Apakah Ada Model Berkelanjutan untuk Pabrik AI?



Apakah Ada Model Berkelanjutan untuk Pabrik AI? - image source: techspot - pibitek.biz - Akses

image source: techspot


336-280
TL;DR
  • Pabrik AI memiliki biaya awal dan operasional yang tinggi, serta ketergantungan pada supplier GPU seperti Nvidia.
  • Masa pakai GPU yang singkat dan ketidakpastian permintaan GPU untuk AI dua tahun ke depan membuat model berkelanjutan pabrik AI menjadi tidak jelas.
  • Banyak pabrik AI besar saat ini hanya menjadi supplier untuk hyperscaler, sehingga risiko margin mereka berkurang di masa depan.

pibitek.biz -Investor biasanya tidak suka maskapai penerbangan karena mereka memerlukan biaya awal yang tinggi, biaya operasional yang mahal, pilihan supplier yang terbatas, dan tidak ada cara untuk membedakan diri dengan pelanggan. Bagaimana dengan pabrik AI? Apakah mereka berbeda? Pabrik AI adalah kategori data center yang baru muncul, independen dari hyperscaler internet raksasa. Mereka mengoperasikan data center besar yang fokus pada AI dan menggunakan banyak GPU.

Biaya awal untuk membuka pabrik AI sangat tinggi, mencapai ratusan juta dolar. Biaya operasional juga tinggi karena server GPU memerlukan banyak listrik. Untuk menjalankan sistem dengan waktu downtime yang rendah, dibutuhkan tenaga kerja yang terampil.

Pabrik AI sangat bergantung pada Nvidia sebagai supplier GPU. Mereka hanya dapat membedakan diri dengan akses ke GPU, akses ke listrik, dan harga. Beberapa perkiraan menunjukkan bahwa waktu pengembalian biaya untuk pabrik AI adalah 9 bulan hingga 2 tahun.

Namun, kita merasa bahwa banyak perhitungan tersebut tidak memperhitungkan biaya operasional yang sebenarnya. Listrik tidak murah, dan utilitas besar akan menaikkan harga jika mereka melihat kesempatan. Perbedaan besar antara maskapai penerbangan dan pabrik AI adalah masa pakai GPU yang lebih singkat.

Jika waktu pengembalian biaya untuk pabrik AI adalah 18 bulan, maka saat peralatan mencapai keuntungan, mereka juga akan mendekati akhir masa pakainya. Tidak ada yang tahu bagaimana memodelkan permintaan GPU untuk AI dua tahun ke depan. Ada risiko bahwa pabrik AI akan menjadi treadmill modal, harus terus mengumpulkan uang untuk membeli generasi GPU berikutnya.

Kekhawatiran lainnya adalah bahwa banyak pabrik AI besar di pasar saat ini hanya menjadi supplier untuk hyperscaler. Mereka memiliki GPU ketika Microsoft atau AWS tidak dapat mendapatkan cukup. Mereka memiliki fasilitas yang dibangun dengan listrik langsung di pasar yang kekurangan listrik.

Dalam waktu, hyperscaler akan membangun fasilitas mereka sendiri atau mengurangi margin pabrik AI sehingga mereka terlihat seperti perusahaan real estate daripada perusahaan teknologi dengan pertumbuhan tinggi. Namun, banyak fasilitas ini dapat menjadi sangat menguntungkan. Investor harus memilih dengan hati-hati di mana mereka ingin berinvestasi di sektor ini.