- Google perkuat keamanan siber dengan integrasi Mandiant.
- Google tawarkan layanan baru untuk kolaborasi aman dan berbagi intelijen ancaman.
- Google rilis kerangka kerja baru untuk bantu organisasi tingkatkan pertahanan siber.
pibitek.biz -Google Cloud hari ini mengumumkan beberapa fitur keamanan baru dan kerangka kerja yang diperbarui untuk meningkatkan deteksi, identifikasi, dan respons terhadap ancaman. Selain itu, perusahaan juga memperkenalkan fitur untuk memudahkan perusahaan dalam berbagi intelijen ancaman dan melindungi lingkungan mereka. Google Cloud memperluas kemampuan keamanannya dengan membuat Mandiant Managed Defense for Google Security Operations tersedia secara umum untuk pelanggan di Amerika Serikat. Layanan ini menggabungkan keahlian Mandiant dalam mencari dan menyelidiki ancaman dengan platform operasi keamanan Google untuk menawarkan deteksi dan respons ancaman secara real-time.
2 – AI: Ancaman Baru bagi Keamanan Siber 2 – AI: Ancaman Baru bagi Keamanan Siber
3 – Sengketa XRP: Pertempuran Hukum yang Tak Kunjung Berakhir 3 – Sengketa XRP: Pertempuran Hukum yang Tak Kunjung Berakhir
Dengan demikian, tim keamanan dapat fokus pada pekerjaan strategis keamanan siber dan mengurangi beban triase dan respons insiden rutin. Mandiant Managed Defense juga menawarkan identifikasi ancaman otomatis dan analisis risiko untuk memprioritaskan investigasi dan remediasi insiden. Layanan ini terus memperbarui cakupannya dengan wawasan dari pencarian ancaman Mandiant untuk memastikan bahwa organisasi tetap terlindungi dari teknik serangan dan risiko siber terbaru. Sebelumnya, pelanggan Google Security Operations seperti Vertiv Group Corp telah melihat peningkatan efisiensi operasional dengan menggabungkan layanan Mandiant ke dalam platform keamanan mereka.
Selain Mandiant Managed Defense, Google juga memperkenalkan Private Collection Sharing for Google Threat Intelligence, layanan baru yang dirancang untuk meningkatkan kolaborasi aman antara organisasi tepercaya. Fitur ini memungkinkan perusahaan untuk berbagi intelijen ancaman vital, seperti indikator kompromi, taktik, teknik, dan prosedur, serta wawasan strategis dengan rekan kerja dan mitra industri. Dengan demikian, organisasi dapat membangun kerja sama yang lebih kuat dalam melawan ancaman siber modern. "Kolaborasi adalah kunci untuk membangun ketahanan sebenarnya dalam sistem dan jaringan yang kita gunakan setiap hari", kata Phil Venables, Chief Information Security Officer di Google Cloud. Google juga merilis edisi kedua dari kerangka kerja Defender's Advantage, yang dirancang untuk membantu organisasi mengoptimalkan pertahanan siber mereka dengan memanfaatkan pengetahuan internal unik mereka. Kerangka kerja ini menawarkan pendekatan terstruktur untuk keamanan, dengan fokus pada bagaimana intelijen menggerakkan fungsi pertahanan kritis seperti deteksi, respons, validasi, pencarian ancaman, dan kontrol misi.
Edisi terbaru ini menawarkan panduan praktis bagi organisasi untuk mengidentifikasi redundansi, celah, dan peluang untuk meningkatkan postur keamanan siber mereka. Penutup:Dengan integrasi Mandiant dan fitur keamanan baru, Google Cloud meningkatkan kemampuan keamanan sibernya untuk melindungi pelanggan dari ancaman siber yang semakin kompleks. Dengan demikian, organisasi dapat lebih percaya diri dalam menghadapi ancaman siber dan meningkatkan ketahanan sistem dan jaringan mereka. Dengan kolaborasi dan kerja sama yang lebih kuat, organisasi dapat membangun pertahanan siber yang lebih efektif dan melindungi aset digital mereka.