pibitek.biz - Google baru saja merilis versi terbaru dari alat AI mereka, Gemini. Nama ini diambil dari bintang kembar yang melambangkan kemampuan Gemini untuk mengolah berbagai jenis data. Gemini 1.5 adalah versi terbaru yang menawarkan kinerja yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Demis Hassabis, CEO Google DeepMind, mengatakan bahwa Gemini 1.5 adalah loncatan besar dalam pengembangan model AI mereka. Gemini 1.5 memanfaatkan inovasi penelitian dan teknik di hampir semua aspek model dan infrastruktur mereka. Salah satu fitur unggulan Gemini 1.5 adalah kemampuan untuk memahami konteks yang panjang.
2 – DeeStream (DST) Laris Manis di Pasar Live Streaming 2 – DeeStream (DST) Laris Manis di Pasar Live Streaming
3 – Peneliti Bikin Worm Malware yang Racuni ChatGPT dan Gemini 3 – Peneliti Bikin Worm Malware yang Racuni ChatGPT dan Gemini 300x600
Konteks adalah kumpulan token, yaitu satuan informasi yang diproses oleh model AI. Semakin banyak token yang bisa diproses, semakin banyak informasi yang bisa ditangkap oleh model AI. Gemini 1.5 bisa memproses hingga 1 juta token, yang artinya bisa menangani 1 jam video, 11 jam audio, kode program dengan lebih dari 30 ribu baris, atau lebih dari 700 ribu kata.
Menurut Google, Gemini 1.5 bisa mengolah lebih banyak informasi daripada model AI dari OpenAI dan Anthropic, dua perusahaan AI pesaing Google. Gemini 1.5 juga bisa menunjukkan pemahaman dan penalaran yang sangat canggih untuk berbagai jenis data, termasuk video. Sebagai contoh, ketika diberi film bisu Buster Keaton selama 44 menit, Gemini 1.5 bisa menganalisis alur dan kejadian dalam film dengan akurat, bahkan bisa memperhatikan detail kecil yang mungkin terlewatkan.
Gemini sebelumnya dikenal dengan nama Bard, sebelum diganti menjadi Gemini minggu lalu. Bersamaan dengan perubahan nama, Google juga merilis Gemini Advanced, yaitu versi lebih tinggi dari Gemini yang ditujukan untuk pengguna profesional. Google juga menawarkan paket Google One AI Premium Plan, yang memberikan akses eksklusif ke Gemini dan Gemini Advanced.
Selain itu, Google juga membuat aplikasi Gemini untuk Android dan iOS, yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan Gemini dan Gemini Advanced di ponsel mereka. Google juga mengakui bahwa sistem AI Generatif masih memiliki kekurangan yang perlu diperbaiki. Salah satu masalah utama adalah halusinasi, yaitu ketika sistem AI menghasilkan pernyataan yang salah dengan percaya diri.