- Jam atom nuklir lebih akurat dari jam atom biasa.
- Teknologi ini menggunakan sinyal dari inti atom thorium-229.
- Jam atom nuklir dapat membantu memahami alam semesta.
pibitek.biz -Siapa yang menyangka bahwa kita bisa membuat jam yang begitu akurat dan stabil? Jam atom nuklir ini mungkin saja akan mengubah cara kita memandang waktu dan alam semesta di masa depan. Waktu, konsep yang abstrak namun sangat nyata, terasa begitu cepat berlalu dalam sekejap mata, dan di saat yang lain terasa begitu lambat. Pernahkah kamu merasa waktu berlalu dengan cepat saat kamu asyik melakukan sesuatu yang kamu sukai? Atau mungkin kamu merasakan waktu berjalan begitu lambat saat kamu berada dalam situasi yang membosankan? Perasaan tentang waktu mungkin berbeda untuk setiap orang, namun satu hal yang pasti, jam yang kamu gunakan di tangan, jam dinding di rumah, atau jam yang tertera di komputermu bekerja dengan presisi tinggi. Bagaimana bisa jam-jam tersebut mampu menunjukkan waktu dengan akurat? Teknologi jam yang kita gunakan saat ini memanfaatkan jam atom yang mengukur waktu berdasarkan denyut atom.
2 – Ransomware dan Tantangan Pembayaran Tebusan 2 – Ransomware dan Tantangan Pembayaran Tebusan
3 – Samsung: Pembaruan Galaxy S22 Oktober 2024, Perbaiki 42 Kerentanan 3 – Samsung: Pembaruan Galaxy S22 Oktober 2024, Perbaiki 42 Kerentanan
Jam atom, yang bekerja dengan memanfaatkan gerakan elektron yang mengitari inti atom, telah menjadi standar waktu yang paling akurat di dunia. Namun, ilmuwan terus berupaya untuk mengembangkan teknologi jam yang lebih akurat lagi. Maka, lahirlah jam atom nuklir, yang mengukur waktu berdasarkan sinyal dari inti atom. Jam atom nuklir memiliki tingkat ketepatan yang jauh lebih tinggi dibandingkan jam atom biasa. Jika jam atom biasa kehilangan waktu sekitar satu detik dalam waktu puluhan juta tahun, jam atom nuklir hanya kehilangan satu detik dalam waktu miliaran tahun.
Bagaimana cara kerja jam atom nuklir? Jam atom nuklir memanfaatkan sinyal dari inti atom, yang berbeda dengan jam atom biasa yang menggunakan gerakan elektron yang mengitari inti atom. Para ilmuwan dari JILA (Joint Institute for Laboratory Astrophysics) dan perusahaan laser IMRA di Amerika Serikat, serta para fisikawan dari Pusat Ilmu dan Teknologi Kuantum Wina, berhasil membuat prototipe jam atom nuklir. Para ilmuwan ini memilih logam thorium-229 karena logam ini memiliki sifat istimewa. Thorium-229 dapat diaktifkan dengan energi yang tidak terlalu besar, sehingga lebih mudah untuk dikontrol.
Untuk mengaktifkan thorium-229, para ilmuwan menggunakan laser ultraviolet dalam ruang hampa udara. Laser ultraviolet ini memberikan energi yang tepat untuk membuat inti atom thorium-229 bergetar. Namun, mengaktifkan thorium-229 hanyalah sebagian kecil dari proses pembuatan jam atom nuklir. Para ilmuwan juga membutuhkan alat untuk membaca sinyal jam tersebut. Alat ini dikenal sebagai sisir frekuensi optik, yang merupakan penggaris waktu yang terbuat dari cahaya laser untuk mengukur frekuensi dari inti atom thorium-229 yang berdenyut.
Konsep jam atom nuklir sebenarnya sudah ada sejak tahun 1970-an. Namun, para ilmuwan membutuhkan waktu puluhan tahun untuk mengembangkan teknologi yang diperlukan untuk mewujudkan konsep tersebut. Salah satu terobosan penting adalah ditemukannya jendela energi yang sempit untuk mengaktifkan thorium-229. Para ilmuwan akhirnya berhasil membuat dan menguji semua komponen yang dibutuhkan untuk membuat jam atom nuklir. Meskipun ini baru sebuah prototipe, namun ini merupakan langkah penting dalam perkembangan jam atom nuklir.
Selanjutnya, para ilmuwan membandingkan prototipe jam atom nuklir mereka dengan jam atom biasa yang paling akurat di dunia. Ini merupakan kali pertama pengukuran presisi inti atom dilakukan dan frekuensinya dihubungkan langsung dengan jam atom. Hasilnya, mereka menemukan bahwa jam atom nuklir berdenyut sesuai dengan standar waktu saat ini. Ini menunjukkan bahwa jam atom nuklir bisa menjadi standar baru untuk waktu di seluruh dunia. Jika seluruh dunia menggunakan jam atom nuklir sebagai standar waktu, navigasi akan lebih akurat dan internet akan lebih cepat.
Kenapa? Karena sinkronisasi waktu di seluruh dunia akan menjadi lebih cepat. Selain itu, karena inti atom terlindungi dari gangguan lingkungan, jam atom nuklir lebih stabil, aman, dan handal. Jam atom nuklir juga bisa membantu memahami misteri alam semesta, seperti materi gelap. Para ilmuwan bisa membandingkan denyut dua jam atom nuklir dan melihat apakah ada perubahan yang disebabkan oleh materi gelap. Materi gelap ini adalah materi misterius yang tidak bisa dilihat, tapi diyakini membentuk sebagian besar alam semesta.
Dengan menggunakan jam atom nuklir, para ilmuwan mungkin dapat mendeteksi keberadaan materi gelap yang selama ini sulit dijangkau. Namun, perlu diingat bahwa prototipe jam atom nuklir ini masih dalam tahap awal pengembangan. Untuk membuat jam atom nuklir yang sebenarnya, para ilmuwan membutuhkan laser yang menyala terus menerus. Laser ini akan memberikan energi yang konstan untuk membuat inti atom thorium-229 bergetar. Meskipun begitu, prototipe jam atom nuklir ini telah membuka jalan bagi perkembangan teknologi jam atom nuklir di masa depan.
Jam atom nuklir merupakan teknologi masa depan yang luar biasa. Dengan teknologi ini, mungkin kita bisa memahami alam semesta dengan lebih baik dan mengembangkan teknologi baru yang lebih canggih. Siapa tahu, mungkin suatu hari nanti kita bisa mengendalikan waktu! Namun, teknologi jam atom nuklir ini juga membawa tantangan baru. Bagaimana kita bisa memastikan bahwa teknologi ini digunakan untuk kebaikan dan bukan untuk kejahatan? Bagaimana kita bisa memastikan bahwa teknologi ini tidak jatuh ke tangan yang salah? Pengembangan jam atom nuklir ini menjadi bukti nyata bahwa kemajuan teknologi terus berjalan.