Cambridge, OpenAI, GovAI: Cegah Spionase AI Pakai Tag Chip



TL;DR
  • Ahli usul tag chip dan daftar global.
  • Tujuannya cegah spionase AI dan bahaya komputasi.
  • Laporan juga saran batas dan tombol pintar.
Cambridge, OpenAI, GovAI: Cegah Spionase AI Pakai Tag Chip - photo from: osayworld - pibitek.biz - Amazon

photo from: osayworld


336-280

pibitek.biz - Spionase AI oleh negara musuh bisa dicegah dengan tag chip dan daftar global lokasinya, kata para ahli. Mereka mengusulkan hal itu dalam laporan baru tentang keamanan AI, yang minta regulasi hardware lebih ketat. Laporan itu dibuat oleh tiga institut Cambridge, OpenAI, dan komunitas GovAI. Mereka khawatir pemerintah abai bahaya komputasi, yang bisa bikin bencana. Tanpa perlindungan lebih, mereka bilang AI bisa mempercepat pengawasan massal, perang informasi, ketidakstabilan internasional, bahkan kepunahan manusia. Pemerintah sadar bahaya ini, tapi fokusnya ke software.

Tim Cambridge mau ubah prioritas. Haydn Belfield, salah satu penulis laporan, bilang data dan algoritma "sulit dikontrol". Hardware, sebaliknya, bisa dideteksi, dikecualikan, dan dihitung.

Juga dibuat lewat rantai pasokan yang sangat terpusat. Ciri-ciri ini bikin komputasi jadi alat regulasi yang bagus. "Hardware komputasi kelihatan, bisa dihitung, dan bentuknya fisik, jadi bisa dibatasi dengan cara yang mungkin segera susah dengan elemen AI yang lebih virtual", kata Belfield.

Pemerintah udah coba kurangi kekuatan AI negara saingan dengan kontrol ekspor semikonduktor. Tapi langkah ini beragam tanggapannya. Pendukung bilang efektif jangka pendek, tapi lawan bilang rugikan ekonomi dan bikin lawan bersatu.

Laporan itu tawarkan batasan lain. Salah satunya, tambah pengenal unik di tiap chip, yang bisa kurangi spionase dan penyelundupan chip. Untuk kuatkan tag ini, daftar internasional bisa lacak aliran chip yang ditujukan untuk superkomputer AI.

Semua produsen dan penjual chip harus laporkan tiap transfer dan komputasi yang dikendalikan oleh tiap negara dan perusahaan. Audit rutin pastikan catatannya akurat. "Pemerintah udah lacak banyak transaksi ekonomi, jadi masuk akal kalau tingkatkan pemantauan barang langka dan kuat seperti chip AI canggih", kata Belfield.

Selain tag dan daftar, laporan itu usulkan "batas komputasi" untuk batasi chip AI dan "tombol pintar" untuk hentikan penggunaan berbahaya. Usulan ini muncul saat pasar chip lagi booming. Dalam beberapa hari terakhir, Nvidia lewati Amazon dalam kapitalisasi pasar, sementara saham desainer semikonduktor Arm naik lebih dari 50%.