- Penelitian menemukan chatbots AI memiliki bias politik condong ke kiri.
- Chatbots ini bisa dipengaruhi untuk memihak kiri atau kanan.
- Bias politik chatbots ini bisa mempengaruhi nilai dan sikap kita.
pibitek.biz -Penelitian baru-baru ini menemukan bahwa Artificial Intelligence (AI) chatbots yang dipowered oleh LLM memiliki bias politik yang tidak disadari. Hal ini dapat mempengaruhi nilai dan sikap masyarakat. Penelitian ini dilakukan oleh David Rozado, seorang ilmuwan komputer dari Otago Polytechnic di Selandia Baru. Rozado menjalankan 11 kuesioner politik standar pada 24 LLM yang berbeda, termasuk ChatGPT dari OpenAI dan Gemini chatbot dari Google. Hasilnya menunjukkan bahwa sikap politik rata-rata dari semua model tidak netral.
2 – Serangan Ransomware Turun 300%, Microsoft Ungkap Strategi Baru 2 – Serangan Ransomware Turun 300%, Microsoft Ungkap Strategi Baru
3 – Google Kerjasama dengan Reaktor Nuklir untuk AI 3 – Google Kerjasama dengan Reaktor Nuklir untuk AI
"Sebagian besar LLM menampilkan preferensi politik yang condong ke kiri saat dievaluasi dengan berbagai tes orientasi politik", kata Rozado. Bias politik yang condong ke kiri ini tidak terlalu kuat, tetapi signifikan. Tes lebih lanjut pada bot kustom, di mana pengguna dapat menyesuaikan data pelatihan LLM, menunjukkan bahwa AI ini dapat dipengaruhi untuk mengekspresikan preferensi politik yang condong ke kiri atau kanan. Dengan Google yang mempromosikan jawaban AI untuk hasil pencarian, dan semakin banyak orang yang menggunakan AI chatbots untuk mencari informasi, khawatir bahwa pikiran kita dapat dipengaruhi oleh jawaban yang diberikan kepada kita.
"Dengan LLM yang mulai menggantikan sumber informasi tradisional seperti mesin pencari dan Wikipedia, implikasi sosial dari bias politik yang tersembunyi dalam LLM sangat besar", tulis Rozado dalam makalahnya. Tidak jelas bagaimana bias ini masuk ke dalam sistem, tetapi tidak ada indikasi bahwa itu sengaja ditanamkan oleh pengembang LLM. Model-model ini dilatih pada jumlah besar teks online, tetapi ketidakseimbangan materi yang condong ke kiri atau kanan dalam campuran dapat memiliki pengaruh. Dominasi ChatGPT dalam melatih model lain juga dapat menjadi faktor, karena bot ini sebelumnya telah menunjukkan preferensi politik yang condong ke kiri.
Penelitian ini telah dipublikasikan di PLOS ONE. Oleh karena itu, kita perlu mempertanyakan bagaimana kita harus menggunakan teknologi ini dan memprioritaskan area-area di mana AI dapat benar-benar berguna.
Dalam menggunakan AI chatbots, kita perlu lebih kritis dan mempertanyakan apakah jawaban yang diberikan kepada kita benar-benar akurat dan tidak bias. Kita juga perlu memastikan bahwa AI chatbots ini tidak mempengaruhi nilai dan sikap kita. Dengan demikian, kita dapat menggunakan teknologi ini dengan lebih bijak dan memanfaatkan kelebihannya.