Perjanjian Keamanan AI, Upaya Bikin AI Gak Serem



Perjanjian Keamanan AI, Upaya Bikin AI Gak Serem - image source: readwrite - pibitek.biz - User

image source: readwrite


336-280
TL;DR
  • Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa tanda tangan perjanjian keamanan AI.
  • Perjanjian ini menjamin AI sesuai hak asasi manusia dan hukum.
  • Negara harus buat aturan untuk memastikan perjanjian ini berlaku.

pibitek.biz -Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa, bareng-bareng negara lain, baru aja tanda tangan perjanjian internasional pertama tentang keamanan AI. Perjanjian ini diinisiasi oleh Dewan Eropa dan diberi nama Framework Convention on Artificial Intelligence. Perjanjian ini bakal berlaku secara hukum dan memastikan kalau penggunaan AI sesuai dengan hak asasi manusia, demokrasi, dan aturan hukum. Perjanjian ini diharapkan bisa jadi standar global dalam pengembangan dan penggunaan AI, sehingga teknologi ini bisa dimanfaatkan untuk kebaikan dan tidak menjadi ancaman bagi kemanusiaan.

Setiap negara yang teken perjanjian ini harus bikin undang-undang atau aturan lain buat ngejamin perjanjian tersebut. Sekjen Dewan Eropa, Marija Pejcinovic Buric, ngomong, "Kita harus memastikan kalau kemajuan AI sesuai sama standar kita, bukan malah ngerusak. Framework Convention ini dibuat buat ngejamin hal tersebut. Ini perjanjian yang kuat dan seimbang, hasil dari proses yang terbuka dan inklusif, dan melibatkan banyak pakar. Framework Convention ini terbuka dan bisa diakses secara global". Perjanjian ini diharapkan bisa menjadi landasan hukum yang kuat untuk mengatur pengembangan dan penggunaan AI di seluruh dunia.

Hal ini akan membantu menciptakan lingkungan yang lebih aman dan bertanggung jawab bagi pengembangan dan penggunaan AI di masa depan. Framework Convention ini bikin prinsip buat AI dan pengen "ngisi celah hukum". Beberapa prinsip ini termasuk menjaga data pengguna agar aman, mematuhi hukum, dan bersikap transparan. Dewan Eropa ngomong, mereka pakai pendekatan netral buat teknologi baru "agar tahan lama". Perjanjian ini berharap bisa ngedorong inovasi AI, sekaligus mengurangi risiko terhadap demokrasi.

Perjanjian ini diharapkan bisa menjadi acuan bagi negara-negara lain dalam mengembangkan kebijakan AI mereka sendiri, sehingga tercipta standar global yang konsisten dan terpadu. Hal ini akan membantu mencegah persaingan yang tidak sehat antara negara-negara dalam pengembangan AI dan memastikan bahwa teknologi ini digunakan secara bertanggung jawab dan etis. Perjanjian AI ini penting banget karena banyak negara lagi ngembangin undang-undang mereka sendiri tentang AI. Baru minggu lalu, RUU 1047 di California disetujui dan bakal ngebuat pembuat AI bertanggung jawab atas kerusakan lebih dari $500 juta kalau ditandatangani oleh Gubernur Gavin Newsom.

Undang-undang ini menunjukkan bahwa kesadaran tentang potensi bahaya AI semakin meningkat di berbagai negara. Dengan hadirnya regulasi yang ketat, diharapkan bisa meminimalisir dampak negatif dari AI, seperti diskriminasi, manipulasi, dan penyalahgunaan. Secara keseluruhan, perjanjian AI ini bisa jadi langkah awal yang penting buat ngatur dan ngebuat AI aman dan bermanfaat buat semua orang. Dengan semakin berkembangnya teknologi AI, perjanjian ini bisa ngebuat kita semua lebih tenang dan siap buat menghadapi masa depan.

Perjanjian ini diharapkan bisa menjadi tonggak sejarah dalam perjalanan teknologi AI, yang menandai dimulainya era baru di mana AI dikembangkan dan digunakan secara bertanggung jawab dan etis. Hal ini akan membantu kita semua untuk merasakan manfaat dari AI tanpa harus khawatir tentang risiko yang mungkin timbul.