- Teknologi AI bisa ngebikin suara selebritis palsu.
- Selebritis dengan suara unik seperti Schwarzenegger lebih mudah ditiru.
- Pengembangan teknologi AI harus aman dan bertanggung jawab.
pibitek.biz -Perusahaan teknologi yang fokus di bidang AI, Podcastle, melakukan survei buat ngeliat selebritis mana yang paling rentan kena tipuan AI. Mereka ngerangkum suara selebritis mana yang paling gampang ditiru dan diubah jadi suara palsu. Hasilnya? Arnold Schwarzenegger, aktor ternama yang punya aksen khas, menjadi "korban" utama. Sebanyak 61% responden survei yakin kalau suara Schwarzenegger gampang banget ditiru. Mereka beranggapan aksen Schwarzenegger yang unik dan gampang dikenali, membuatnya rentan jadi korban AI.
2 – Google Kerjasama dengan Reaktor Nuklir untuk AI 2 – Google Kerjasama dengan Reaktor Nuklir untuk AI
3 – SimpliSafe Rilis Layanan Pemantauan Aktif Waktu Nyata 3 – SimpliSafe Rilis Layanan Pemantauan Aktif Waktu Nyata
Trump, mantan presiden Amerika Serikat yang dikenal dengan gaya bicaranya yang khas, juga masuk dalam daftar selebritis yang rawan kena tipuan AI. Hampir 40% responden percaya kalau suara Trump gampang banget ditiru karena sering banget muncul di media. Kim Kardashian, selebritis yang identik dengan gaya hidup mewah dan kecantikan, juga masuk dalam daftar. Sekitar 23% responden percaya kalau suara Kim gampang ditiru karena nada dan pitch suaranya konsisten dan mudah ditiru. Kejadian ini bikin heboh karena beberapa selebritis, seperti Scarlett Johansson, ngaku kaget dan kesal gara-gara teknologi AI di ChatGPT bisa ngeluarin suara yang mirip banget sama suaranya.
Johansson bahkan pernah dihubungi ChatGPT buat jadi pengisi suara, tapi dia menolak. Kejadian ini juga ngebuat beberapa perusahaan teknologi ngelarang penggunaan AI buat ngebikin suara palsu. ChatGPT ngeluarin fitur yang bisa ngubah teks jadi suara, tapi cuma buat kalangan terbatas dan gak dipublikasikan secara luas. Podcastle, yang ngembangin teknologi AI buat aplikasi podcast, sadar kalau AI bisa digunakan buat hal yang negatif dan perlu dilindungi. Mereka ngasih tahu publik kalau teknologi AI berkembang pesat dan perlu diawasi agar gak disalahgunakan.
CEO dan pendiri Podcastle, Arto Yeritsyan, ngasih tahu kalau tujuan utama mereka adalah ngembangin teknologi AI buat ngebantu kreativitas, tapi tetap aman dan bertanggung jawab. Mereka mau ngembangin platform yang aman buat ngeksplorasi teknologi AI dan ngasih solusi buat pengguna. Ini bukan pertama kalinya teknologi AI memicu kontroversi. Sebelumnya, ada kasus deepfake yang bikin heboh. Deepfake adalah teknologi yang bisa ngebikin video palsu dengan wajah seseorang yang diambil dari video asli. Teknologi AI memang bisa digunakan buat hal yang baik, seperti ngebantu para desainer, seniman, dan musisi buat ngembangin karya.
Tapi di sisi lain, teknologi AI juga bisa disalahgunakan buat hal yang negatif, seperti ngebikin konten yang menyesatkan atau ngebikin suara palsu. Teknologi AI yang canggih ini udah masuk ke semua aspek kehidupan dan makin gampang diakses. Dengan berkembangnya teknologi AI, manusia perlu lebih kritis dan selektif dalam menerima informasi yang diterima.