Pemantauan Rahasia di Dunia Maya: Sosmed dan Streaming Video



Pemantauan Rahasia di Dunia Maya: Sosmed dan Streaming Video - photo source: ftc - pibitek.biz - Manusia

photo source: ftc


336-280
TL;DR
  • Perusahaan teknologi besar sedang mengumpulkan data pengguna secara masif di platform mereka.
  • Data pengguna digunakan untuk memanipulasi pengguna, menargetkan iklan, dan melatih AI.
  • FTC mendesak perusahaan teknologi untuk meningkatkan transparansi dan kontrol pengguna atas data mereka.

pibitek.biz -Bayangkan, setiap langkahmu di dunia maya, setiap klik yang kamu lakukan, setiap video yang kamu tonton, setiap komentar yang kamu tulis, setiap "like" yang kamu berikan, semua diam-diam direkam dan disimpan oleh perusahaan-perusahaan teknologi besar. Data pribadi yang kamu bagikan secara sukarela di platform media sosial dan layanan streaming video, ternyata menjadi komoditas yang berharga dan diburu oleh mereka. Informasi tentang dirimu, termasuk nama, alamat, nomor telepon, email, tanggal lahir, bahkan preferensi, hobi, dan kebiasaan browsingmu, disimpan dalam gudang data yang luas dan dianalisa dengan cermat.

Sebuah laporan terbaru dari Federal Trade Commission (FTC) di Amerika Serikat mengungkap praktik "pemantauan massal" yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan teknologi besar, termasuk raksasa seperti Amazon, Facebook (Meta), YouTube, Twitter (X), Snap, TikTok, Discord, Reddit, dan WhatsApp. FTC melakukan investigasi terhadap perusahaan-perusahaan ini, dan hasilnya mengungkap praktik-praktik rahasianya dalam mengumpulkan, melacak, dan menggunakan data pribadi pengguna. Laporan ini merupakan hasil dari serangkaian pertanyaan yang diajukan FTC kepada sembilan perusahaan teknologi besar.

FTC ingin mengetahui bagaimana perusahaan-perusahaan ini mengumpulkan, melacak, dan menggunakan data pribadi, serta bagaimana mereka menggunakan algoritma dan analisis data untuk menampilkan iklan dan konten tertentu kepada pengguna. Mereka juga ingin mengetahui bagaimana perusahaan-perusahaan ini melindungi privasi anak-anak dan remaja di platform mereka. Laporan FTC menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan teknologi ini sedang melakukan "pemantauan massal" terhadap para pengguna. Mereka mengumpulkan data pribadi pengguna secara besar-besaran, baik dari platform mereka sendiri maupun dari sumber lain, seperti perantara data.

Data yang dikumpulkan meliputi informasi demografis, preferensi, kebiasaan browsing, aktivitas online, dan bahkan lokasi geografis. Mereka menggunakan berbagai metode untuk mengumpulkan data, seperti cookie, pixel, dan SDK (Software Development Kit). FTC juga menemukan bahwa perusahaan-perusahaan ini dengan mudah berbagi data pengguna dengan pihak ketiga, termasuk para pengiklan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran mengenai keamanan dan privasi data pengguna. FTC khawatir, praktik berbagi data ini tidak diatur secara ketat, dan tidak ada kontrol yang memadai untuk memastikan bahwa data pengguna tidak disalahgunakan.

FTC mendapati bahwa banyak perusahaan berbagi data pengguna tanpa pemberitahuan atau persetujuan yang jelas. FTC juga menyoroti bahwa perusahaan-perusahaan ini menyimpan data pengguna untuk jangka waktu yang lama, tanpa batasan waktu. Praktik penyimpanan data ini berisiko, karena data pengguna rentan disalahgunakan atau bocor. FTC mencatat bahwa beberapa perusahaan tidak menghapus semua data pengguna saat diminta, bahkan ketika pengguna telah menghapus akun mereka. FTC juga menemukan bahwa model bisnis perusahaan-perusahaan ini dirancang untuk mendorong pengumpulan data pengguna secara masif.

Mereka menghasilkan keuntungan besar dari iklan yang ditargetkan, dan data pengguna merupakan bahan bakar utama untuk menciptakan iklan yang relevan dan menarik. Model bisnis ini menciptakan konflik kepentingan, karena perusahaan-perusahaan tersebut memiliki insentif untuk mengumpulkan data pengguna sebanyak mungkin, bahkan jika hal itu merugikan privasi pengguna. Laporan FTC juga mengungkap bahwa beberapa perusahaan teknologi menggunakan teknologi pelacakan, seperti "pixel", untuk mengumpulkan data pengguna dan melacak perilaku mereka di situs web lain.

Teknologi ini memungkinkan perusahaan-perusahaan tersebut untuk membangun profil detail tentang pengguna dan menargetkan iklan secara presisi. Pixel adalah potongan kode kecil yang ditempatkan di situs web dan aplikasi, dan mereka digunakan untuk melacak aktivitas pengguna, bahkan ketika mereka tidak menggunakan platform perusahaan tersebut. FTC menemukan bahwa perusahaan-perusahaan ini menggunakan data pengguna untuk melatih algoritma dan sistem AI. Algoritma ini digunakan untuk menentukan konten apa yang akan ditampilkan kepada pengguna, iklan apa yang akan ditayangkan, dan bahkan siapa yang akan menjadi "teman" di platform mereka.

Algoritma ini juga digunakan untuk mengidentifikasi tren, memprediksi perilaku pengguna, dan memanipulasi emosi pengguna. Algoritma-algoritma ini dirancang untuk membuat pengguna ketagihan dengan platform mereka, dan mereka menggunakan berbagai strategi untuk memanipulasi pengguna, seperti menampilkan konten yang provokatif, membuat pengguna merasa tidak lengkap, atau memberi hadiah kepada pengguna yang menghabiskan waktu lebih lama di platform. FTC menyoroti bahwa pengguna tidak memiliki kontrol yang memadai atas bagaimana data mereka digunakan oleh algoritma dan AI.

Mereka tidak dapat mengetahui apa yang terjadi di balik layar, atau mengapa mereka ditampilkan konten tertentu. Transparansi dan kontrol pengguna atas algoritma dan AI menjadi sangat penting, karena hal ini dapat memengaruhi pandangan, keputusan, dan bahkan emosi pengguna. FTC juga menemukan bahwa perusahaan-perusahaan ini tidak memberikan informasi yang cukup kepada pengguna tentang bagaimana data mereka digunakan, dan bagaimana mereka dapat mengendalikan penggunaan data mereka. Laporan FTC juga menyoroti bahaya pemantauan online terhadap anak-anak dan remaja.

FTC menemukan bahwa perusahaan-perusahaan ini tidak melindungi anak-anak dan remaja dengan baik di platform mereka. Meskipun sebagian besar platform memiliki aturan usia minimum, mereka tidak selalu menegakkan aturan tersebut secara ketat. Anak-anak dan remaja rentan terhadap konten berbahaya, eksploitasi, dan penyalahgunaan, karena perusahaan-perusahaan ini tidak memberikan pengawasan yang memadai. FTC menyoroti bahwa anak-anak dan remaja memiliki kemampuan untuk membuat akun di platform mereka, dengan sedikit batasan.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran karena anak-anak dan remaja lebih rentan terhadap manipulasi dan penyalahgunaan data pribadi mereka. FTC juga menemukan bahwa perusahaan-perusahaan ini tidak memberikan perlindungan yang memadai untuk anak-anak dan remaja dari konten berbahaya, seperti konten seksual, kekerasan, dan ujaran kebencian. Mereka juga tidak memberikan cukup informasi kepada orang tua tentang bagaimana melindungi anak-anak mereka di platform mereka. Laporan FTC menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan teknologi besar memiliki kekuatan untuk mengumpulkan data pengguna secara masif, dan menggunakannya untuk mengendalikan perilaku mereka.

Mereka menggunakan data pengguna untuk memanipulasi emosi, mempengaruhi keputusan, dan bahkan mengendalikan pandangan politik. Kekuatan yang mereka miliki sangat besar, dan berisiko untuk menghancurkan demokrasi, kebebasan, dan privasi. FTC mendesak para pembuat kebijakan untuk mengambil tindakan untuk melindungi privasi pengguna dari praktik pemantauan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan teknologi besar. Mereka meminta pemerintah untuk memberlakukan peraturan yang lebih ketat mengenai pengumpulan, penyimpanan, dan penggunaan data pengguna.

FTC juga mendesak perusahaan-perusahaan teknologi untuk meningkatkan transparansi, memberikan kontrol yang lebih besar kepada pengguna, dan memprioritaskan keamanan dan privasi pengguna. Laporan FTC menunjukkan bahwa pemantauan online merupakan ancaman serius terhadap privasi, kebebasan, dan demokrasi. Perusahaan-perusahaan teknologi besar sedang membangun kerajaan data yang luas, dan menggunakannya untuk mengendalikan perilaku kita. Kita harus mempertanyakan mengapa mereka sangat tertarik untuk mengumpulkan data kita, dan apa yang mereka lakukan dengan data tersebut.

Kita harus menuntut transparansi dan kontrol yang lebih besar atas data kita. Kita harus menuntut perusahaan-perusahaan teknologi untuk menghentikan praktik pemantauan yang merugikan privasi dan kebebasan kita. Kita juga harus mendukung kebijakan yang melindungi privasi dan hak-hak kita di dunia maya. Kita harus ingat bahwa data kita adalah harta kita, dan kita memiliki hak untuk mengendalikannya. Kita tidak boleh membiarkan perusahaan-perusahaan teknologi besar untuk memanfaatkan data kita untuk keuntungan mereka sendiri, tanpa persetujuan dan pengawasan kita.