Polisi Bongkar Aplikasi Chat Rahasia Geng Kriminal



Polisi Bongkar Aplikasi Chat Rahasia Geng Kriminal - photo source: bleepingcomputer - pibitek.biz - Privasi

photo source: bleepingcomputer


336-280
TL;DR
  • Polisi dari 9 negara membongkar aplikasi chat rahasia Ghost yang digunakan para penjahat.
  • Operasi penggerebekan berhasil menangkap 51 orang dan menyita aset terkait Ghost.
  • Polisi menekankan perlunya akses legal ke data untuk mengungkap kejahatan tanpa mengorbankan privasi pengguna.

pibitek.biz -Aksi polisi internasional sukses membongkar aplikasi chat rahasia yang selama ini menjadi andalan para penjahat kelas kakap. Aplikasi bernama "Ghost" ini dibekuk bareng-bareng oleh polisi dari sembilan negara. Ghost bukan aplikasi biasa. Aplikasi ini terkenal dengan fitur keamanan canggih dan kemampuannya menyembunyikan identitas penggunanya. Pengguna bisa membeli langganan dengan mata uang digital, dengan lapisan enkripsi yang kuat, dan sistem pesan otomatis terhapus yang menghilangkan jejak di perangkat pengirim dan penerima.

Ratusan ribu orang di seluruh dunia menggunakan Ghost untuk berkomunikasi. Bayangkan, setiap hari ada sekitar 1.000 pesan yang berseliweran di aplikasi ini. Jaringan penjual Ghost pun luas, mereka aktif mempromosikan aplikasi ini ke calon pelanggan. Langganan Ghost nggak murah. Untuk enam bulan, pengguna harus merogoh kocek sebesar $2.350 atau setara dengan Rp. 35 juta. Harga ini sudah termasuk smartphone modifikasi dan layanan dukungan teknis. Operasi penyelidikan Ghost dimulai pada Maret 2022 oleh tim khusus Europol.

Petugas dari Amerika Serikat, Kanada, Prancis, Italia, Irlandia, Australia, Swedia, dan Belanda bahu-membahu membongkar misteri aplikasi ini. Hasilnya, polisi berhasil menemukan server Ghost di Prancis dan Islandia. Pemilik Ghost yang berada di Australia juga terlacak. Polisi juga berhasil menyita aset yang terkait dengan Ghost di Amerika Serikat. Berbekal bukti kuat, polisi bergerak cepat. Operasi penggerebekan dilakukan secara serentak di berbagai negara. Total ada 51 orang yang dibekuk, 38 orang di Australia, 11 di Irlandia, satu di Kanada, dan satu di Italia.

Operator utama Ghost dijerat dengan lima tuduhan dan terancam hukuman hingga 26 tahun penjara. Catherine De Bolle, Direktur Eksekutif Europol, menyatakan bahwa operasi ini membuktikan bahwa tak peduli seberapa tersembunyi jaringan kriminal, mereka tidak akan bisa lolos dari jerat hukum. "Operasi ini adalah bukti kolaborasi kuat antara penegak hukum dari 9 negara dan Europol, yang bersama-sama berhasil membongkar alat komunikasi yang menjadi andalan kejahatan terorganisir", tegas Catherine. Operasi ini berhasil membongkar laboratorium narkoba, menyita senjata, narkoba, dan uang tunai lebih dari €1 juta atau sekitar Rp. 1,1 miliar.

Operasi ini menjadi bukti bahwa polisi terus berupaya untuk melacak dan membongkar kejahatan yang terselubung. Para ahli cyber dari Islandia, Irlandia, dan Australia berperan penting dalam membongkar Ghost. Mereka menguasai teknologi canggih untuk melacak dan menelusuri data digital yang tersembunyi di balik lapisan keamanan Ghost. Namun, polisi tidak boleh lengah. Keberhasilan membongkar aplikasi chat seperti Ghost, Sky ECC, EncroChat, dan Exlu membuat para penjahat mencari jalan alternatif. Mereka beralih ke aplikasi yang lebih kecil, yang kurang terkenal atau bahkan dibuat sendiri.

Aplikasi-aplikasi ini dirancang untuk meningkatkan keamanan dan anonimitas. Para penjahat mencoba menghindari risiko tertangkap dengan menyebar aktivitas kriminal di berbagai platform kecil. Europol menyoroti perlunya pendekatan yang seimbang dalam menggunakan enkripsi. Polisi harus bisa mengakses data untuk mengungkap kejahatan tanpa mengorbankan privasi pengguna. Europol mengingatkan perusahaan teknologi agar menyediakan akses legal ke data saat dibutuhkan dalam penyelidikan kriminal. Kejahatan memang selalu berkembang dan penjahat selalu berupaya menemukan cara baru untuk bersembunyi.

Namun, polisi juga tidak tinggal diam. Mereka terus berinovasi dan mengembangkan strategi baru untuk memburu dan mengungkap kejahatan. Operasi pembongkaran Ghost ini menjadi bukti nyata bahwa polisi dan penegak hukum internasional mampu berkolaborasi untuk melawan kejahatan transnasional. Kerja keras, dedikasi, dan teknologi canggih adalah kunci keberhasilan dalam menghadapi kejahatan di era digital.