Elon Musk Ngaku Twitter X Diserang Hacker Saat Interview Trump



Elon Musk Ngaku Twitter X Diserang Hacker Saat Interview Trump - credit for: iotworldtoday - pibitek.biz - Amerika Serikat

credit for: iotworldtoday


336-280
TL;DR
  • Musk bilang platform X (Twitter) diserang saat interview Trump, dan Musk tuduh hacker.
  • Musk dan Trump punya pengaruh besar di media sosial, dan interview ini bikin keributan.
  • Musk sedang ngebuka blokir Trump di platform X, biar Trump bisa ngomong lagi.

pibitek.biz -Elon Musk, pemilik platform X, yang dulunya dikenal sebagai Twitter, ngaku kalau platformnya kena serang hacker pas lagi ngadain interview sama Donald Trump. Musk ngelakuin sesi tanya jawab live di fitur Spaces di X, tapi ternyata banyak banget gangguan teknis. Jadwalnya sih jam 5 sore waktu Amerika, eh malah molor 40 menit. Pas akhirnya bisa mulai, banyak pengguna ngeluh karena gak bisa ngedengerin obrolan mereka. Musk langsung nyalahin kejadian ini ke serangan DDoS, yang artinya server X dibanjiri trafik internet palsu.

Biasanya ini dilakukan sama hacker yang iseng pengen ngerusak platform. Microsoft baru-baru ini juga kena serangan DDoS. Bedanya, server Microsoft down gara-gara sistem keamanan mereka malah salah setting, jadi serangannya malah makin kuat. Nah, banyak orang yang meragukan klaim Musk soal serangan. Alasannya, fitur Spaces di X emang udah sering ngadat. Kejadian serupa juga pernah terjadi waktu Musk ngobrol sama Ron DeSantis, calon presiden dari Partai Republik, bulan Mei tahun lalu. Waktu itu juga, fitur Spaces ngelag parah.

Meskipun Spaces ngadat, bagian lain X masih bisa dipake normal. Makanya banyak yang curiga, mungkin ada masalah teknis lain, bukan karena serangan hacker. Pas lagi di tengah-tengah interview, Musk bilang, "Serangan ini nunjukkin kalau banyak orang yang gak mau dengerin apa yang diomongin Presiden Trump". Sejak interview selesai, Musk gak ngomongin lagi soal serangan ini. Malah dia bangga karena ngaku interview-nya sukses. Jumlah orang yang nonton interview dan ngobrol tentang itu di akun lain mencapai satu miliar.

Ini pertama kalinya Trump balik lagi ke Twitter sejak tahun 2021. Dia di-banned karena dianggap ngehasut kerusuhan di Gedung Kongres Amerika. Musk ngebuka blokir akun Trump dan tokoh kontroversial lainnya. Katanya, dia mau X jadi platform kebebasan berekspresi. Banyak orang yang curiga, ini semua cuma strategi marketing. Musk ngebuka blokir Trump buat bikin heboh, biar banyak yang ngomongin X lagi. Kemungkinan lain, Musk beneran takut sama kekuatan Trump. Dia ngebantu Trump balik ke Twitter, mungkin biar bisa ngontrol Trump dan ngedukung dia di pemilu nanti.

Atau bisa juga, Musk emang mau ngebuat X jadi platform yang pro-Trump. Dia ngebuka blokir akun Trump, ngebuat interview, dan nge-claim serangan DDoS, semua itu biar X terlihat netral dan bebas dari pengaruh partai politik. Semua ini masih jadi misteri. Yang pasti, kejadian ini ngebuat banyak orang semakin curiga sama Elon Musk dan motivasinya. Musk dan Trump punya banyak sekali penggemar di seluruh dunia. Mereka berdua punya pengaruh besar di media sosial. Kejadian ini bisa jadi awal dari pertarungan sengit antara kedua tokoh ini di dunia digital.

Di satu sisi, banyak orang yang mendukung Musk karena dianggap berani menentang arus utama dan ngebuka platform untuk kebebasan berekspresi. Di sisi lain, banyak orang yang ngerasa terganggu dengan sikap Musk yang terlalu ekstrim dan cenderung ngebuat orang marah. Trump juga gak kalah kontroversial. Dia dikenal sebagai tokoh yang suka ngomong asal dan sering ngebikin pernyataan yang ngebuat orang tersinggung. Di tengah polarisasi politik yang kian tajam, kehadiran Musk dan Trump di X bisa jadi bumerang.

Platform yang seharusnya jadi wadah untuk diskusi dan saling mengerti, malah bisa jadi medan perang bagi kedua tokoh ini. Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab soal kejadian ini. Kita masih harus nunggu penjelasan lebih lanjut dari Musk dan pihak terkait. Tapi yang pasti, kejadian ini ngebuka mata kita soal dunia digital yang semakin kompleks dan penuh misteri.