- Sistem AI manajemen energi terbarukan meningkatkan efisiensi listrik.
- Sistem ini memantau kebutuhan energi dan mengatur produksi energi terbarukan untuk mensuplai jaringan listrik.
- Implementasi sistem AI berhasil mengurangi biaya listrik sebesar 18% dan meningkatkan stabilitas jaringan listrik.
pibitek.biz -Sebuah kolaborasi seru antara Laboratorium Sistem Energi Terbarukan dan Departemen Riset TIK Energi di Korea Institute of Energy Research (KIER) telah menciptakan teknologi canggih yang siap untuk merevolusi dunia urban dengan tenaga listrik! Bayangkan, sebuah kota yang berenergi tanpa harus bergantung pada bahan bakar fosil. Konsep electrifying kota ini adalah ide brilian yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Untuk mewujudkan kota energi bersih, teknologi energi terbarukan seperti panel surya terintegrasi ke dalam bangunan dimaksimalkan untuk mengganti sistem energi kota.
2 – Ransomware dan Tantangan Pembayaran Tebusan 2 – Ransomware dan Tantangan Pembayaran Tebusan
3 – Kenaikan Manfaat Jaminan Sosial di Tahun 2025 3 – Kenaikan Manfaat Jaminan Sosial di Tahun 2025
Walaupun ini masih tergolong baru di Korea, di Amerika Serikat dan Eropa, pendekatan ini sudah dianggap sebagai langkah strategis untuk mencapai netralitas karbon dan membangun lingkungan perkotaan yang berkelanjutan. Di kota konvensional, pasokan energi dapat dengan mudah disesuaikan menggunakan bahan bakar fosil untuk memenuhi kebutuhan listrik. Namun, di kota bertenaga listrik, ketergantungan yang tinggi pada energi terbarukan menyebabkan fluktuasi pasokan energi akibat perubahan cuaca. Hal ini memicu ketidaksesuaian antara kebutuhan listrik di berbagai bangunan, sehingga membuat operasi jaringan listrik menjadi lebih menantang.
Terutama, peristiwa berdampak tinggi dengan kemungkinan rendah (LPHI), seperti perubahan suhu ekstrem secara tiba-tiba, baik panas ataupun dingin, bisa menyebabkan lonjakan kebutuhan energi, sementara produksi energi menjadi terbatas. Kondisi ini menjadi ancaman serius bagi stabilitas jaringan listrik perkotaan, yang berpotensi memicu pemadaman listrik berskala besar. Untuk mengatasi tantangan tersebut, tim KIER menciptakan algoritma manajemen energi inovatif yang memanfaatkan kekuatan analisis AI.
Algoritma ini terintegrasi secara efektif ke dalam sistem, dan hasilnya luar biasa. Penghematan biaya listrik mencapai 18% dibandingkan dengan metode konvensional. Solusi ini tidak hanya meningkatkan stabilitas jaringan listrik, tetapi juga membuka jalan menuju manajemen energi perkotaan yang lebih efisien dan berkelanjutan. Tim peneliti dari KIER menyelami pola konsumsi energi per jenis bangunan dan pola produksi energi terbarukan dengan bantuan AI. Mereka mengungkap dengan detail faktor-faktor rumit yang memengaruhi jaringan listrik, mulai dari cuaca dan perilaku manusia hingga skala dan status operasional fasilitas energi terbarukan.
Penemuan penting mereka menunjukkan bahwa peristiwa berdampak tinggi dengan kemungkinan rendah, yang terjadi rata-rata hanya 1,7 hari per tahun, ternyata sangat memengaruhi stabilitas jaringan listrik dan biaya operasionalnya. Informasi berharga ini kemudian diubah menjadi algoritma dan sistem yang dirancang untuk mengoptimalkan pembagian energi antar bangunan, secara efektif mengelola permintaan puncak dan produksi energi, dan yang paling penting, merespons peristiwa berdampak tinggi dengan kemungkinan rendah. Sistem ini sangat kuat dan menjamin stabilitas jaringan listrik bahkan dalam kondisi ekstrem.
Sistem canggih ini diuji coba di lingkungan perkotaan yang nyata dan hasilnya sungguh mengesankan! Tingkat swasembada energi mencapai 38%, sementara tingkat konsumsi sendiri mencapai 58%. Angka-angka ini menandai lompatan signifikan dari tingkat swasembada 20% dan konsumsi sendiri 30% yang diamati pada bangunan tanpa sistem ini. Selain itu, implementasi sistem ini juga mengantarkan pada pengurangan biaya listrik sebesar 18% dan peningkatan yang signifikan pada stabilitas jaringan listrik. Konsumsi energi tahunan selama demonstrasi mencapai 107 megawatt-jam (MWh), yang merupakan angka tujuh kali lipat lebih besar dari simulasi yang dilakukan oleh institusi internasional terkemuka sebelumnya.
Terobosan ini membuka jalan bagi penerapan yang luas di lingkungan perkotaan nyata, menjanjikan masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan. "Hasil penelitian ini membuktikan bahwa AI dapat meningkatkan efisiensi electrifying kota dan mengatasi masalah stabilitas jaringan listrik, sekaligus menyoroti pentingnya manajemen peristiwa berdampak tinggi dengan kemungkinan rendah", kata Dr. Gwangwoo Han, penulis utama makalah dan peneliti di Departemen Riset TIK Energi. "Dengan menerapkan sistem ini ke berbagai lingkungan perkotaan di masa depan, kita dapat meningkatkan efisiensi energi dan meningkatkan stabilitas jaringan, pada akhirnya berkontribusi signifikan dalam mencapai netralitas karbon".
Sistem yang diusulkan memiliki potensi untuk mengubah cara kita hidup di kota. Dengan mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan, sistem ini dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Selain itu, sistem ini juga dapat meningkatkan ketahanan kota terhadap bencana alam, seperti badai dan kekeringan, dengan memastikan pasokan energi yang stabil. Namun, masih banyak tantangan yang harus diatasi untuk memastikan kesuksesan electrifying kota.
Salah satu tantangan utama adalah biaya investasi awal untuk infrastruktur energi terbarukan. Selain itu, dibutuhkan kebijakan yang tepat untuk mendorong adopsi teknologi baru dan perubahan perilaku masyarakat. Sistem ini merupakan langkah penting dalam mewujudkan kota bertenaga listrik, namun masih banyak hal yang harus dilakukan. Perjalanan menuju kota yang benar-benar berkelanjutan masih panjang. Dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak, baik pemerintah, industri, maupun masyarakat, untuk mewujudkan visi kota energi bersih ini.
AI memiliki peran penting dalam membantu kita membangun masa depan yang lebih berkelanjutan. Sistem yang dikembangkan oleh KIER merupakan contoh konkret bagaimana AI dapat digunakan untuk mengatasi tantangan lingkungan dan mencapai target netralitas karbon. Dengan memanfaatkan teknologi AI secara optimal, kita dapat menciptakan kota-kota yang lebih cerdas, efisien, dan berkelanjutan. Bayangkan sebuah kota yang dipenuhi dengan bangunan-bangunan yang mampu menghasilkan energi sendiri, dilengkapi dengan sistem cerdas yang mengatur penggunaan energi secara optimal.
Sistem ini mampu memonitor dan memprediksi kebutuhan energi secara real-time, sehingga dapat menyesuaikan produksi energi sesuai dengan permintaan dan meminimalkan pemborosan. Dengan AI, kita dapat menciptakan sistem yang lebih adaptif dan responsif terhadap perubahan lingkungan. Sistem ini dapat belajar dari data historis dan memprediksi potensi gangguan, sehingga dapat mengambil langkah pencegahan dan meminimalkan dampak negatif. Contohnya, ketika terjadi gelombang panas ekstrem, sistem AI dapat mengidentifikasi bangunan-bangunan yang rentan terhadap kenaikan suhu dan secara otomatis mengatur sistem pendingin ruangan untuk meminimalkan konsumsi energi.
Namun, teknologi ini juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu diwaspadai. Salah satunya adalah kerentanan sistem terhadap serangan siber. Karena sistem ini sangat bergantung pada data dan algoritma, serangan siber dapat mengganggu operasionalnya dan membahayakan keamanan sistem. Selain itu, sistem AI juga rentan terhadap bias dan kesalahan dalam algoritma. Hal ini dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang tidak adil atau tidak akurat, yang berdampak negatif pada efisiensi dan keberlanjutan kota.
Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan sistem AI yang transparan, akuntabel, dan etis. Sistem ini harus dirancang untuk meminimalkan risiko bias dan kesalahan, serta untuk memastikan keamanan dan privasi data. Pengembangan sistem AI untuk kota bertenaga listrik memerlukan kerja sama antar disiplin ilmu. Selain para ahli AI, dibutuhkan juga masukan dari para ahli di bidang energi, arsitektur, dan manajemen kota. Meskipun masih dalam tahap awal, electrifying kota dengan bantuan AI menawarkan peluang luar biasa untuk membangun masa depan yang lebih berkelanjutan.
Namun, untuk memastikan kesuksesan pendekatan ini, kita harus mengatasi tantangan dan risiko yang ada, serta memastikan bahwa teknologi ini digunakan secara bertanggung jawab dan etis. AI memiliki potensi untuk membantu kita menciptakan kota yang lebih cerdas, efisien, dan berkelanjutan. Namun, kita harus menyadari bahwa AI bukanlah solusi ajaib untuk semua masalah. Sistem AI harus dirancang dan diterapkan dengan cermat agar dapat mencapai tujuannya dan meminimalkan risiko yang terkait dengannya.
Penting untuk diingat bahwa teknologi AI hanyalah sebuah alat. Kita harus menggunakannya secara bijaksana dan bertanggung jawab untuk membangun masa depan yang lebih baik untuk semua.