- Google's AI overviews membuat pengguna mobile malas searching karena dianggap tidak akurat atau tidak membantu.
- Studi menemukan penurunan volume pencarian mobile yang signifikan setelah peluncuran AI overviews, sementara pencarian desktop mengalami sedikit peningkatan.
- Industri SEO perlu bergeser fokus ke optimasi pencarian zero-click dan diversifikasi sumber lalu lintas di luar Google.
pibitek.biz -Studi terbaru oleh ahli industri pencarian Rand Fishkin mengumumkan bahwa peluncuran AI overviews oleh Google pada Mei menyebabkan penurunan volume pencarian, terutama pada perangkat mobile. Studi ini menganalisis jutaan pencarian Google di Amerika Serikat dan Uni Eropa, dan menunjukkan konsekuensi tidak terduga dari integrasi AI. Pada Mei 2024, Google merilis AI overviews di Amerika Serikat, yang menghasilkan ringkasan untuk banyak pertanyaan pencarian.
2 – SimpliSafe Rilis Layanan Pemantauan Aktif Waktu Nyata 2 – SimpliSafe Rilis Layanan Pemantauan Aktif Waktu Nyata
3 – Serangan SIM-Swap: Akun SEC Diretas Secara Besar-Besaran 3 – Serangan SIM-Swap: Akun SEC Diretas Secara Besar-Besaran
Namun, fitur ini mendapat reaksi campuran dan segera dikurangi oleh akhir bulan. Google mengakui bahwa AI overviews tidak akurat atau tidak membantu, terutama untuk pertanyaan yang tidak biasa. Google mengatakan bahwa mereka telah mengimplementasikan lebih dari dozen perbaikan teknis pada sistem mereka sebagai respons.
Studi oleh SE Ranking menemukan bahwa frekuensi ringkasan AI ini menurun, dengan hanya 8% pencarian yang memicu AI Overview. Namun, ketika ditampilkan, ringkasan AI ini sekarang lebih panjang dan lebih detail, dengan rata-rata 25% lebih banyak konten. SE Ranking juga mencatat bahwa setelah ekspansi, AI overviews biasanya menghubungkan ke sumber yang lebih sedikit, biasanya sekitar empat.
Analisis Fishkin menunjukkan bahwa peluncuran AI Overviews berbarengan dengan penurunan pencarian mobile yang signifikan pada Mei. Sementara pencarian desktop mengalami sedikit peningkatan, penurunan pencarian mobile cukup signifikan, mengingat bahwa mobile mencakup hampir dua pertiga dari semua kueri Google. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna mungkin kurang terdorong untuk mencari pada perangkat mobile mereka ketika dihadapkan dengan ringkasan AI yang dihasilkan.
Fishkin berkomentar bahwa pengguna mungkin merasa bahwa AI overviews tidak membantu atau tidak akurat, sehingga mereka kurang terdorong untuk mencari. Ia juga menambahkan bahwa pengguna mungkin lebih memilih untuk mencari pada desktop daripada mobile karena alasan yang sama. Studi ini menyoroti tantangan yang dihadapi Google dalam mengintegrasikan konten AI yang dihasilkan ke dalam hasil pencarian.
Selain itu, penelitian ini juga menemukan tren yang mengkhawatirkan dalam perilaku pencarian Google. Studi ini menekankan pentingnya strategi SEO yang adaptif. Sebagai industri, kita mungkin perlu bergeser fokus ke optimasi pencarian zero-click dan diversifikasi sumber lalu lintas di luar Google.