- Perusahaan Keytronic kena serangan ransomware yang bikin kerugian besar.
- Keytronic kehilangan data penting saat serangan ransomware oleh Black Basta.
- Perusahaan harus waspada dan ngeluarin biaya buat ningkatin keamanan atas serangan ransomware.
pibitek.biz -Keytronic, perusahaan yang ngerakit elektronik, lagi-lagi kena serangan ransomware. Serangan ini terjadi bulan Mei lalu dan bikin kerugian besar, sampai Rp 250 Miliar! Keytronic awalnya terkenal karena ngerakit keyboard dan mouse. Tapi sekarang, mereka udah jadi salah satu perusahaan terbesar yang ngerakit papan sirkuit elektronik (PCBA). Mereka punya pabrik di Amerika Serikat, Meksiko, China, dan Vietnam. Awalnya, Keytronic gak ngeh kalo kena serang. Tapi, pas aplikasi mereka di Meksiko dan Amerika Serikat error, baru deh mereka sadar ada yang aneh.
2 – Sengketa XRP: Pertempuran Hukum yang Tak Kunjung Berakhir 2 – Sengketa XRP: Pertempuran Hukum yang Tak Kunjung Berakhir
3 – Ancaman Cerberus, Trojan Perbankan yang Sulit Dideteksi 3 – Ancaman Cerberus, Trojan Perbankan yang Sulit Dideteksi
Ternyata, ransomware lagi beraksi! Gara-gara serangan ini, Keytronic ngeluarin duit tambahan Rp 34 Miliar buat ngatasi masalah. Mereka juga kehilangan pendapatan sekitar Rp 225 Miliar di kuartal keempat. Untungnya, sebagian besar pesanan yang hilang bisa mereka kerjain lagi tahun ini. Tapi, tetep aja, serangan ini ngebuat kerugian besar. Keytronic langsung ngasih tahu ke publik tentang serangan ini. Mereka juga ngaku kalo data pribadinya dicuri sama hacker. Black Basta, geng ransomware yang terkenal jahat, mengaku bertanggung jawab atas serangan ini.
Mereka ngaku udah ngambil semua data dari sistem Keytronic, termasuk data karyawan, keuangan, teknik, dan dokumen perusahaan. Black Basta juga ngeluarin bukti kalo mereka beneran ngambil data Keytronic, termasuk foto paspor dan nomor jaminan sosial karyawan, presentasi klien, dan dokumen perusahaan. Black Basta ini terkenal jahat. Mereka udah ngerangsek ke banyak perusahaan, termasuk perusahaan kontraktor pemerintah, perusahaan kesehatan, perusahaan teknologi, dan lainnya. Korbannya banyak banget, dari perusahaan pertahanan Jerman, kontraktor pemerintah, perusahaan kesehatan Amerika, perusahaan outsourcing teknologi Inggris, asosiasi gigi Amerika, divisi Eropa Hyundai, perpustakaan umum Toronto, dan Yellow Pages Kanada.
Black Basta ngaku udah ngerangsek lebih dari 500 organisasi dan ngambil uang tebusan lebih dari Rp 1,4 Triliun dari 90 korban sampai November 2023. Sampai sekarang, Keytronic belum ngasih tahu berapa orang yang kena dampak dari kebocoran data ini. Kejadian ini ngebuktiin kalo serangan ransomware semakin sering terjadi dan semakin bahaya. Perusahaan harus hati-hati dan ngeluarin biaya buat ningkatin keamanan mereka. Serangan ransomware bisa bikin perusahaan rugi besar, baik secara finansial maupun reputasi.