- Meta merilis LLM Compiler, sebuah suite model bahasa yang kuat dan open-source untuk mengoptimalkan kode.
- LLM Compiler dapat memahami representasi intermediate compiler, bahasa assembly, dan teknik optimasi, membuatnya lebih cepat dan efisien.
- Teknologi ini dapat mengubah cara pengembang mengoptimalkan kode, membuatnya lebih hemat biaya dan meningkatkan efisiensi kode di berbagai aplikasi.
pibitek.biz -Meta baru saja merilis Meta Large Language Model (LLM) Compiler, sebuah suite model bahasa yang kuat dan open-source untuk mengoptimalkan kode dan merevolusi desain compiler. Inovasi ini berpotensi mengubah cara pengembang mengoptimalkan kode, membuatnya lebih cepat, efisien, dan hemat biaya. Para peneliti di balik LLM Compiler telah mengatasi kesenjangan signifikan dalam menerapkan LLM pada kode dan optimasi compiler, yang sebelumnya belum banyak dieksplorasi.
2 – Fitur Canvas ChatGPT Tampilkan Perubahan Teks 2 – Fitur Canvas ChatGPT Tampilkan Perubahan Teks
3 – Samsung: Pembaruan Galaxy S22 Oktober 2024, Perbaiki 42 Kerentanan 3 – Samsung: Pembaruan Galaxy S22 Oktober 2024, Perbaiki 42 Kerentanan
Dengan melatih model pada korpus besar 546 miliar token LLVM-IR dan kode assembly, mereka telah memungkinkan model untuk memahami representasi intermediate compiler, bahasa assembly, dan teknik optimasi. LLM Compiler meningkatkan pemahaman tentang representasi intermediate compiler, bahasa assembly, dan teknik optimasi, sehingga model dapat melakukan tugas yang sebelumnya hanya dapat dilakukan oleh ahli manusia atau alat khusus. Model ini mencapai hasil yang mengesankan dalam optimasi ukuran kode, mencapai 77% potensi optimasi autotuning search dalam tes.
Hasil ini dapat secara signifikan mengurangi waktu kompilasi dan meningkatkan efisiensi kode di berbagai aplikasi. Model ini juga menunjukkan kemampuan yang impresif dalam disassembly. LLM Compiler berhasil dalam 45% kasus round-trip disassembly (dengan 14% match sempurna) ketika mengkonversi kode assembly x86_64 dan ARM kembali menjadi LLVM-IR.
Kemampuan ini dapat sangat berharga untuk tugas reverse engineering dan pemeliharaan kode legacy. Chris Cummins, salah satu kontributor inti proyek, menekankan potensi dampak teknologi ini: "Dengan menyediakan akses ke model pre-trained dalam dua ukuran (7 miliar dan 13 miliar parameter) dan menunjukkan efektivitasnya melalui versi fine-tuned, LLM Compiler membuka jalan untuk menjelajahi potensi yang belum dimanfaatkan dari LLM dalam realm kode dan optimasi compiler". Implikasi teknologi ini sangat luas.
Pengembang software dapat memanfaatkan waktu kompilasi yang lebih cepat, kode yang lebih efisien, dan alat baru untuk memahami dan mengoptimalkan sistem kompleks. Peneliti dapat menjelajahi jalur baru untuk eksplorasi optimasi compiler yang didorong AI, yang dapat mengarah pada terobosan dalam pendekatan pengembangan software. Keputusan Meta untuk merilis LLM Compiler di bawah lisensi komersial yang permissive juga sangat menonjol.
Langkah ini memungkinkan baik peneliti akademis maupun praktisi industri untuk membangun dan mengadaptasi teknologi, sehingga dapat mempercepat inovasi di bidang ini. Namun, peluncuran model AI yang sangat kuat ini juga menimbulkan pertanyaan tentang perubahan lanskap pengembangan software. Seiring AI menjadi semakin mampu menangani tugas pemrograman kompleks, maka dapat mengubah keterampilan yang dibutuhkan oleh insinyur software dan desainer compiler di masa depan.