- Intel gaet Amazon sebagai pelanggan.
- Intel dan AWS bikin chip AI canggih.
- Saham Intel naik 8% setelah pengumuman.
pibitek.biz -Intel, perusahaan chip yang lagi berusaha bangkit, berhasil gaet Amazon Web Services (AWS) sebagai pelanggan buat bisnis manufakturnya. Ini kayak angin segar buat Intel yang lagi gencar bangun pabrik baru di Amerika Serikat. Intel dan AWS bakal kolaborasi buat bikin chip khusus AI (Artificial Intelligence) yang disebut fabric chip. Kolaborasi ini bakal berlangsung selama beberapa tahun dan nilainya miliaran dolar. Chip canggih ini bakal diproduksi dengan teknologi Intel 18A, teknologi chip yang lagi super canggih.
2 – Serangan Siber Hantam Globe Life, Data Ribuan Pelanggan Dicuri 2 – Serangan Siber Hantam Globe Life, Data Ribuan Pelanggan Dicuri
3 – Ransomware BianLian Serang Rumah Sakit Anak Boston 3 – Ransomware BianLian Serang Rumah Sakit Anak Boston
Kabar ini langsung bikin saham Intel melesat naik lebih dari 8%. Sebelumnya, saham Intel anjlok hingga 58% di tahun ini. CEO Intel, Pat Gelsinger, super gembira dengan kerja sama ini. "Kolaborasi ini luar biasa", kata Gelsinger. "AWS adalah pelanggan yang super jeli dan punya kemampuan desain yang canggih". Kabar ini muncul pasca rapat dewan direksi Intel yang krusial minggu lalu. Intel juga mengumumkan penundaan pembangunan pabrik baru di Jerman dan Polandia, tapi tetap komitmen buat ekspansi di Amerika Serikat, terutama di Arizona, New Mexico, Oregon, dan Ohio.
Gelsinger yang memimpin misi besar Intel untuk bangkit kembali sejak tahun 2021, terpaksa ngurangin beberapa ambisinya demi efisiensi. Penjualan Intel terus merosot, dan rugi makin menumpuk. Bulan lalu, Intel mengumumkan pemotongan 15.000 karyawan, penghematan biaya sebesar $10 miliar, dan penghentian dividen. Sekarang, Intel lebih fokus buat ngatur strategi ekspansi, terutama di luar negeri. Proyek pembangunan pabrik di Polandia dan Jerman bakal ditunda sekitar dua tahun, tergantung permintaan pasar.
Pabrik baru di Malaysia akan tetap dilanjutkan pembangunannya, tapi baru beroperasi pas kondisi mendukung. Pada rapat dewan direksi tiga hari minggu lalu, para petinggi Intel ngebahas strategi untuk ngirit uang sambil tetap jalankan rencana besar Gelsinger. Strategi Gelsinger berfokus buat transformasi Intel menjadi foundry, yaitu perusahaan yang bikin chip untuk pelanggan lain. Intel lagi berjuang keras buat dapetin pelanggan buat proyek ini, dan Amazon jadi pelanggan besar yang berhasil direkrut.
Intel juga sedang ngejar target penghematan biaya sebesar $10 miliar dan fokus pengembangan produk di bidang AI computing. Di bidang ini, rival Intel, Nvidia, udah unggul jauh. Intel juga lagi ngurangin jumlah properti di seluruh dunia sekitar dua pertiga sampai akhir tahun ini. Intel juga ngasih sinyal bakal jual sebagian kepemilikannya di Altera Corp. Ke investor swasta. Altera Corp. Adalah perusahaan yang diakuisisi Intel tahun 2015 dan dipisahkan dari operasi Intel tahun lalu dengan tujuan untuk IPO (Initial Public Offering).
Amazon Web Services (AWS) adalah perusahaan cloud computing terbesar, dan kolaborasi ini bisa bikin investor makin yakin bahwa Intel mampu bersaing dengan TSMC (Taiwan Semiconductor Manufacturing Company), perusahaan foundry terkemuka. AWS udah lama pakai prosesor Intel, tapi mulai ngalih ke desain sendiri, yang mungkin bakal diproduksi oleh Intel sekarang. Microsoft, perusahaan cloud computing besar lainnya, juga udah mengumumkan rencana buat menggunakan Intel untuk beberapa chip internal mereka di bulan Februari.
Ada perubahan lagi: divisi foundry Intel, yang disebut IFS, bakal dipisahkan dari perusahaan lain dan jadi anak perusahaan yang dimiliki penuh oleh Intel. Langkah ini bertujuan buat meyakinkan calon pelanggan, termasuk yang merupakan saingan Intel, bahwa mereka berurusan dengan supplier independen. Bloomberg sebelumnya ngasih kabar soal kemungkinan pemisahan foundry. "Kita masih banyak yang harus belajar soal jadi foundry", kata Gelsinger. "Gue butuh banyak pelanggan". Intel juga ngasih kabar bagus lainnya: mereka memenuhi syarat buat dapetin dana bantuan dari pemerintah Amerika Serikat sebesar $3 miliar buat produksi chip untuk militer.
Program ini disebut Secure Enclave dan bertujuan buat ngejamin pasokan chip canggih buat keperluan pertahanan dan intelijen. Kabar ini bikin saham Intel naik 6,4% di sesi perdagangan reguler hari Senin. Program Secure Enclave terpisah dari dana Chips and Science Act senilai $8,5 miliar yang bakal diterima Intel untuk mendukung pembangunan pabrik di empat negara bagian di Amerika Serikat. Salah satu proyeknya adalah fasilitas di New Albany, Ohio, yang disebut-sebut bakal jadi pabrik chip terbesar di dunia.
Intel masih butuh waktu buat pulihin kepercayaan Wall Street. Setelah beberapa tahun kalah saing dan kehilangan keunggulan teknologi, Intel yang dulu jadi perusahaan chip terkemuka di Silicon Valley sekarang nilainya kurang dari $90 miliar. Intel bahkan nggak masuk 10 besar perusahaan chip berdasarkan nilai pasar. Sementara itu, nilai pasar Nvidia sekarang mencapai $2,9 triliun. Bulan lalu, Intel ngasih kejutan buruk buat investor dengan laporan keuangan yang suram, yang menyebabkan penurunan saham terbesar dalam sejarah perusahaan.
Para analis ngedefinisiin laporan keuangan ini sebagai laporan keuangan terburuk dalam sejarah Intel. Gelsinger, dalam suratnya ke karyawan, ngakuin bahwa kinerja Intel lagi dikritik keras dan memicu spekulasi soal masa depan perusahaan. Gelsinger bilang satu-satunya cara buat "menghentikan kritik" adalah dengan ngasih hasil dan menjalankan strategi dengan lebih baik. Pengumuman hari ini merupakan langkah awal untuk mencapai hal itu. "Apakah ini cukup? Enggak. Apakah ini penting? Iya", kata Gelsinger. "Gue udah komitmen. Kita bakal selesaikan tugas penting ini".