Perang Cloud di Inggris: Google, Microsoft, dan Amazon Saling Serang



Perang Cloud di Inggris: Google, Microsoft, dan Amazon Saling Serang - photo origin: readwrite - pibitek.biz - Regulasi

photo origin: readwrite


336-280
TL;DR
  • Google, Microsoft, dan Amazon saling serang di pasar cloud Inggris.
  • Ketiga perusahaan ini bersaing untuk menguasai pasar cloud dan memiliki praktik yang merugikan pelanggan.
  • CMA sedang menyelidiki ketiga perusahaan ini dan belum memutuskan tindakan yang akan diambil.

pibitek.biz -Google, Microsoft, dan Amazon tengah terlibat pertempuran sengit di Inggris. Ketiga perusahaan ini sama-sama ingin menguasai pasar cloud di negara tersebut. Namun, persaingan ini menjadi begitu panas hingga berujung pada tuduhan dan adu argumen. Otoritas pasar Inggris, CMA (Competition and Markets Authority), sedang melakukan penyelidikan terhadap ketiga perusahaan. CMA ingin mengetahui apakah ketiga perusahaan ini memiliki keunggulan yang tidak adil di bidang cloud computing. CMA pun mengendus praktik lisensi dan biaya keluar yang diterapkan oleh ketiga perusahaan.

Para pelanggan cloud mengeluh soal praktik ini. Mereka menganggap proses pindah layanan cloud dari satu penyedia ke penyedia lain sangat rumit dan mahal. Biaya keluar, di mana pelanggan harus membayar untuk mengambil data mereka dari cloud, juga menjadi sorotan. Google, Microsoft, dan Amazon saling tuding satu sama lain. Google menuding Microsoft memiliki praktik lisensi yang menghambat pelanggan untuk memilih provider lain. Google bahkan menyebut praktik lisensi Microsoft akan menguntungkan Microsoft secara tidak adil di masa depan.

Microsoft sendiri mengklaim bahwa Google lah yang paling kuat di antara mereka bertiga. Microsoft membantah tudingan Google. Mereka mengklaim bahwa Google termasuk dalam kategori hyperscale cloud provider, seperti halnya Microsoft dan AWS. Microsoft mengakui bahwa Google Cloud Platform belum mencapai kesuksesan yang sama dengan Azure dan AWS, tetapi Google memiliki keunggulan kompetitif yang unik. Microsoft juga menegaskan bahwa biaya lisensi software mereka tidak secara signifikan meningkatkan biaya bagi pesaing.

Mereka berpendapat bahwa AWS dan Google memiliki margin keuntungan yang cukup besar untuk bersaing dengan Azure. Google berpendapat bahwa menjalankan layanan Microsoft di Google Cloud lebih mahal dibandingkan dengan Azure. Sementara itu, AWS mendukung pendapat Google dan mengklaim bahwa Microsoft telah melakukan praktik yang tidak adil terhadap penyedia cloud lain dan pelanggan. AWS mengatakan bahwa perilaku Microsoft merupakan tindakan yang sengaja dilakukan dan bisa diubah dengan mudah. Meski saling serang, ketiga perusahaan ini ternyata tidak menginginkan regulasi ketat dari CMA.

Mereka beranggapan bahwa campur tangan regulator akan merugikan mereka. Ketiga perusahaan ini menguasai sekitar dua pertiga pasar cloud di Inggris. Dominasi mereka membuat para pemain kecil sulit berkembang. CMA akan mengumumkan keputusan sementara dalam beberapa bulan mendatang. Keputusan akhir rencananya akan diumumkan sebelum April 2025. Pertarungan sengit di pasar cloud di Inggris ini menjadi menarik. Akankah CMA benar-benar turun tangan dan mengatur pasar cloud? Atau akan tetap membiarkan Google, Microsoft, dan Amazon saling serang? Kita tunggu saja! Perang cloud di Inggris ini menunjukkan betapa pentingnya persaingan yang sehat di dunia teknologi.

Ketiga perusahaan ini memiliki pengaruh yang besar dan dapat dengan mudah menguasai pasar. Jika CMA tidak bertindak, maka persaingan di pasar cloud akan semakin tidak adil dan merugikan para pemain kecil. Namun, tindakan CMA juga harus dilakukan dengan hati-hati. Regulasi yang terlalu ketat dapat menghambat inovasi dan pertumbuhan di industri cloud. CMA harus menemukan keseimbangan antara melindungi konsumen dan mendorong persaingan yang sehat. Sayangnya, tindakan CMA sepertinya belum cukup. Keputusan akhir CMA masih belum pasti.

Kemungkinan besar CMA akan terus berunding dengan ketiga perusahaan sebelum mengeluarkan keputusan final. Ini adalah kasus klasik tentang perebutan kekuasaan dan pengaruh di dunia teknologi. Ketiga perusahaan ini rela melakukan apa saja untuk mencapai tujuan mereka, bahkan jika itu berarti melanggar aturan. Akankah CMA mampu menghentikan aksi agresif ketiga perusahaan ini? Atau akan tetap berpihak pada para pemenang? Pertarungan di pasar cloud di Inggris ini belum berakhir. Kita tunggu saja siapa yang akan keluar sebagai pemenang.