- Google merilis AI Overviews yang menguras konten penerbit.
- Penerbit khawatir AI Overviews menggerogoti lalu lintas pengguna.
- Google perlu membantu penerbit dengan menghormati konten mereka.
pibitek.biz -Sejak dirilis di Amerika Serikat pada Mei lalu, fitur AI Overviews Google telah menimbulkan kontroversi di antara para penerbit berita. Fitur pencarian generatif ini mencoba menjawab pertanyaan dengan langsung menyusun informasi dari berbagai sumber web menjadi ikhtisar yang dibuat AI. Meskipun menawarkan kenyamanan baru bagi pengguna, AI Overviews telah dikritik karena ketidakakuratan faktual, kurangnya transparansi dalam pengambilan sumber konten, dan karena membuat pengguna enggan untuk mengklik artikel asli.
2 – Fitur Canvas ChatGPT Tampilkan Perubahan Teks 2 – Fitur Canvas ChatGPT Tampilkan Perubahan Teks
3 – SimpliSafe Rilis Layanan Pemantauan Aktif Waktu Nyata 3 – SimpliSafe Rilis Layanan Pemantauan Aktif Waktu Nyata
Meskipun sempat dikurangi, Google justru memperluas jangkauan AI Overviews dengan merilis fitur ini di enam negara dan bahasa tambahan pada bulan Agustus. Google awalnya memperkenalkan AI Overviews sebagai fitur eksperimental yang bersifat opsional, tetapi sekarang telah diterapkan ke hasil pencarian umum. AI Overviews bertujuan untuk memberikan jawaban lengkap dengan menggunakan bahasa alami, alih-alih menampilkan daftar tautan ke halaman web. Banyak penerbit khawatir bahwa AI Overviews dapat menggerogoti lalu lintas pencarian organik mereka karena dapat memenuhi kebutuhan pengguna tanpa memerlukan klik.
Mereka juga mengeluh bahwa Google mengemas ulang dan menerbitkan kembali konten tanpa atribusi atau pembagian pendapatan. Dalam wawancara dengan Nieman Journalism Lab di Harvard, tujuh pakar strategi audiens terkemuka membagikan pandangan mereka tentang beradaptasi dengan gangguan AI Overviews. Veronica de Souza dari New York Public Radio menekankan pentingnya mengurangi ketergantungan pada Google dengan membangun hubungan audiens langsung melalui saluran yang dimiliki, seperti aplikasi dan buletin.
Dia percaya bahwa cara terbaik untuk mengatasi persaingan dari AI Overviews adalah dengan memberikan nilai tambah kepada audiens, seperti laporan mendalam dan konten eksklusif. Sementara itu, Bryan Flaherty dari Washington Post mengumumkan kekhawatirannya tentang risiko informasi yang salah dan kurangnya wawasan data kinerja dari Google. Dia mencatat bahwa AI Overviews dapat menghasilkan informasi yang tidak akurat atau menyesatkan, dan bahwa penerbit tidak memiliki kontrol atas bagaimana konten mereka disajikan atau digunakan.
Mike Dougherty dari Vermont Public menyoroti kurangnya sitasi yang jelas ke sumber asli dalam AI Overviews. Dia mengklaim bahwa AI Overviews sering kali gagal memberikan kredibilitas kepada sumber informasi yang digunakan, yang dapat menimbulkan kebingungan dan ketidakpercayaan di antara pengguna. Sementara itu, Scott Brodbeck dari Local News Now tetap optimis bahwa jurnalisme berkualitas dapat mengalahkan ringkasan AI yang singkat. Dia percaya bahwa audiens akan selalu mencari informasi yang mendalam dan terpercaya, dan bahwa penerbit dapat memanfaatkan keahlian mereka dalam jurnalisme investigatif dan pelaporan lokal untuk menonjol di tengah laut informasi AI.
Marat Gaziev dari IGN menganjurkan untuk membangun simbiosis yang lebih dalam antara Google dan penyedia informasi terkemuka untuk menegakkan standar keakuratan. Dia percaya bahwa kolaborasi antara Google dan penerbit berita dapat membantu memastikan bahwa informasi yang diberikan melalui AI Overviews akurat, kredibel, dan adil. Ryan Restivo, pendiri YESEO, memperingatkan tentang potensi dampak karbon dari daya komputasi yang besar yang dibutuhkan AI Overviews dalam skala besar. Dia mencatat bahwa penggunaan AI Overviews dapat menghasilkan emisi karbon yang signifikan, yang perlu dipertimbangkan oleh Google dan penerbit berita.
Seth Liss dari LA Times berspekulasi bahwa Google mungkin akhirnya memprioritaskan pembangkitan jawaban daripada menghubungkan ke situs eksternal. Dia percaya bahwa Google dapat beralih ke model yang berfokus pada memberikan jawaban lengkap kepada pengguna melalui AI Overviews, yang akan mengurangi kebutuhan untuk mengklik tautan ke situs penerbit. Meskipun sebagian besar penerbit yang diwawancarai oleh Nieman Journalism Lab menyatakan keraguan, beberapa memiliki pandangan yang lebih optimis. Konsensus umum adalah bahwa jurnalisme mendalam dan berkualitas tinggi akan menarik pembaca untuk mengunjungi situs penerbit untuk mendapatkan konteks lengkap, melampaui ringkasan singkat AI Overviews.
Ada harapan bahwa Google akan menemukan cara yang saling menguntungkan untuk menggabungkan konten penerbit tanpa sepenuhnya menguasainya. Seiring dengan berkembangnya pencarian, penerbit menjelajahi strategi untuk beradaptasi, mulai dari menginvestasikan kembali dalam buletin email dan aplikasi seluler hingga mengembangkan praktik terbaik SEO yang berfokus pada AI. Perdebatan ini menyoroti tantangan yang dihadapi semua penerbit: bagaimana tetap dapat ditemukan dan menghasilkan lalu lintas/pendapatan ketika mesin pencari dapat langsung menjawab pertanyaan sendiri.