- Data wifi kita bisa dicuri oleh pelacak lokasi.
- Apple mengumpulkan data wifi untuk melacak lokasi akses
pibitek.biz -Bayangkan smartphone kamu tiba-tiba bisa tahu lokasi kamu dengan sangat akurat, tanpa kamu perlu repot-repot membuka aplikasi peta. Itulah yang terjadi setiap hari berkat sistem yang disebut Wi-Fi Positioning System (WPS), yang digunakan oleh Apple dan Google untuk melacak lokasi perangkat. WPS sebenarnya sangat mirip dengan GPS, namun bukannya bergantung pada sinyal satelit, ia menggunakan sinyal Wi-Fi yang ada di sekitar. Setiap perangkat Apple dan Android secara berkala mengirimkan informasi lokasi, termasuk sinyal Wi-Fi yang tertangkap, kepada server mereka.
2 – AI Apple: Kekecewaan dan Keterlambatan 2 – AI Apple: Kekecewaan dan Keterlambatan
3 – Pemerintah AS Perkuat Keamanan Digital dengan RPKI dan Bahasa Aman 3 – Pemerintah AS Perkuat Keamanan Digital dengan RPKI dan Bahasa Aman
Informasi ini kemudian dikumpulkan dan diolah menjadi database besar yang berisi lokasi ribuan akses poin Wi-Fi di seluruh dunia. Sistem ini mungkin terdengar tidak berbahaya, tetapi Erik Rye, seorang peneliti dari University of Maryland, berhasil mengungkap sisi gelap dari WPS. Dengan memanfaatkan kelemahan dalam sistem Apple, Rye berhasil mengumpulkan data dari ratusan juta akses poin Wi-Fi di seluruh dunia, termasuk di tempat-tempat terpencil seperti Antartika. Rye menggunakan teknik yang disebut "snowball sampling", di mana dia menebak secara acak BSSID (identitas jaringan Wi-Fi) dan memanfaatkan sistem Apple yang secara sukarela memberikan daftar BSSID yang berdekatan.
Dengan cara ini, Rye bisa mendapatkan informasi lokasi dari banyak akses poin tanpa perlu izin khusus atau akses ke akun Apple. Bayangkan saja, dengan data yang dikumpulkan Rye, siapa saja bisa melacak lokasi seseorang dengan mudah! Cukup dengan mengetahui BSSID akses poin yang digunakan seseorang, pelacak bisa mengetahui lokasi mereka secara real-time. Bayangkan, seorang pelancong yang menggunakan akses poin Wi-Fi di mobilnya, secara tidak sadar memberikan informasi lokasi perjalanannya kepada siapa pun yang bisa mengakses data ini.
Apalagi dengan adanya akses poin Wi-Fi di tempat umum yang mudah diakses, menelusuri lokasi seseorang bisa dilakukan tanpa mengetahui identitas mereka. Yang lebih menakutkan lagi, Rye berhasil mengidentifikasi lokasi jaringan Starlink di Ukraina, yang memungkinkan untuk melacak pergerakan pasukan dan peralatan militer. Selain itu, Rye juga berhasil memetakan jaringan Wi-Fi di Gaza, yang bisa dimanfaatkan untuk memonitor aktivitas di wilayah tersebut. Bayangkan jika data ini jatuh ke tangan kelompok teroris atau pemerintah yang otoriter, konsekuensinya akan sangat berbahaya! Perlu diketahui bahwa, Google juga memiliki sistem WPS sendiri, namun sistem mereka lebih ketat dan terlindungi.
Google mensyaratkan pengguna untuk memiliki API key untuk mengakses data WPS-nya, sehingga lebih sulit untuk mengumpulkan data secara masif. Selain itu, Google tidak memberikan daftar BSSID yang berdekatan, melainkan informasi lokasi perangkat yang terhubung ke akses poin tersebut. Keamanan data Wi-Fi kita bisa menjadi masalah besar. Bayangkan, seseorang bisa memanfaatkan data ini untuk mencuri barang berharga saat kita sedang bepergian. Orang jahat juga bisa mengintai keluarga kita saat kita sedang berlibur.
Keamanan data pribadi kita sangat penting di era digital seperti sekarang. Ada beberapa cara untuk melindungi data Wi-Fi kita. Salah satunya adalah dengan mengubah nama jaringan Wi-Fi kita dengan menambahkan "_nomap" di akhir nama jaringan. Dengan cara ini, Apple tidak akan memasukkan akses poin kita ke database WPS-nya. Selain itu, kita bisa menggunakan sistem operasi yang tidak mengirimkan data ke server Apple, seperti OpenWrt. Namun, cara ini memang tidak mudah dilakukan oleh semua orang. Hal terpenting yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kesadaran mengenai keamanan data Wi-Fi.
Kita perlu mempelajari bagaimana cara melindungi data kita dan mengingatkan orang-orang di sekitar kita tentang bahaya terbongkarnya data Wi-Fi di internet. Yang paling penting adalah, kita harus memperhatikan kebijakan privasi yang diterapkan oleh Apple dan Google. Kedua perusahaan ini memiliki akses ke informasi lokasi kita dan data Wi-Fi kita. Kita perlu memahami bagaimana data kita digunakan dan berusaha untuk mengurangi risiko terbongkarnya data kita. Pembaca harus menyadari bahwa semua perangkat elektronik, termasuk smartphone dan akses poin Wi-Fi, bisa menjadi sumber data yang berharga bagi pihak-pihak tertentu.
Jangan meremehkan pentingnya keamanan data pribadi kita. Mulailah dengan memahami bagaimana data kita digunakan dan bagaimana cara melindungi data kita dari pencurian dan penggunaan yang tidak seharusnya.