StreamVoice, penipu bisa meniru suara orang terkenal atau orang terkasih untuk menipu orang lain. Hal ini bisa menyebabkan kerugian finansial, reputasi, dan bahkan emosional bagi para korban. Platform media sosial sepertinya terobsesi dengan menciptakan versi AI dari diri kita sendiri. Meta juga menghadirkan fitur yang memungkinkan kreator untuk membuat chatbot AI yang merespon dengan gaya dan suara mereka.

Meta berpendapat bahwa fitur ini bisa membantu kreator terkenal yang sering menerima banyak pesan, banyak di antaranya adalah pertanyaan generik. Chatbot yang didesain dengan gaya mereka bisa membantu dalam beberapa konteks, seperti menanggapi pertanyaan umum atau memberikan informasi dasar. Pertanyaannya, mengapa platform media sosial terobsesi dengan AI? Benarkah orang ingin berinteraksi dengan versi robot dari orang sungguhan, alih-alih berinteraksi langsung dengan manusia? Kebanyakan orang mungkin lebih memilih untuk berinteraksi langsung dengan manusia, karena interaksi dengan AI bisa terasa impersonal dan kurang memuaskan.

Sebenarnya, fitur AI ini bertentangan dengan tujuan awal media sosial, yaitu memfasilitasi interaksi manusia. Apakah pengguna benar-benar menginginkan chatbot AI sebagai pengganti interaksi sosial asli? Sebagian besar pengguna mungkin akan lebih senang berinteraksi dengan manusia, karena hal itu memberikan pengalaman yang lebih autentik dan personal. Fitur AI di TikTok mungkin tampak lebih masuk akal, karena memungkinkan pengguna untuk menggunakan suara mereka sendiri di video, bukan suara robot generik yang sering terdengar di video lain.

Fitur ini bisa membantu pengguna TikTok untuk membuat konten yang lebih personal dan menarik. Kemampuan menerjemahkan bahasa juga merupakan nilai tambah yang signifikan. Dengan fitur ini, pengguna TikTok bisa membuat video yang bisa dipahami oleh audiens dari berbagai negara. Hal ini bisa membantu memperluas jangkauan konten TikTok dan menghubungkan pengguna dari berbagai budaya. Apakah fitur AI ini benar-benar penghemat waktu atau keuntungan yang signifikan? Sebagian pengguna TikTok mungkin merasa bahwa fitur AI ini tidak terlalu bermanfaat, karena mereka bisa menambahkan suara mereka sendiri ke video mereka dengan cukup mudah.

Mungkin platform media sosial sedang mencari solusi untuk masalah yang belum ada. Tanpa aplikasi yang jelas, mereka hanya menambahkan fitur apa pun berdasarkan teknologi yang mereka kembangkan. Mungkin saja fitur AI ini hanyalah sebuah eksperimen yang belum tentu berhasil. Fitur-fitur AI ini menjauhkan platform media sosial dari inti dari interaksi manusia, dan tidak memberikan nilai tambah yang signifikan. Fitur-fitur ini mungkin menarik karena keunikannya, tetapi apakah mereka akan menjadi alat berharga yang meningkatkan pengalaman pengguna di setiap aplikasi? Fitur AI untuk membuat suara AI pribadi di TikTok mungkin lebih baik dibandingkan dengan fitur AI lain yang dikeluarkan oleh platform media sosial.

Namun, apakah fitur ini benar-benar berharga, masih harus kita lihat. Meskipun fitur ini memungkinkan pengguna untuk menambahkan suara mereka sendiri ke video TikTok, masih perlu dipertimbangkan apakah fitur ini benar-benar bermanfaat atau hanya gimmick belaka. Sebagian pengguna TikTok mungkin akan merasa bahwa fitur ini tidak terlalu berguna dan tidak akan menggunakannya secara rutin. Platform media sosial perlu lebih berhati-hati dalam menggunakan teknologi AI, dan memastikan bahwa fitur AI yang mereka ciptakan benar-benar bermanfaat dan tidak malah menjauhkan pengguna dari interaksi sosial yang sebenarnya.