- Serangan DDoS naik 46%, ngebuat server di berbagai industri kewalahan dan ambruk.
- Industri game dan teknologi jadi target empuk serangan DDoS karena ngandalin real-time data.
- Serangan DDoS makin canggih, ngebuat server down dan ngasih kerugian besar ke berbagai industri.
pibitek.biz -Serangan DDoS (Distributed Denial of Service) kayak hantu digital, datang tiba-tiba dan bikin server ambruk. Gcore, perusahaan yang ngawasin jalannya internet, baru aja rilis laporan tentang serangan DDoS di semester pertama tahun 2024. Laporan ini ngasih gambaran gimana serangan DDoS semakin ngeri dan cepet berkembang. Serangan DDoS di semester pertama tahun 2024 naik 46% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Bayangin, di kuartal kedua tahun 2024, udah ada 445.000 serangan! Kalau dibandingin dengan enam bulan sebelumnya, angka ini naik 34%.
2 – Samsung: Pembaruan Galaxy S22 Oktober 2024, Perbaiki 42 Kerentanan 2 – Samsung: Pembaruan Galaxy S22 Oktober 2024, Perbaiki 42 Kerentanan
3 – Sengketa XRP: Pertempuran Hukum yang Tak Kunjung Berakhir 3 – Sengketa XRP: Pertempuran Hukum yang Tak Kunjung Berakhir
Kenaikan ini kayak alarm tanda bahaya buat semua orang yang punya website atau server, karena serangan DDoS makin sering dan ngeri. Serangan DDoS kayak gelombang pasang yang ngalir ke server, ngebuat server kewalahan sampe akhirnya down. Kekuatan serangan DDoS juga semakin kuat, di semester pertama 2024, serangan terkuat mencapai 1.7 Tbps. Angka ini cuma lebih tinggi 0.1 Tbps dibanding tahun lalu, tapi jangan salah, peningkatan yang sedikit itu ngasih dampak yang besar. Bayangin, 1 Tbps itu sama kayak 212.000 video streaming kualitas HD diputar secara bersamaan! Serangan 300 Gbps aja udah bisa bikin server ambruk, kehilangan reputasi, pelanggan, dan kepercayaan.
Gimana kalau serangannya 1.7 Tbps? Ini bukti bahwa serangan DDoS makin kuat dan canggih, ngebuat server makin rentan. Industri game dan judi jadi korban paling parah dari serangan DDoS, ngalamin 49% dari total serangan di semester pertama 2024. Industri ini jadi target empuk karena sifatnya yang kompetitif dan melibatkan uang yang gede. Industri teknologi juga kena serangan cukup banyak, bahkan sampai dua kali lipat dibanding tahun lalu, mencapai 15% dari total serangan. Industri teknologi ini kayak jantungnya internet, jadi serangan DDoS di industri ini ngaruh banget ke industri lain.
Industri jasa keuangan, telekomunikasi, dan e-commerce juga ngalamin serangan, masing-masing 12%, 10%, dan 7%. Serangan DDoS dibagi jadi dua jenis, yaitu serangan jaringan (L3-4) dan serangan aplikasi (L7). Serangan jaringan ngehantam industri game, teknologi, dan telekomunikasi karena tiga industri ini ngandalin real-time data. Serangan aplikasi lebih ngehantam industri jasa keuangan, e-commerce, dan media karena tiga industri ini ngandalin proses transaksi dan pengiriman konten. Industri game dan judi jadi target utama serangan jaringan karena sistem mereka harus responsif dan real-time, banyak player yang ngelakuin game secara bersamaan, jadi rentan diserang.
Industri teknologi kena serangan karena mereka ngasih layanan ke banyak klien, jadi serangan DDoS bisa bikin layanan mereka down semua. Industri telekomunikasi jadi target empuk karena mereka ngontrol jaringan komunikasi, jadi serangan DDoS bisa bikin orang-orang kehilangan akses internet. Serangan aplikasi lebih bahaya buat industri jasa keuangan karena serangan ini bisa ngebuat sistem keuangan down dan kena sanksi regulator. Industri e-commerce dan media juga rentan karena mereka ngandalin customer engagement dan pengiriman konten, jadi serangan aplikasi bisa bikin customer kecewa dan ngebuat mereka pindah ke platform lain.
Sumber serangan aplikasi biasanya bisa dilacak sampe ke negara tertentu, jadi bisa dipake buat bikin strategi pertahanan. Tapi, sumber serangan jaringan lebih susah dilacak karena sering nge-spoof IP address. Serangan jaringan sering ngegunain UDP flood, sementara serangan aplikasi ngegunain HTTP flood. Dua serangan ini ngemanfaatkan kelemahan di protokol komunikasi. Serangan DDoS biasanya cuma berlangsung sebentar, kurang dari 10 menit. Tapi, serangan ini sering terjadi dan intensitasnya makin tinggi, jadi bisa ngebuat server down cukup lama.
Di semester pertama 2024, serangan DDoS paling lama berlangsung selama 16 jam. Ini ngebuktiin bahwa kita butuh strategi pertahanan yang kuat dan responsif. Para pelaku serangan DDoS semakin canggih, mereka ngelakuin serangan yang lebih personal dan nge-target industri tertentu. Misalnya, serangan di industri game biasanya ngehantam server tertentu, ngebuat player pindah ke server lain. Di industri jasa keuangan, serangan DDoS biasanya ngehantam sistem keuangan, ngebuat server down dan nge-bikin pelaku serangan bisa ngambil keuntungan secara instan.
Serangan DDoS makin kuat dan canggih, ngebuat kita perlu waspada. Serangan di industri game biasanya pendek dan intensitasnya rendah, tapi sering terjadi. Ini ngebuat player pindah ke server lain. Serangan di industri jasa keuangan dan telekomunikasi biasanya lebih kuat dan durasinya panjang, karena ngaruhnya gede banget ke pendapatan. Serangan DDoS makin jadi masalah global. Kita butuh kerja sama internasional dan berbagi informasi buat nge-lawan serangan ini dan nge-minimalisir dampaknya. Gcore, perusahaan yang ngawasin jalannya internet, punya layanan DDoS Protection yang ngasih perlindungan komprehensif buat server dan website.
Layanan ini punya 145 Tbps kapasitas jaringan, nge-cover enam benua, dan punya jaringan global yang terus belajar dari jutaan situs web. Dengan layanan ini, Gcore bisa ngasih perlindungan yang kuat buat server dan website, nge-jamin kelancaran bisnis dan keamanan di berbagai industri yang rentan kena serangan DDoS. Gcore juga punya laporan lengkap tentang serangan DDoS, ngasih informasi yang lebih detail dan ngebantu orang-orang ngerti tentang serangan DDoS. Laporan ini bisa ngebantu orang-orang nge-bikin strategi pertahanan yang lebih efektif dan nge-lindungi bisnis dari serangan DDoS.