- TfL diminta ngantri verifikasi identitas untuk menjaga keamanan data.
- Serangan siber membuat data customer bocor, TfL harus ngantri reset password.
- TfL harus meningkatkan keamanan data untuk menghindari serangan siber lebih lanjut.
pibitek.biz -Transport for London (TfL), si jagoan transportasi di London, lagi-lagi diterpa kabar buruk. Kali ini, TfL harus menghadapi kenyataan pahit karena sistem keamanan mereka ditembus, yang bikin panik dan heboh. Para karyawan TfL, yang jumlahnya sekitar 30.000 orang, diminta untuk ngantri dan datang langsung ke kantor untuk verifikasi identitas dan reset password. Gimana caranya? Ya, mereka harus datang langsung ke kantor TfL, ngantri, dan tunjukin kartu identitas. Abis itu, baru bisa reset password buat akses ke aplikasi dan data TfL.
2 – Aplikasi ChatGPT untuk Windows: Kelebihan dan Kekurangan 2 – Aplikasi ChatGPT untuk Windows: Kelebihan dan Kekurangan
3 – Serangan Siber Hantam Globe Life, Data Ribuan Pelanggan Dicuri 3 – Serangan Siber Hantam Globe Life, Data Ribuan Pelanggan Dicuri
Udah kayak nonton konser artis Korea, ngantri panjang! Tapi, TfL punya alasan kok, ini demi keamanan data. Bayangin, data jutaan pengguna TfL, mulai dari nama, alamat, hingga detail kontak, bisa aja jatuh ke tangan hacker. Nah, buat ngehindari hal yang lebih parah, TfL ngelakuin tindakan pencegahan dengan cara ini. Cerita ini bermula dari serangan siber yang terjadi hampir dua minggu lalu. Awalnya, TfL ngasih kabar ke publik kalau data pengguna aman, tenang aja. Tapi, kenyataannya, serangan ini gak sembarangan.
Serangan ini bikin sistem internal TfL error, layanan online kacau, dan refund jadi susah. Para karyawan TfL yang mau ngecek data pengguna atau ngeluarin refund, harus ngantri lagi, kali ini ngantri buat akses ke sistem yang error. Kasihan, karyawan TfL jadi kayak robot yang dipaksa kerja ekstra. Tapi, yang bikin kaget, ternyata data customer juga kebobolan. TfL mengakui, data customer, termasuk nama, alamat, dan nomor telepon, dicuri hacker. Nah, sekarang, TfL lagi ngehubungi customer satu per satu buat kasih tau soal kejadian ini dan ngasih solusi.
Meskipun data yang dicuri hacker bukan data yang super sensitif, seperti nomor rekening bank atau tanggal lahir, tapi tetap aja bikin panik. Bayangin, kalau data kamu jatuh ke tangan yang salah, bisa gawat. Pihak berwenang, yaitu National Crime Agency (NCA), berhasil nangkep seorang remaja berusia 17 tahun di Walsall. Remaja ini dicurigai sebagai dalang di balik serangan siber ke TfL. Tapi, remaja ini udah dilepas dengan jaminan. Kejadian ini ngingetin kita kalau keamanan siber itu penting banget.
Siapa aja bisa jadi korban, apalagi perusahaan besar kayak TfL. Makanya, kita harus hati-hati dalam menggunakan data pribadi dan selalu update sistem keamanan kita. Ini bukan kali pertama TfL diterpa serangan siber. Tahun ini aja, TfL udah ngalamin serangan yang sama. Sekitar bulan Mei, data sekitar 13.000 customer dicuri oleh ransomware Clop. Sebenarnya, cara yang dilakukan TfL buat ngehindari kebocoran data lebih parah itu udah cukup efektif. Tapi, kejadian ini jadi pelajaran buat TfL, sekaligus buat kita semua.
Kita harus lebih waspada dan ngelakuin langkah-langkah yang lebih ketat buat menjaga keamanan data. TfL mungkin udah ngambil langkah pencegahan dengan cara minta karyawannya datang langsung ke kantor, tapi gak menutup kemungkinan akan muncul kasus serupa di masa depan. Gimana menurut kamu?