Microsoft Uji Coba Fitur Penulisan AI di Edge

pibitek.biz -Microsoft terus mengintegrasikan dan menguji fitur AI ke dalam produk-produknya. Salah satu produk terbaru yang mendapatkan fitur AI adalah browser Edge milik Microsoft. Fitur Penulisan AI telah diuji selama sebulan, namun hanya tersedia di Microsoft Edge Canary dan hanya untuk beberapa pengguna. Microsoft menjelaskan fitur ini dengan cara yang sederhana. Ketika fitur ini diaktifkan, pengguna akan mendapatkan bantuan menulis di web dengan AI yang memungkinkan pengguna untuk membuat ide tulisan, memperluas, menulis ulang, mengubah nada, format, dan lain-lain.

Dengan mengklik kanan pada teks di Edge, pengguna dapat menemukan opsi Rewrite di menu. Edge akan menulis ulang teks yang dipilih secara otomatis dan menampilkan hasilnya di overlay. Pengguna dapat memilih berbagai opsi untuk menyesuaikan hasilnya, seperti mengubah nada, format, atau panjang teks. Opsi nada dan format mendukung berbagai preset. Format, misalnya, memungkinkan pengguna untuk memilih antara paragraf, email, blog post, dan ide. Fitur Penulisan AI ini mirip dengan mode Compose di Bing Chat, yang sudah diintegrasikan ke dalam Microsoft Edge.

Dengan mengklik ikon Bing Chat di samping Edge dan memilih Compose, pengguna dapat membuka mode penulisan AI yang ditingkatkan di browser. Mode Compose menampilkan opsi format dan nada yang sama dengan Penulisan AI. Namun, Penulisan AI memiliki kelebihan karena dapat memperbaiki pemilihan teks di beberapa kasus. Pengguna mode Compose mungkin perlu menyalin dan menempelkan teks dari situs web, yang memakan waktu sekitar satu detik. Mode Compose menawarkan opsi penulisan yang lebih luas. Pengguna dapat meminta AI untuk menulis teks tentang topik tertentu dengan format, nada, dan panjang tertentu.

Mode Compose juga dapat menulis ulang teks yang dipasang atau ditulis di bidang teks. Bing Chat dan alat AI lainnya di web juga dapat menulis ulang konten yang pengguna berikan. Namun, belum jelas apakah Penulisan AI akan menjadi bagian dari versi stabil Edge. Microsoft mungkin memutuskan untuk menghapus atau mengubah fitur ini. Penulisan AI dapat menjadi alat yang berguna bagi penulis, tetapi perlu diingat untuk memeriksa hasilnya sebelum mempublikasikannya. Penulisan AI mungkin mengandung kesalahan dan masalah lainnya.

Hal ini terbukti ketika CNET harus mengeluarkan koreksi pada beberapa artikel buatan "teknologi otomasi", yang berarti AI. Perusahaan-perusahaan mulai menggunakan AI untuk menghemat biaya. Mereka menggunakannya untuk menulis artikel dan konten lainnya. Namun, hal ini juga menimbulkan kekhawatiran tentang kualitas konten yang dihasilkan. Penulisan AI memang dapat membantu menghemat waktu dan mengurangi beban penulis. Namun, perlu diingat bahwa AI tidak dapat menggantikan penulis manusia.

Penulis manusia memiliki kemampuan untuk memahami konteks dan nuansa yang lebih baik daripada AI. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan penulisan AI dengan bijak. Perlu diingat bahwa AI hanyalah alat yang dapat membantu, bukan menggantikan penulis manusia. Perusahaan juga perlu memastikan bahwa konten yang dihasilkan oleh AI memenuhi standar kualitas yang tinggi. Mereka perlu memiliki sistem kontrol kualitas yang baik untuk memastikan bahwa konten yang dihasilkan oleh AI tidak mengandung kesalahan atau masalah lainnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan AI telah sangat pesat. Namun, perlu diingat bahwa AI masih memiliki keterbatasan. Oleh karena itu, perusahaan perlu berhati-hati dalam menggunakan AI dan memastikan bahwa teknologi ini digunakan dengan bijak. Masyarakat juga perlu sadar akan penggunaan AI dalam konten yang mereka konsumsi. Mereka perlu memahami bahwa beberapa konten mungkin dihasilkan oleh AI dan tidak mencerminkan pendapat atau pandangan manusia. Dalam beberapa tahun ke depan, penggunaan AI dalam penulisan konten akan terus meningkat.

Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa penggunaan AI ini dilakukan dengan bijak dan bertanggung jawab. Penggunaan AI dalam penulisan konten memang dapat membawa manfaat besar. Namun, perlu diingat bahwa teknologi ini juga memiliki keterbatasan dan risiko. Oleh karena itu, perusahaan dan masyarakat perlu berhati-hati dalam menggunakan AI dan memastikan bahwa teknologi ini digunakan dengan bijak.