- Perusahaan teknologi ngebuat video dari teks dengan teknologi baru.
- OpenAI punya Sora yang bisa ngebuat video palsu sampai 60 detik.
- Teknologi AI membawa bahaya video palsu yang bisa ngerusak reputasi.
pibitek.biz -Era film AI udah tiba! Tapi OpenAI, perusahaan yang lagi panas-panas, masih sibuk ngerjain film blockbuster-nya. Kenapa? Awalnya, demam AI ini diawali sama ChatGPT, yang jago ngobrol. Tapi sekarang udah berkembang ke gambar, dan sekarang lagi, video! Minggu ini, beberapa perusahaan sekaligus merilis teknologi baru untuk ngebuat video dari teks. Kayak Amazon, YouTube, Alibaba, dan studio film Lionsgate. Bayangin aja, kamu tinggal nulis, "Buat video kucing ngejar bola", dan langsung jadi! Tapi teknologi ini masih dalam tahap awal.
2 – AI Apple: Kekecewaan dan Keterlambatan 2 – AI Apple: Kekecewaan dan Keterlambatan
3 – Samsung: Pembaruan Galaxy S22 Oktober 2024, Perbaiki 42 Kerentanan 3 – Samsung: Pembaruan Galaxy S22 Oktober 2024, Perbaiki 42 Kerentanan
YouTube punya alat bernama Veo, yang cuma bisa ngebuat latar belakang video. Video utuh? Nanti baru keluar tahun 2025! tools itu masih kalah jauh dibanding apa yang OpenAI janjikan. OpenAI punya alat bernama Sora, yang bisa ngebuat video sampai 60 detik. Google juga punya rencana serupa, yang diumumkan di acara I/O bulan Mei. Sora yang dirilis Februari lalu, langsung bikin internet heboh! Toys R Us bahkan udah pake buat bikin iklan dengan cerita dan animasi yang keren! Sora belum bisa diakses publik.
OpenAI bilang, Sora baru rilis akhir tahun ini, dan baru ada suara tahun depan. Sementara nunggu Sora, OpenAI udah rilis dua model AI: GPT-4o dan GPT-o1. Yang kedua, yang punya nama "Strawberry", ditujukan untuk para ilmuwan dan engineer yang butuh ngerjain masalah rumit. Amazon dan YouTube udah ngalahin OpenAI dalam hal praktis! Meskipun teknologi Sora bisa dibilang lebih canggih, Amazon dan YouTube punya akses ke jutaan pengguna setiap hari. Belum lagi, kita belum tau berapa harga Sora, mengingat biaya komputasi yang tinggi, dan pembatasan pengguna yang mungkin diterapkan.
Emang kita mau dunia dipenuhi video AI? Teknologi ini bakal ngebuat masalah deepfake semakin merajalela, dan kita jadi susah bedain mana yang asli dan mana yang palsu. Selama ini, video dianggap sebagai bukti yang paling kuat. Email, chat, dan foto bisa diedit, tapi video? Sulit banget buat ngebohongin orang. Teknologi ini bisa disalahgunakan untuk mencemarkan nama baik seseorang dengan ngebuat video palsu. Walaupun ada contoh positif, misalnya wartawan di Venezuela yang memanfaatkannya, potensi negatifnya lebih besar.
Lionsgate, studio film yang ngebuat Hunger Games, berkolaborasi dengan perusahaan AI bernama Runway. Mereka ngaku bisa ngirit jutaan dolar! Amazon juga ngomong hal serupa, bahwa alat videonya bisa bantu bisnis kecil yang nggak punya budget buat ngehire tim produksi. Mungkin OpenAI sengaja ngelambatin rilis Sora biar mereka punya waktu buat ngetes dan ngelakuin tindakan keamanan. Februari lalu, OpenAI bilang bakal ngelakuin langkah keamanan sebelum Sora rilis, termasuk dengan bantuan "red team", yang terdiri dari ahli di bidang misinformasi, konten hateful, dan bias.
Di Amerika Serikat, peraturan tentang teknologi AI masih belum jelas. Keuntungan masih jadi motivasi utama. Beberapa alat, seperti Google Gemini dan Midjourney, udah ngasih batasan, misalnya tentang tokoh publik kayak calon presiden. Tapi Grok AI buatan Elon Musk malah bebas bikin gambar orang terkenal, seaneh apapun permintaannya. Tanpa aturan yang jelas, dan dengan keuntungan yang besar, bahaya besar menanti. Coba bayangin, kalau kita ngeliat video influencer kesukaan kita ngomong kasar? Atau video artis idola kita ngelakuin hal yang nggak pantas? Video yang kita liat mungkin palsu, tapi sulit dibedain.
Orang yang ngebuat video palsu itu bisa ngebuat video apapun, dan ngerusak reputasi siapapun. Kita hidup di zaman yang makin susah bedain mana yang asli dan mana yang palsu. Video AI bisa ngebuat kita makin linglung. Kita harus waspada!