AI Friend yang Bantu Ingat Pembicaraan, Benar-benar Teman?



AI Friend yang Bantu Ingat Pembicaraan, Benar-benar Teman? - credit: gigadgets - pibitek.biz - Etika

credit: gigadgets


336-280
TL;DR
  • Friend AI, kalung wearable, membantu mengingat detail penting dari pertemuan atau pembicaraan.
  • Friend AI dapat merekam pembicaraan secara real-time, membuat catatan, dan daftar tugas untuk follow-up tanpa memerlukan koneksi internet.
  • Pengembang dapat mengutak-atik softwarenya, membuat plugin, dan mengustomisasi aplikasi mobile untuk memperluas kemampuan Friend.

pibitek.biz -Base Hardware merilis sebuah inovasi wearable bernama Friend AI, sebuah kalung yang dapat membantu kamu mengingat detail penting dari pertemuan atau pembicaraan yang menarik. Friend AI ini dapat merekam pembicaraan secara real-time dan memberikan kamu catatan tentang apa yang dibicarakan, serta membuat daftar tugas untuk follow-up. Friend dilengkapi dengan mikrofon untuk merekam audio, koneksi Bluetooth ke ponsel, dan prosesor AI on-device yang dapat menganalisis pembicaraan dan membuat ringkasan tanpa memerlukan koneksi internet.

Menurut Base Hardware, Friend tidak menyimpan pembicaraan; transkrip hanya disimpan di aplikasi ponsel kamu. Aplikasi Friend juga menawarkan saran AI-powered dan dapat membuat pengingat, item aksi, atau entri kalender berdasarkan pembicaraan kamu. Selain fungsionalitas intinya, Friend juga memiliki pendekatan open-source.

Pengembang dapat mengutak-atik softwarenya, membuat plugin, dan mengustomisasi aplikasi mobile yang menyertainya untuk memperluas kemampuan Friend, membuatnya menjadi alat yang menarik bagi pengguna yang teknologi-savvy. Sementara versi pengembang sudah tersedia, versi konsumen masih dalam pre-order dengan pengiriman yang diharapkan pada akhir 2024 dengan harga $69. Namun, Friend juga menimbulkan kekhawatiran privasi yang signifikan karena fitur rekamannya yang konstan, yang dapat menimbulkan risiko keamanan dan masalah etika.

Beberapa orang mungkin merasa fitur always-onnya terlalu intrusif, fungsionalitasnya tidak perlu, dan sifat open-source softwarenya dapat menimbulkan kerentanan keamanan. Mematikan fitur always-on dan hanya menggunakan Friend saat dibutuhkan dapat mengurangi kenyamanannya, yang merupakan salah satu kelebihan Friend. Produsen sepertinya meninggalkan masalah ini kepada pengembang, sehingga kita mungkin akan melihat pembaruan software di masa depan yang bertujuan untuk meningkatkan perlindungan privasi sambil mempertahankan kemudahan penggunaan.

Kita telah melihat banyak teknologi wearable dan perangkat AI-powered yang mengubah hidup kita, tetapi pada akhirnya kita yang harus memutuskan bagaimana menggunakan mereka dan apa kompromi yang kita rela buat. Dengan meningkatnya produk seperti ini, kita semakin dekat dengan masa depan di mana privasi dapat terus dikompromikan, rekaman publik dapat menjadi standar, dan interaksi pribadi dapat lebih terbatas. Penting untuk diingat bahwa teknologi harus meningkatkan hidup kita tanpa mengorbankan kepercayaan dan intimasi yang kita hargai dalam hubungan kita dengan keluarga, teman, dan aspek-aspek hidup yang kita cintai.