FrostWire Kembali Bangkit Lagi!



FrostWire Kembali Bangkit Lagi - image source: torrentfreak - pibitek.biz - Konten

image source: torrentfreak


336-280
TL;DR
  • FrostWire, aplikasi torrent, kembali ke Google Play Store setelah sempat diusir.
  • Aplikasi ini mendapat protes dari IMI karena diduga melanggar hak cipta lagu "Genda Phool".
  • FrostWire berhasil kembali ke Play Store setelah mengajukan banding dan update aplikasi.

pibitek.biz -FrostWire, aplikasi torrent yang familiar, kembali menyapa dunia maya! Yap, setelah sempat diusir dari Google Play Store, aplikasi ini kembali bertengger manis di sana. Dulu, di tahun 2004, ketika LimeWire masih jadi raja file sharing, FrostWire muncul sebagai pendatang baru yang siap merebut hati pengguna. Awalnya, aplikasi ini merupakan turunan dari LimeWire, namun seiring waktu, FrostWire terus berbenah. Di tahun 2016, aplikasi ini mulai mendukung torrent, dan lima tahun kemudian, mereka memutuskan untuk meninggalkan basis Gnutella dan fokus sepenuhnya pada BitTorrent.

Sekarang, FrostWire sudah menjadi aplikasi torrent yang populer, tersedia di berbagai platform, seperti Windows, macOS, Linux, dan Android. Di Google Play Store saja, aplikasi ini sudah diunduh lebih dari 10 juta kali dan mendapatkan hampir 250 ribu ulasan. Meski FrostWire menklaim dirinya netral, alias gak menyimpan data apa pun, aplikasi ini tetap beresiko diprotes oleh para pemilik hak cipta. Untungnya, protes ini jarang terjadi, tapi begitu terjadi, dampaknya bisa fatal. Baru-baru ini, IMI, yang mewakili sejumlah perusahaan dan label musik ternama di India, seperti Universal Music India, Warner Music Group, dan Sony Music India, melayangkan protes ke Google.

Mereka menganggap FrostWire melanggar hak cipta lagu "Genda Phool" milik rapper India, Badshah, yang dirilis oleh Sony Music India. Lagu "Genda Phool" sempat viral di seluruh dunia dan membuat Sony Music India girang. Tapi di balik euforia itu, ternyata ada pihak-pihak yang mencoba untuk mengunduh lagu tersebut secara ilegal. IMI pun langsung bertindak cepat dengan mengirimkan surat protes ke Google. Secara logis, protes IMI memang beralasan, terutama jika ditujukan kepada situs yang menyediakan atau menghubungkan ke file bajakan "Genda Phool".

Namun, FrostWire bersikeras bahwa aplikasi mereka hanyalah platform netral, mirip dengan web browser, yang tidak menyimpan data apa pun. Pada tanggal 27 November, Google menanggapi protes IMI dengan mencabut FrostWire dari Play Store. Namun, Angel Leon, pengembang FrostWire, dengan sigap mengajukan banding. Leon menegaskan bahwa aplikasi mereka hanya berfungsi sebagai client BitTorrent, dan tidak melanggar hak cipta karena memberikan platform untuk berbagi dan mengunduh konten legal. Dalam prosedur banding, pengembang memiliki waktu 10 hari untuk mengajukan counternotice.

Setelah itu, pihak yang mengajukan protes, dalam hal ini IMI, memiliki waktu 10 hari untuk mengajukan gugatan resmi. Jika tidak ada gugatan yang diajukan, aplikasi seharusnya diaktifkan kembali. Namun, proses banding yang seharusnya berjalan lancar justru menjadi drama panjang. Leon mengumumkan bahwa Google tidak memberikan respon selama hampir sebulan. Pada tanggal 28 Desember, status aplikasi di Play Store berubah menjadi "dihapus" dan FrostWire harus mengikuti prosedur reinstatement yang "absurd".

Setelah beberapa kali mengajukan update aplikasi, akhirnya Google mengizinkan FrostWire untuk kembali ke Play Store. Persoalannya, apakah protes IMI benar-benar karena kesalahpahaman, atau memang mereka memiliki masalah serius dengan FrostWire? Sayangnya, pihak IMI belum memberikan tanggapan. FrostWire akhirnya bisa bernapas lega dan merayakan kembalinya mereka ke Play Store dengan merilis update terbaru. Update ini didedikasikan untuk ketekunan, inovasi, dan semangat komunitas yang mendukung FrostWire.

Ini bukan kali pertama FrostWire diusir dari Play Store. Beberapa tahun yang lalu, peristiwa serupa juga terjadi. Saat itu, Google menolak untuk mengaktifkan kembali FrostWire dan membuat aplikasi ini nyaris menyerah. Sebagian besar pengguna FrostWire berada di Android, sehingga keputusan ini menjadi pukulan telak bagi aplikasi tersebut. Namun, Google akhirnya berubah pikiran dan mengaktifkan kembali aplikasi tersebut. Kali ini, FrostWire tidak mengambil keputusan ekstrem seperti dulu, tetapi penghapusan dari Play Store tetap berdampak signifikan bagi operasi mereka.

Meskipun saat ini FrostWire sudah kembali ke Play Store, tidak ada jaminan bahwa mereka akan aman selamanya. Pemilik hak cipta lain bisa saja melayangkan protes dan memulai proses yang sama. FrostWire berharap agar ada sanksi bagi pihak yang mengajukan protes yang tidak berdasar, karena setiap kali protes seperti ini terjadi, mereka kehilangan pengguna, pelanggan, dan pendapatan. Dalam sebuah postingan blog, FrostWire membandingkan diri dengan "Ice Phoenix", makhluk mitos yang mampu bangkit dari abu. "Ice Phoenix" melambangkan semangat FrostWire yang tangguh dan terus berkembang. Walau sempat diusir, FrostWire kembali bangkit. Ke depannya, mereka akan terus berjuang untuk mendapatkan tempat di dunia digital yang penuh tantangan.