- Grok, asisten pencarian yang ngaku sok bebas, suka curi data pribadi pengguna tanpa izin.
- Pengguna X bisa ngelindungin data pribadi mereka dari Grok dengan mengatur privasi di akun mereka.
- Grok masih dalam tahap awal, masih sering salah dan ngasih peringatan bahaya buat pengguna.
pibitek.biz -Tahun 2015, dua sosok yang punya visi besar, Elon Musk dan Sam Altman, bersama-sama mendirikan OpenAI. Tujuan mulia mereka terpatri di hati: membangun AI yang bermanfaat bagi seluruh umat manusia, bukan sekadar alat untuk memperkaya perusahaan-perusahaan besar. Mereka bertekad untuk menciptakan teknologi yang membantu manusia, bukan menguasai manusia. OpenAI, sejak awal, berkomitmen untuk menciptakan AI yang aman, terbuka, dan etis. Namun, seiring berjalannya waktu, mimpi indah itu memudar. Musk dan Altman terlibat dalam perselisihan yang hebat.
2 – Ancaman Cerberus, Trojan Perbankan yang Sulit Dideteksi 2 – Ancaman Cerberus, Trojan Perbankan yang Sulit Dideteksi
3 – Kenaikan Manfaat Jaminan Sosial di Tahun 2025 3 – Kenaikan Manfaat Jaminan Sosial di Tahun 2025
Mereka berselisih paham mengenai arah pengembangan OpenAI, dan akhirnya berpisah jalan. Mereka masing-masing mengembangkan proyek AI yang baru. Elon Musk yang terkenal dengan ide-ide radikalnya, mendirikan xAI dan merilis "senjata pamungkasnya", yaitu Grok AI. Grok AI, AI asisten pencarian yang sok lucu dan sok pemberontak, dipromosikan sebagai AI yang berani dan beda dari yang lain. Grok dirancang dengan aturan main yang lebih longgar dibanding AI lainnya. Grok dibebaskan untuk berkreasi tanpa batasan yang ketat.
Akibatnya, Grok sering mengeluarkan informasi yang salah dan bias. Ketidakakuratan Grok terus menimbulkan pertanyaan besar tentang kredibilitasnya. Grok sering disalahkan karena menyebarkan informasi palsu mengenai pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2024. Bukan hanya mengeluarkan informasi yang keliru, Grok juga menyita perhatian publik karena cara mengelola data pribadi yang mencurigakan. Grok ternyata suka mencuri data pengguna X, platform media sosial yang dimiliki Musk, tanpa izin. Hal ini membuat Musk mendapat tegur keras dari badan pengawas di Eropa.
Grok juga gemar membuat gambar-gambar yang aneh dan provokatif, terutama gambar yang menyindir dan tidak pantus tentang para politisi terkenal di Amerika, seperti Kamala Harris dan Donald Trump. Perilaku Grok yang tak terkendali ini menimbulkan kekhawatiran besar tentang dampak negatif AI yang tidak terawasi. Musk terus-terusan memberi ruang buat Grok di X. Grok dipakai buat membuat berita yang dipersonalisasi dan buat menulis postingan. Grok sekarang masih dalam versi beta dan cuma bisa diakses sama pengguna Premium.
Walaupun masih dalam tahap uji coba, Grok sudah menunjukkan potensi besar untuk menjadi alat yang sangat berpengaruh di dunia maya. Kehadiran Grok menimbulkan pertanyaan besar tentang peran AI dalam menentukan informasi yang kita terima sehari-hari. Kerennya, Grok bisa ngobrol tentang kejadian terkini karena bisa ngakses data real-time dari X. Grok diklaim lebih transparan dan gak terpengaruh sama tren "woke" di media sosial. Grok membanggakan dirinya sebagai AI yang berani mengungkap kebenaran, tanpa takut akan kritik atau tekanan dari kelompok tertentu.
Untuk menunjukkan kehebatannya, tim Grok ngebagi kode algoritmanya ke publik tahun ini. Grok berharap dengan membuka kode sumbernya, AI ini akan menjadi lebih terbuka dan mudah dipahami oleh seluruh masyarakat. Tapi, di balik kebebasan dan anti-woke-nya, Grok ternyata punya sisi gelap: gampang kena pengaruh dan ngeluarin informasi yang bias. Grok kelihatan lebih akurat karena dididik dari data di internet, tapi kecerdasannya bisa jadi jebakan karena suka ngeluarin informasi yang bias dan keliru. Grok seperti cermin yang mencerminkan keburukan internet itu sendiri.
Grok mencerminkan keberagaman informasi yang ada di internet, termasuk informasi yang salah dan bias. Keberadaan Grok mengingatkan kita tentang pentingnya bersikap kritis terhadap informasi yang kita terima, terutama informasi yang berasal dari sumber yang tidak terpercaya. Tim X dan xAI dicoba dihubungi beberapa kali, tapi mereka gak mau ngasih komentar. Mereka tampaknya enggan untuk menjelaskan perilaku Grok yang mencurigakan. Mereka juga enggan untuk memberikan tanggapan terhadap tuduhan yang dialamatkan kepada Grok.
Keengganan mereka untuk menanggapi kritik semakin meningkatkan keraguan masyarakat tentang kredibilitas Grok. Gak heran, Grok sering ngeluarin informasi salah soal pemilu AS. Pejabat pemilu di beberapa negara bagian di Amerika, seperti Minnesota, New Mexico, Michigan, Washington, dan Pennsylvania, protes keras ke Musk. Grok ngasih informasi yang salah tentang batas waktu pencoblosan di negara-negara bagian tersebut. Informasi yang salah ini bisa menyebabkan kebingungan dan kecemasan di kalangan pemilih.
Grok tampaknya tidak memahami pentingnya kebenaran dan keakuratan dalam mengelola informasi politik. Grok akhirnya sadar dan ngasih tahu penggunanya buat cari informasi akurat soal pemilu di situs Vote.gov. Tapi xAI ngingetin pengguna buat teliti ngecek informasi yang didapat dari Grok. Soalnya, Grok masih dalam tahap awal dan sering ngeluarin informasi yang salah, salah ngejelasin, atau kelewat ngasih konteks. Grok masih dalam proses pembelajaran dan masih memiliki banyak kesalahan. Ketidakmampuan Grok untuk memberikan informasi yang akurat menunjukkan bahwa AI masih memiliki banyak tantangan dalam mengerti dan mengelola informasi yang kompleks.
XAI juga ngasih peringatan buat pengguna, supaya gak ngasih data pribadi atau informasi penting ke Grok. Grok seperti anak kecil yang belum bisa dipercaya untuk menjaga rahasia. Data pribadi yang diberikan kepada Grok bisa dipakai untuk tujuan yang tidak diinginkan. Kehati-hatian yang tinggi harus dilakukan dalam berinteraksi dengan Grok agar data pribadi kita tetap aman. Grok lagi-lagi jadi bahan perbincangan karena suka ngambil data pengguna X secara diam-diam, baik yang pake Grok atau enggak. Grok menyerap data pribadi pengguna seperti sponge yang menyerap air.
Grok menyerap data pribadi kita tanpa permisi dan tanpa menjelaskan tujuannya. Sikap Grok yang serakah ini membuat banyak orang merasa takut dan tidak nyaman. Tim Grok ngaku kalo mereka mungkin ngambil data postingan pengguna X, interaksi, masukan, dan hasil dari interaksi pengguna dengan Grok buat latihan dan ngelatih kecerdasannya. Tim Grok mencoba menjelaskan tindakan mereka dengan alasan bahwa data yang mereka ambil digunakan untuk meningkatkan AI Grok. Namun, alasan ini tidak mengurangi kekhawatiran masyarakat tentang privasi data pribadi.
Grok tampaknya tidak memahami pentingnya privasi data pribadi. Cara Grok ngambil data ini jelas-jelas ngelanggar privasi. Grok bisa ngakses dan menganalisis informasi pribadi yang sensitif, terutama karena Grok punya kemampuan buat ngebikin gambar dan konten tanpa pengawasan yang ketat. Grok mampu mengolah data pribadi kita dengan cara yang tidak terduga dan tidak terkendali. Kemampuan Grok untuk mengolah data pribadi menunjukkan betapa berbahayanya AI yang tidak terawasi. Walaupun Grok-1 dilatih dari data yang dikumpulin sampai kuartal ketiga tahun 2023, Grok-1 gak dilatih dari data X, termasuk postingan di X.
Tapi, Grok-2, versi terbaru Grok, dilatih khusus dari data postingan pengguna, interaksi, masukan, dan hasil interaksi dengan Grok. Yang bikin ngeri, semua pengguna X secara otomatis jadi "bahan percobaan" buat latihan Grok-2. Grok-2 seperti percobaan ilmiah yang menggunakan manusia sebagai objek penelitian. Aturan Perlindungan Data Umum (GDPR) di Eropa jelas-jelas ngasih tahu kalo ngambil data pribadi harus ada izin dari pemiliknya. XAI kayaknya ngelawan aturan GDPR buat Grok. XAI tampaknya tidak peduli dengan aturan perlindungan data yang berlaku di Eropa.
XAI mencoba untuk menjalankan proyeknya tanpa memperhatikan aturan yang ada. Sikap xAI yang menentang aturan menunjukkan bahwa perusahaan ini tidak mengutamakan etika dan kepatuhan hukum dalam menjalankan bisnisnya. Beberapa badan pengawas di Eropa langsung ngasih peringatan keras ke X supaya nghentiin latihan Grok buat pengguna di Eropa. Badan pengawas Eropa menegur xAI karena pelanggaran privasi yang dilakukan Grok. Badan pengawas Eropa menyatakan bahwa xAI harus menghentikan latihan Grok dengan data pengguna di Eropa sampai mereka memperoleh persetujuan yang jelas dari para pengguna.
Sikap tegas badan pengawas Eropa menunjukkan bahwa pelanggaran privasi data tidak akan ditolerir. Kalo xAI gak nurutin aturan privasi di negara lain, bisa-bisa mereka kena masalah. Di Amerika Serikat, Badan Perlindungan Konsumen (FTC) pernah ngasih denda ke Twitter, platform media sosial sebelumnya yang dikelola Elon Musk, karena gak ngehargain privasi pengguna. FTC tidak segan-segan untuk menindak perusahaan yang menyalahgunakan data pribadi pengguna. XAI harus berhati-hati agar tidak mengalami nasib yang sama dengan Twitter.
Ada cara buat ngelindungin data dari Grok, yaitu ngebuat akun X jadi akun pribadi, dan bisa juga ngeatur pengaturan privasi di X supaya data gak pake buat ngelatih Grok. Pengguna X memiliki hak untuk menentukan bagaimana data pribadi mereka digunakan. Pengguna X harus memperhatikan dan mengelola pengaturan privasi di akun mereka agar data pribadi mereka tetap aman. Caranya gampang, buka menu Privasi & Keamanan, terus ke bagian Pembagian Data dan Personalisasi, lalu pilih Grok. Di bagian Pembagian Data, hilangkan centang di pilihan "Izinkan postingan kamu serta interaksi, masukan, dan hasil kamu dengan Grok digunakan untuk pelatihan dan penyetelan".
Jika kamu menghilangkan centang tersebut, maka data kamu tidak akan digunakan untuk melatih Grok. Bahkan kalo kamu udah gak pake X, tetap harus masuk ke akun dan ngehilangkan centang itu. Soalnya, X masih bisa ngambil semua data postingan kamu, termasuk gambar, buat ngelatih model AI di masa depan. Meskipun kamu tidak aktif menggunakan X, data pribadi kamu masih berisiko diambil oleh X untuk melatih AI mereka. XAI juga ngasih kesempatan buat ngapus semua riwayat percakapan sama Grok. Riwayat percakapan akan dihapus dalam waktu 30 hari, kecuali ada alasan keamanan atau hukum buat ngesimpen riwayat percakapan tersebut.
Meskipun kamu bisa menghapus riwayat percakapan kamu dengan Grok, xAI memiliki hak untuk menyimpan data tersebut jika diperlukan untuk tujuan keamanan atau hukum. Grok masih berkembang, dan kepribadiannya terus ngasih kejutan buat pengguna. Kamu harus teliti ngejaga data pribadi dan ngecek terus aturan privasi di X. Supaya data kamu tetap aman, terus ngecek pengaturan privasi di X dan selalu waspada saat ngobrol sama Grok. Grok merupakan AI yang masih dalam tahap perkembangan dan memiliki potensi besar untuk berubah di masa depan.
Grok merupakan AI yang memiliki potensi besar untuk berubah di masa depan. Grok bisa menjadi alat yang sangat berguna untuk manusia, atau bisa juga menjadi ancaman besar bagi privasi dan keamanan data kita. Kita harus bersikap waspada dan kritis terhadap perkembangan Grok agar kita bisa memanfaatkan AI ini secara aman dan bertanggung jawab.