- Nazoordeen membangun reaktor fusi di kamar tidurnya.
- Nazoordeen sukses mengatasi kebocoran vakum dan mencapai tekanan ideal fusi.
- Nazoordeen belum mencapai fusi karena belum melepaskan neutron, reaktor fusi masih perlu modifikasi.
pibitek.biz -Hudhayfa Nazoordeen, seorang mahasiswa matematika di University of Waterloo, telah mengukir namanya dalam sejarah sains dengan membangun reaktor fusi mini di kamar tidurnya sendiri. Proyek ini bukan hanya sebuah hobi, tapi sebuah bukti nyata bahwa impian untuk mengendalikan kekuatan fusi dapat diwujudkan bahkan di lingkungan sederhana. Dengan modal sekitar $2.000 dan tekad kuat, Nazoordeen berhasil merakit reaktor fusi dalam waktu empat minggu. Prestasinya ini menjadi sorotan mengingat proyek-proyek serupa biasanya dikerjakan oleh laboratorium penelitian besar dengan dana yang tak terhitung.
2 – AI Apple: Kekecewaan dan Keterlambatan 2 – AI Apple: Kekecewaan dan Keterlambatan
3 – Cyera Akuisisi Trail Security untuk Keamanan Data 3 – Cyera Akuisisi Trail Security untuk Keamanan Data
Perjalanan Nazoordeen dimulai dengan pencarian dan pengumpulan komponen-komponen reaktor dari berbagai pemasok daring. Ia mencari bahan terbaik dengan harga yang terjangkau, sambil mempelajari bagaimana setiap bagian reaktor berfungsi. Di minggu kedua, Nazoordeen memulai proses perakitan ruangan utama reaktor dan rangkaian penyearah. Ia mengikuti setiap petunjuk dengan hati-hati, memastikan setiap koneksi terpasang dengan benar. Proses perakitan ini membutuhkan kesabaran dan ketelitian yang tinggi, mengingat kerumitan sistem reaktor fusi.
Di minggu ketiga, reaktor sudah siap dan terpasang di kamar tidurnya. Nazoordeen kemudian fokus untuk mengintegrasikan transformator neon yang berfungsi sebagai sumber energi untuk reaktor. Tantangan terbesar yang dihadapi Nazoordeen muncul di minggu ketiga dan setengah. Ia harus berjuang melawan kebocoran pada sistem vakum, yang merupakan elemen penting dalam reaktor fusi. Sistem vakum berfungsi untuk menciptakan lingkungan hampa udara, di mana partikel-partikel atom dapat bergerak bebas dan bereaksi satu sama lain.
Nazoordeen harus mencari dan menambal lubang-lubang kecil yang menyebabkan penurunan tekanan vakum. Ia menghabiskan waktu berjam-jam untuk melacak sumber kebocoran, mencoba berbagai metode penambalan, hingga akhirnya berhasil mencapai tekanan vakum yang ideal, yaitu 25 juta bagian per miliar dari tekanan atmosfer. Untuk memantau dan mengatur tekanan vakum, ia menggunakan transduser MKS-901p yang dihubungkan ke komputer. Data tekanan vakum yang terpantau secara real-time membantu Nazoordeen memperbaiki sistem vakumnya dengan cepat dan efisien.
Di tengah kesulitan yang dihadapinya, Nazoordeen mendapatkan bantuan dari para insinyur di kampus yang berpengalaman dalam bidang reaktor fusi. Mereka memberikan nasihat dan dukungan teknis yang sangat berharga. Selain itu, Nazoordeen juga dibantu oleh AI Claude 3.5 yang dikembangkan oleh Anthropic. Claude 3.5 memiliki kemampuan untuk mengolah data teknis yang kompleks dan memberikan informasi yang berguna bagi Nazoordeen. Dengan bantuan Claude 3.5, Nazoordeen dapat menyelesaikan masalah teknis yang rumit dan mempercepat proses pengembangan reaktor fusinya.
Reaktor fusi yang dibangun Nazoordeen belum mampu menghasilkan fusi, yang berarti belum mampu melepaskan neutron. Untuk mencapai fusi, diperlukan modifikasi dan pengembangan lebih lanjut. Namun, Nazoordeen telah berhasil mencapai tahap awal yang cukup signifikan. Ia berencana untuk mengembangkan reaktor fusinya lebih lanjut dan mencari pendanaan untuk membangun reaktor yang lebih canggih. Dengan tekad dan semangatnya, Nazoordeen berkeyakinan bahwa ia dapat mewujudkan mimpinya untuk menciptakan energi bersih dan berkelanjutan melalui teknologi fusi.