AI Spatial, Large World Models: Revolusi Dunia Maya?

pibitek.biz -Sebuah startup baru bernama World Labs, yang dipimpin oleh peneliti AI kenamaan Fei-Fei Li dan tim ahli visi komputer, tengah menjadi pusat perhatian di dunia AI. Mereka berhasil mengumpulkan dana fantastis lebih dari $230 juta untuk mengembangkan model AI dengan kemampuan spatial intelligence. Ini menandai titik balik penting dalam perkembangan AI, karena fokusnya mulai bergeser dari pemrosesan bahasa dan gambar 2D ke dimensi yang lebih kompleks. World Labs punya ambisi besar: mengangkat model AI dari ranah piksel 2D ke dunia 3D yang lebih realistis, baik virtual maupun nyata.

Mereka ingin memberikan kemampuan spatial intelligence pada AI, mirip dengan kecerdasan manusia. Teknologi yang mereka kembangkan disebut "large world models" (LWMs). LWM dirancang untuk memahami, menciptakan, dan berinteraksi dengan lingkungan 3D, melampaui kemampuan model pembangkitan gambar dan video yang ada saat ini. Bayangkan dunia virtual dengan fisika, makna, dan kontrol yang lebih realistis. LWM memungkinkan seniman, desainer, developer, dan engineer untuk membuat lingkungan digital yang lebih kompleks dan interaktif.

World Labs akan memulai dengan menciptakan dan mengedit ruang virtual. Mereka membayangkan teknologi ini dapat digunakan di berbagai bidang, mulai dari hiburan hingga perencanaan kota. Bayangkan game virtual yang lebih hidup, simulasi kota yang lebih realistis, dan desain arsitektur yang lebih canggih. Investasi besar-besaran yang diperoleh World Labs menunjukkan antusiasme tinggi dari berbagai pihak terhadap potensi AI spatial. Terlihat dari para investor yang berpartisipasi: perusahaan modal ventura, pemimpin industri teknologi, dan individu-individu ternama.

Ada Martin Casado dan Sarah Wang dari Andreessen Horowitz, Scott Sandell dari NEA, dan Jordan Jacobs dari Radical Ventures. Tidak ketinggalan, investor individu seperti Marc Benioff, CEO Salesforce, Jeff Dean dan Geoffrey Hinton dari Google, Reid Hoffman, co-founder LinkedIn, dan Eric Schmidt, mantan CEO Google. Perusahaan-perusahaan terkemuka seperti Adobe Ventures, AMD Ventures, Databricks Ventures, dan NVentures dari Nvidia juga ikut berinvestasi. Tim pendiri World Labs terdiri dari para ahli di bidang AI, visi komputer, dan grafis.

Selain Fei-Fei Li, ada Justin Johnson, Christoph Lassner, dan Ben Mildenhall, semuanya dikenal karena kontribusi mereka di bidang masing-masing. Mereka melihat misi World Labs sebagai bagian dari kemajuan teknologi yang tak terhentikan. Mereka ingin memberikan manusia alat yang semakin canggih untuk menghadapi berbagai tantangan. Ke depan, World Labs tidak hanya akan fokus pada lingkungan virtual. Mereka berencana untuk mengembangkan model yang lebih kuat dan dapat diterapkan di berbagai bidang, bekerja sama dengan pengguna manusia.

Bayangkan dunia arsitektur di mana desain bangunan dapat diprototipe secara virtual dengan detail yang lebih realistis. Bayangkan robot yang dapat bernavigasi dan berinteraksi dengan lingkungan fisik dengan lebih mudah. Bayangkan dunia virtual reality yang lebih imersif dan interaktif. AI spatial tidak hanya akan merubah dunia virtual. Di dunia nyata, teknologi ini juga akan memicu transformasi di berbagai industri. Perusahaan transportasi seperti Uber dan Lyft sudah menggunakan AI spatial untuk menganalisis kepadatan kendaraan dan mengoptimalkan penjemputan pelanggan.

Perusahaan logistik memanfaatkan AI spatial untuk melacak lokasi barang secara lebih akurat, sehingga waktu pengiriman dapat dipercepat. Dengan memanfaatkan data real-time, AI spatial mampu memprediksi pola lalu lintas, mengoptimalkan logistik, dan meningkatkan alokasi sumber daya. AI spatial akan sangat bermanfaat dalam berbagai bidang, seperti perencanaan, alokasi sumber daya, dan pengambilan keputusan.