DeepSeek-V2.5: Jagoan Baru AI Open Source



DeepSeek-V2.5: Jagoan Baru AI Open Source - photo origin: venturebeat - pibitek.biz - Inovasi

photo origin: venturebeat


336-280
TL;DR
  • DeepSeek-V2.5 adalah model AI open source terbaik.
  • Model ini bisa ngobrol, nulis, dan bikin kode program.
  • DeepSeek-V2.5 dioptimalkan untuk penggunaan inference berskala besar.

pibitek.biz -Dunia AI open source, dunia yang penuh dengan perlombaan dan persaingan, selalu punya cerita baru untuk dibagikan. Seperti angin puting beliung, inovasi berputar cepat, dan setiap hari ada model AI baru yang muncul. Sulit untuk ngikutin semua perkembangannya, bahkan buat para jurnalis yang kerjanya sehari-hari bergelut dengan teknologi. DeepSeek, perusahaan AI yang lahir dari High-Flyer Capital Management, sebuah perusahaan investasi kuantitatif asal China, dengan bangga merilis DeepSeek-V2.5. Model ini merupakan hasil gabungan dari dua model sebelumnya: DeepSeek-V2-0628 dan DeepSeek-Coder-V2-0724.

Bayangkan, DeepSeek-V2.5 adalah gabungan kekuatan jagoan AI yang siap menguasai berbagai tugas, mulai dari ngobrol dan nulis sampai bikin kode program. DeepSeek-V2.5 dirilis pada September 6, 2024, dan langsung diunggah ke Hugging Face, platform yang menjadi rumah bagi berbagai model AI. Model ini bisa diakses dengan mudah, baik melalui website maupun API. Ternyata, DeepSeek-V2.5 dinilai sebagai model AI terbaik di dunia open source. Peneliti independen telah menguji model ini dan mengakui kemampuannya yang luar biasa.

Sebelum kedatangan DeepSeek-V2.5, dunia AI open source sempat dihebohkan oleh kemunculan Reflection 70B, model AI buatan HyperWrite. Matt Shumer, bos besar dari HyperWrite, ngaku kalau Reflection 70B adalah model AI open source terbaik di dunia. Tapi, klaimnya langsung dibantah oleh para peneliti dan komunitas AI. Peneliti yang coba menguji ulang model AI ini gagal mendapatkan hasil yang sama seperti yang diklaim oleh Matt Shumer. DeepSeek-V2.5 dirancang untuk berbagai tugas, seperti menulis, mengerjakan instruksi yang rumit, dan bahkan coding.

Model ini terus disempurnakan agar lebih sesuai dengan keinginan manusia dan bisa ngalahin model-model AI sebelumnya. Salah satu keunggulan DeepSeek-V2.5 adalah kemampuannya untuk menjalankan fungsi tertentu. Dengan kemampuan ini, model AI bisa berinteraksi dengan berbagai alat eksternal, seperti layanan cuaca, penerjemah, dan bahkan bikin algoritma atau kode program. Maziyar Panahi, seorang ahli AI dari CNRS, memuji DeepSeek-V2.5 sebagai model AI open source terbaik di dunia. Dia heran kenapa model AI ini belum mendapatkan perhatian yang banyak, padahal kinerjanya sangat luar biasa.

High-Flyer, perusahaan induk DeepSeek, memiliki koleksi prosesor Nvidia A100 yang luar biasa. Mereka memiliki 10.000 lebih prosesor A100, yang menjadi modal penting untuk mengembangkan model AI yang canggih. DeepSeek-V2.5 menunjukkan keunggulannya dalam berbagai benchmark penting, menunjukkan kemampuannya dalam pengolahan bahasa alami dan coding. Hasil uji coba internal dan evaluasi eksternal menunjukkan bahwa model ini mencapai nilai terbaik dalam beberapa metrik penting. DeepSeek-V2.5 mengalahkan GPT-4o mini dan ChatGPT-4o-latest dalam evaluasi bahasa China.

Model AI ini diuji oleh GPT-4o, yang menunjukkan bahwa DeepSeek-V2.5 mampu beradaptasi dengan berbagai bahasa dan budaya. Shin Megami Boson, salah satu kritikus keras Matt Shumer, menjalankan uji coba pribadi dengan mengacu pada benchmark GPQA (Graduate-Level Google-Proof Q&A Benchmark). Dia mengatakan bahwa DeepSeek-V2.5 mengalahkan Llama 3-70B Instruct dan Llama 3.1-405B Instruct dari Meta, tapi kalah dari GPT-4o mini, Claude 3.5 Sonnet, dan GPT-4o dari OpenAI. DeepSeek-V2.5 memang menunjukkan performa yang luar biasa, dan dianggap sebagai model AI open source terbaik yang pernah diuji.

DeepSeek-AI mengirimkan DeepSeek-V2.5 ke Hugging Face dengan lisensi MIT, yang memungkinkan developer dan organisasi untuk menggunakannya secara gratis. Tapi, ada beberapa batasan penggunaan, seperti dilarang digunakan untuk keperluan militer, menghasilkan informasi yang merugikan atau palsu, dan mengeksploitasi kelemahan kelompok tertentu. Langkah ini menunjukkan komitmen DeepSeek-AI untuk membuat AI lebih terjangkau. Bisnis bisa menggunakan model ini untuk berbagai keperluan, seperti pelayanan pelanggan otomatis, pembuatan konten, hingga pengembangan software dan analisis data.

Dengan sifatnya yang open source, DeepSeek-V2.5 juga membuka pintu untuk penelitian dan pengembangan lebih lanjut. Para insinyur AI dan ilmuwan data bisa mengembangkan DeepSeek-V2.5 untuk membuat model khusus untuk keperluan tertentu, atau meningkatkan performanya di bidang tertentu. Untuk menjalankan DeepSeek-V2.5 secara lokal, pengguna membutuhkan GPU dengan format BF16 dan kapasitas 80GB (8 GPU untuk penggunaan maksimal). Model ini sangat dioptimalkan untuk penggunaan inference berskala besar dan penggunaan lokal dengan batch kecil.

Arsitektur DeepSeek-V2.5 menawarkan inovasi penting, seperti Multi-Head Latent Attention (MLA), yang mengurangi ukuran KV cache, sehingga meningkatkan kecepatan inference tanpa mengurangi performanya. Kompresi ini memungkinkan penggunaan sumber daya komputasi yang lebih efisien. Model ini tidak hanya bertenaga, tapi juga hemat dalam penggunaan sumber daya. DeepSeek-V2.5 mengubah standar model AI open source, menghadirkan teknologi mutakhir dengan aplikasi nyata yang bisa digunakan sehari-hari. Saat bisnis dan developer terus mencari cara yang lebih efisien untuk menggunakan AI, DeepSeek-V2.5 menjadi pilihan utama untuk berbagai tugas bahasa dan coding.

Dengan menjadikan DeepSeek-V2.5 open source, DeepSeek-AI terus mendorong aksesibilitas dan potensi AI, dan menegakkan posisinya sebagai pemimpin di dunia model berskala besar. DeepSeek-V2.5 adalah model AI yang pantas diperhatikan. Kemampuannya yang luar biasa dan sifatnya yang open source membuatnya menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi developer dan bisnis yang ingin menggunakan AI untuk mencapai tujuan mereka. DeepSeek-V2.5 menunjukkan bahwa masa depan AI open source sangat menjanjikan.