Internet Makin Aman dari Serangan Siber?



Internet Makin Aman dari Serangan Siber? - credit to: techrepublic - pibitek.biz - AI

credit to: techrepublic


336-280
TL;DR
  • Chris yakin teknologi akan melindungi keamanan digital dari ancaman siber.
  • Teknologi canggih seperti passkey, membuat keamanan digital lebih kuat dan aman.
  • Chris berpendapat teknologi dapat mengatasi ancaman deepfake dan teknologi kuantum pada keamanan digital.

pibitek.biz -Bayangkan dunia digital lima tahun ke depan. Keamanan siber yang lebih kuat, data yang lebih aman, dan rasa aman yang lebih tinggi. Mungkin terdengar seperti mimpi, tapi menurut Chris Hockings, sang jagoan teknologi dari IBM Asia Pacific, ini bukan lagi khayalan. Chris percaya kalau internet akan jadi tempat yang lebih aman karena teknologi canggih terus berkembang dan bersiap melawan berbagai ancaman siber yang semakin licik. Kemajuan teknologi memang membuat hidup kita lebih mudah, tapi di sisi lain, kejahatan siber pun kian canggih dan semakin sulit dilawan.

Bayangkan saja, AI semakin pintar dalam melancarkan serangan, teknologi deepfake semakin nyata dan bisa menipu siapa saja, dan teknologi kuantum siap mengacak-acak dunia keamanan digital. Tapi jangan khawatir, Chris yakin teknologi akan berkembang lebih cepat lagi dan mampu mengimbangi ancaman ini. Salah satu kunci keamanan digital di masa depan adalah "passkey", sebuah teknologi yang menjanjikan identitas digital yang lebih kuat dan aman. Bayangkan, semua data diperkuat dengan "passkey" sehingga ancaman pencurian data bisa diminimalkan.

Teknologi ini memang masih baru di Australia, tapi Chris optimis bahwa sistem ini akan cepat diadopsi dan membawa perubahan besar. "Passkey" seperti kunci yang membuka pintu aman data pribadi dan melindungi dari serangan jahat. Sistem ini bisa menghentikan modus operandi penjahat siber yang sering mencuri akun dan password orang lain. Bayangkan, semua akun kita diperkuat dengan "passkey" sehingga penjahat siber tidak lagi mudah menembus pertahanan kita. Tapi, ancaman cybersecurity tidak hanya berasal dari pencurian akun dan password.

Deepfake, teknologi manipulasi video dan audio yang bisa meniru kepribadian seseorang, sudah mulai mengancam kepercayaan kita terhadap konten digital. Dengan deepfake, siapa saja bisa mengubah wajah dan suara seseorang menjadi orang lain tanpa ketahui korban. Bayangkan betapa sulitnya membedakan konten asli dan konten deepfake. Pemerintah di seluruh dunia pun terkejut dengan kehebatan deepfake dan segera mencari cara mengatasi ancaman ini. Mereka sedang menyusun aturan baru untuk menghentikan penyebaran konten deepfake yang bisa menimbulkan kerugian besar.

Tapi Chris berpendapat bahwa solusi terbaik terletak pada teknologi itu sendiri. Chris meyakini bahwa teknologi akan bisa membedakan konten deepfake dari konten asli. Bayangkan ada filter canggih yang bisa mendeteksi kejanggalan pada video atau audio deepfake. Filter ini akan berfungsi seperti "radar" yang mencari tanda-tanda manipulasi dan memblokir penyebaran konten palsu. Tapi ancaman terbesar bagi dunia keamanan digital adalah teknologi kuantum. Komputer kuantum memiliki kemampuan yang jauh lebih besar dari komputer biasa dan bisa memecahkan sandi yang selama ini dianggap aman.

Bayangkan semua sistem keamanan yang berbasis sandi bisa dibobol dalam sekejap mata oleh komputer kuantum. Untungnya, komputer kuantum masih dalam tahap perkembangan dan belum bisa mengancam dunia keamanan digital secara langsung. Tapi Chris mengingatkan bahwa perusahaan teknologi harus segera bersiap menghadapi tantangan ini. IBM sudah mulai mencari solusi untuk mengatasi ancaman komputer kuantum dan berharap bisa menyediakan sistem keamanan yang lebih kuat di masa depan. Selain tantangan teknologi, kekurangan tenaga ahli keamanan siber juga menjadi hambatan besar dalam mengatasi ancaman cybersecurity.

Banyak perusahaan kesulitan menemukan tenaga ahli yang berkualitas dan mampu menjalankan tugas dengan baik. Chris mengakui bahwa situasi ini sangat mengerikan dan mengatakan bahwa jumlah wanita yang berkarir di bidang keamanan siber masih sangat sedikit. "Kemajuan teknologi yang semakin pesat membutuhkan tenaga ahli yang mampu menjalankan sistem keamanan digital dengan baik", kata Chris. "Tapi sayangnya, banyak wanita yang masih ragu untuk memasuki bidang ini. Kita harus bersama-sama mencari cara untuk menarik lebih banyak wanita berbakat agar bisa berkarir di bidang keamanan siber".

Chris menambahkan bahwa teknologi baru bisa membantu mengatasi kekurangan tenaga ahli cybersecurity. Bayangkan ada sistem otomatis yang bisa melakukan tugas rutin dan membebaskan tenaga ahli untuk menangani tugas yang lebih kompleks. Dengan adanya sistem otomatis, tenaga ahli cybersecurity bisa berfokus pada strategi keamanan yang lebih canggih dan mengatasi ancaman yang lebih kompleks. Chris meyakini bahwa internet akan menjadi tempat yang lebih aman di masa depan. Dengan kemajuan teknologi dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap keamanan digital, kita bisa mengatasi ancaman cybersecurity dan menikmati dunia digital yang lebih aman dan nyaman.