Sisi Gelap Keseragaman Teknologi



Sisi Gelap Keseragaman Teknologi - image source: helpnetsecurity - pibitek.biz - OS

image source: helpnetsecurity


336-280
TL;DR
  • Aplikasi crash dan kelemahan keamanan sering terjadi setelah update.
  • Keseragaman teknologi meningkatkan rentan sistem terhadap serangan.
  • Infrastruktur penting seperti rumah sakit dan bank tergantung pada sistem komputer.

pibitek.biz -Kamu pasti pernah dengar cerita tentang aplikasi yang tiba-tiba nge-crash gara-gara update terbaru, kan? Itu udah jadi masalah klasik di dunia teknologi. Tim IT sering banget ngundurin jadwal update karena takut ngacauin kerjaan sehari-hari. Mereka khawatir update yang baru justru malah ngerusak sistem, membuat aplikasi jadi lemot, dan akhirnya membuat semua orang panik karena gak bisa kerja. Nah, masalahnya sekarang bukan cuma update yang nge-crash, tapi juga celah keamanan yang bisa dimanfaatkan hacker.

Dulu, celah keamanan ini lebih sering terjadi karena orang-orang belum sadar pentingnya keamanan. Banyak orang yang menganggap remeh soal keamanan data dan sistem. Padahal, seiring waktu, hacker semakin canggih dalam menemukan celah keamanan dan memanfaatkannya untuk keuntungan pribadi. Dulu, banyak banget jenis sistem operasi yang berbeda. Misalnya, kalau ada bug di server Sun Solaris, sistem OpenBSD gak bakal kena. Jadi, kalau ada yang nge-hack Sun Solaris, data di OpenBSD masih aman. Seolah-olah sistem-sistem itu punya pertahanan sendiri.

Tapi sekarang, makin sedikit sistem operasi yang banyak dipakai. Bahkan, Linux yang katanya banyak jenisnya, ternyata banyak yang pake kode yang sama. Jadi, kalau ada bug di Ubuntu, bisa aja Linux Mint ikut kena. Meskipun ada banyak versi Linux, tapi banyak yang memiliki kode yang sama, sehingga kelemahan di satu versi bisa menyebar ke versi lainnya. Hal ini membuat sistem komputer lebih rentan terhadap serangan. Dulu, keragaman sistem teknologi kayaknya jadi tameng buat sistem komputer. Tapi sekarang, semua sistem pada terhubung dan saling bergantung.

Gak cuma komputer biasa, tapi juga infrastruktur penting kayak rumah sakit, bank, dan pabrik. Mereka terhubung dengan internet, bergantung pada sistem komputer lain untuk beroperasi. Coba bayangin, kalau ada satu sistem yang kena hack, bisa berakibat fatal. Semua sistem bisa lumpuh, kayak domino yang jatuh satu persatu. Bayangkan, apa yang terjadi kalau sistem rumah sakit kena hack, data pasien hilang, operasi ditunda, obat-obatan gak bisa dipesan. Atau bayangkan, kalau sistem bank kena hack, uang hilang, transaksi gagal, dan ekonomi terganggu.

Bayangkan, kalau tiba-tiba semua komputer di dunia kena hack, data di komputer terenkripsi, informasi rahasia dicuri, bahkan malware yang tertanam di komputer gak bisa dihapus, walaupun harddisk diformat. Wah, serem banget kan? Kebayang gak, apa yang bakal terjadi? Ekonomi bisa lumpuh, keamanan nasional bisa terancam, infrastruktur penting bisa hancur. Kerugiannya bisa sangat besar. Bayangkan, kalau sistem penting di pemerintah kena hack, data rahasia negara bisa bocor, keputusan penting bisa tertunda, dan ancaman terhadap keamanan nasional semakin besar.

Hal ini bisa mengakibatkan ketidakstabilan politik dan ekonomi di suatu negara. Kenapa bisa terjadi seperti itu? Karena keseragaman teknologi yang ada sekarang, seolah-olah semua komputer di dunia pake sistem operasi yang sama, pake aplikasi yang sama. Jadi, kalau ada celah keamanan di satu sistem, semua sistem bisa kena. Misalnya, kalau ada bug di sistem operasi Windows, maka semua komputer yang menggunakan Windows bisa kena hack. Hal ini membuat sistem komputer menjadi sangat rentan terhadap serangan.

Hacker hanya perlu menemukan satu celah keamanan di satu sistem untuk menyerang semua sistem yang mirip. Kita perlu sadari bahwa keseragaman teknologi itu seperti pisang. Dulu, pisang jenis Gros Michel jadi pisang paling populer di dunia, karena rasanya enak. Tapi, datanglah penyakit Panama yang menyerang pisang Gros Michel dan membuat jenis ini punah di seluruh dunia. Karena panik, manusia akhirnya menanam pisang Cavendish, yang rasanya kurang enak, tapi tahan terhadap penyakit Panama. Meskipun pisang Cavendish lebih tahan terhadap penyakit Panama, tapi itu tidak menjamin bahwa pisang Cavendish akan selamanya aman dari penyakit.

Penyakit baru bisa muncul dan menyerang pisang Cavendish, sehingga kita kembali ke titik awal. Tapi, ingat, sistem yang paling kuat sekalipun pasti punya kelemahan. Kita terus menanam pisang Cavendish di mana-mana, padahal kemungkinan munculnya penyakit baru yang bisa mematikan pisang Cavendish sangat besar. Sama seperti pisang, keseragaman teknologi ini membuat sistem komputer kita rentan terhadap serangan. Kita seolah-olah menanam tanaman yang sama di semua lahan, tanpa memikirkan risiko penyakit yang akan datang.

Hal ini akan menimbulkan kehilangan besar di masa depan. Coba deh, bandingin pisang sama apel. Apel punya banyak jenis, jadi kalau ada penyakit yang menyerang satu jenis apel, jenis apel lainnya gak bakal ikut mati. Nah, kalau sistem komputer kita banyak jenisnya, gimana caranya supaya sistem komputer kita lebih aman? Kita bisa menanam apel yang berbeda jenis di lahan yang berbeda, sehingga penyakit tidak akan menyebar dengan cepat. Kita juga bisa menanam apel yang tahan terhadap penyakit tertentu.

Perusahaan bisa menerapkan strategi redundansi heterogen. Caranya, dengan menggunakan sistem cadangan yang berbeda dengan sistem utama. Sistem cadangan ini bisa diaktifkan saat terjadi keadaan darurat. Sistem cadangan ini bisa menggunakan produk dari vendor yang berbeda, atau produk dari vendor yang sama, tapi dengan teknologi yang berbeda. Dengan menggunakan sistem cadangan, perusahaan dapat mengurangi risiko kehilangan data dan sistem jika terjadi serangan. Mereka bisa menjalankan sistem cadangan saat sistem utama kena hack atau mengalami masalah lainnya.

Strategi lain yang bisa diterapkan adalah micro-segmentation. Caranya, dengan membagi sistem menjadi beberapa bagian yang terisolasi. Setiap bagian bisa menggunakan teknologi yang berbeda. Dengan mengisolasikan masing-masing bagian sistem, perusahaan dapat mengurangi dampak serangan. Jika satu bagian kena hack, bagian lainnya akan tetap aman. Hal ini membuat serangan lebih sulit dilakukan dan diperluas. Cara lainnya adalah menggunakan sistem hybrid, yaitu menggabungkan sistem perusahaan dengan sistem cloud.

Atau, bisa juga menggunakan sistem multi-cloud, yaitu menggunakan beberapa provider cloud sekaligus. Dengan menggunakan sistem hybrid atau multi-cloud, perusahaan bisa mendistribusikan data dan aplikasi di berbagai platform, sehingga risiko kehilangan data dan sistem dapat dikurangi. Hal ini juga membuat perusahaan lebih fleksibel dalam mengatur sistem IT mereka.

Intinya, kita perlu menghindari keseragaman teknologi, karena keseragaman teknologi itu seperti menaruh semua telur dalam satu keranjang. Kalau keranjangnya jatuh, telurnya bisa pecah semua. Kita perlu mencari cara untuk menghindari keseragaman teknologi dan memastikan bahwa sistem kita tetap aman dari serangan.