Eksplorasi Bulan: Intuitive Machines Bawa Jaringan Satelit 4K



Eksplorasi Bulan: Intuitive Machines Bawa Jaringan Satelit 4K - the picture via: arstechnica - pibitek.biz - NASA

the picture via: arstechnica


336-280
TL;DR
  • NASA ingin siarkan langsung dari Bulan dengan kualitas gambar 4K.
  • Intuitive Machines dapat kontrak dari NASA untuk ngebangun jaringan satelit di sekitar Bulan.
  • Intuitive Machines akan ngebangun lima satelit komunikasi untuk ngasih koneksi yang kuat dan stabil.

pibitek.biz -Pernah ngebayangin, kalau pendaratan di Bulan dulu disiarkan langsung dan jernih? Kayaknya bakal seru banget ya, bisa liat astronot jalan-jalan di Bulan dengan kualitas gambar HD. Eh, tapi ternyata dulu siarannya cuma hitam putih dan burik. NASA sekarang lagi berencana kembali ke Bulan lewat program Artemis, dan pengen banget ngasih pengalaman yang lebih kece buat kita semua. Mereka mau siaran langsung dari Bulan dengan kualitas gambar yang super canggih, 4K! Bayangin deh, bisa liat detail permukaan Bulan, astronot yang lagi jalan-jalan, bahkan mungkin bisa liat bendera Amerika yang tertancap di sana.

Nah, buat mewujudkan rencana keren ini, NASA punya ide cemerlang. Mereka ngasih kontrak ke Intuitive Machines, sebuah perusahaan luar angkasa yang berbasis di Houston, Amerika Serikat. Tugasnya apa? Intuitive Machines harus ngebangun jaringan satelit di sekitar Bulan. Fungsinya buat ngirim data dari permukaan Bulan ke Bumi. "Salah satu syaratnya adalah koneksinya harus bisa ngirim data 4K", jelas Steve Altemus, bos dari Intuitive Machines, dalam sebuah wawancara. "Buat dapetin kualitas data setajam itu, kita butuh antena yang gede, yang gak bisa dipakek di permukaan Bulan.

Makanya kita butuh satelit buat nge-relay data". Nah, ini bagian dari rencana NASA buat ngebangun "Near Space Network", jaringan komunikasi canggih buat daerah yang deket Bumi, sampai radius 1,6 juta kilometer. Gila ya, jaraknya jauh banget. Tapi, untungnya jarak Bulan ke Bumi cuma 384.000 kilometer, jadi masih masuk kategori "deket" buat NASA. Intuitive Machines kebagian kontrak senilai 4,82 miliar dolar, yang bisa dibayar selama 10 tahun. Cukup gede ya, kontraknya? NASA juga ngerencanain buat ngebangun stasiun penerima sinyal di Bumi, buat nampung data dari satelit-satelit di luar angkasa.

Intuitive Machines udah punya pengalaman ngedarat di Bulan. Mereka berhasil ngedaratkan robot penjelajah mereka yang bernama IM-1 pada Februari lalu. Mission IM-1 lumayan sukses, meskipun ada beberapa kendala teknis. Tapi, di bulan Desember atau Januari nanti, Intuitive Machines bakal ngedaratkan robot IM-2 ke Kutub Selatan Bulan. Robot ini bakal ngebor permukaan Bulan buat ngecek keberadaan air beku di kawah Shackleton. Setelah itu, sekitar 15 bulan kemudian, Intuitive Machines punya rencana buat ngeluncurin robot IM-3, yang rencananya bakal membawa satelit komunikasi pertama ke orbit Bulan.

Satelit ini punya berat sekitar 500 kilogram, dan desainnya masih digarap. Kalau satelit pertama sukses, Intuitive Machines bakal ngeluncurin dua robot lagi, IM-4 dan IM-5, yang masing-masing bakal bawa dua satelit komunikasi. Totalnya, bakal ada lima satelit yang ngorbit Bulan, buat ngasih koneksi yang kuat dan stabil buat komunikasi, navigasi, dan penentuan posisi. Dua satelit bakal ditempatkan di orbit kutub, buat ngasih akses komunikasi ke Kutub Selatan Bulan, tempat NASA berencana membangun pangkalan Artemis.

Dua satelit lagi bakal ditempatkan di orbit halo, dan satu satelit lagi di orbit ekuator. Intuitive Machines adalah perusahaan yang dipimpin sama Steve Altemus, mantan wakil direktur Johnson Space Center. Perusahaan ini didirikan tahun 2013 bersama investor Kam Ghaffarian dan seorang insinyur luar angkasa bernama Tim Crain. Perjalanannya gak selalu mulus, lho. Pengembangan robot pendarat Nova C ternyata makan waktu lebih lama dari perkiraan. Ada beberapa kendala teknis, kayak masalah tangki bahan bakar, dan masalah pendanaan.

Intuitive Machines sempat merasakan masa-masa sulit. Mereka akhirnya memutuskan untuk go public tahun 2023, saat banyak perusahaan luar angkasa lagi nge-hype saham mereka. Sayangnya, banyak perusahaan luar angkasa yang go public malah mengalami kesulitan. Intuitive Machines juga merasakan tekanan yang sama. "Emang lumayan berat", kata Altemus. "Kita go public tahun 2023, dan ngatur semuanya itu kerjaan berat. Terutama pas nyiapin peluncuran". Untungnya, banyak hal positif yang terjadi. Meskipun robot IM-1 sempat mengalami masalah teknis, mereka masih bisa mendarat mulus di permukaan Bulan, meskipun miring.

Intuitive Machines akhirnya memenangkan kontrak besar dari NASA untuk jadi penyedia layanan data komunikasi di Bulan. "Tahun ini bener-bener tahun transformatif buat kita", kata Altemus. "Mimpi kita akhirnya mulai terwujud". Intuitive Machines sepertinya punya masa depan yang cerah. Perusahaan ini punya banyak pengalaman ngedarat di Bulan, dan punya keahlian di bidang komunikasi dan navigasi. Perjalanan mereka ke Bulan ini bukan cuma soal mengejar ambisi luar angkasa, tapi juga soal ngebangun infrastruktur penting di Bulan, yang bisa diakses sama semua orang.

Di masa depan, siapa tahu kita bisa ngeliat video-video keren tentang kehidupan di Bulan, yang disiarkan langsung ke seluruh dunia. Sisa pekerjaan rumah NASA sekarang adalah ngebangun stasiun penerima sinyal di Bumi, yang bisa nerima data dari satelit Intuitive Machines di Bulan. Stasiun ini bakal ngebantu NASA nge-manage data yang dikirim dari Bulan, dan bakal jadi jembatan komunikasi yang menghubungkan Bumi dengan Bulan. Intuitive Machines punya banyak peluang buat jadi perusahaan terdepan di bidang eksplorasi luar angkasa.

Perusahaan ini punya teknologi canggih, pengalaman yang kuat, dan didukung sama NASA. Tapi, tetap aja, ada beberapa hal yang perlu diperhatiin. Misalnya, biaya produksi robot pendarat dan satelit komunikasi yang mahal. Belum lagi biaya peluncuran ke Bulan, yang juga nguras kantong. Itu belum termasuk biaya operasional dan maintenance satelit di orbit Bulan. Intuitive Machines juga harus berkompetisi dengan perusahaan luar angkasa lain, yang juga lagi ngejar-ngejar kontrak dari NASA. Di samping itu, mereka juga harus ngatasi tantangan teknis, seperti masalah cuaca luar angkasa, medan Bulan yang keras, dan potensi kerusakan pada satelit.

Tapi, dengan kerja keras dan inovasi, Intuitive Machines punya potensi buat ngebangun jaringan komunikasi di Bulan, yang bisa ngubah cara kita ngeliat dan berinteraksi dengan Bulan. Siapa tahu di masa depan, kita bisa tinggal di Bulan, dan nge-live streaming liburan kita di Bulan. Tapi, ya, ada juga beberapa kekhawatiran tentang ambisi NASA dan Intuitive Machines buat nge-dominasi Bulan. Misalnya, ada kekhawatiran tentang potensi eksploitasi sumber daya Bulan oleh perusahaan swasta. Selain itu, ada juga kekhawatiran tentang dampak lingkungan dari aktivitas manusia di Bulan.

Mungkin, di masa depan, kita perlu ngebahas aturan main yang adil buat ngatur eksplorasi dan pemanfaatan Bulan, biar gak cuma satu perusahaan atau negara yang nge-dominasi. Tapi, ya, kembali lagi, semua ini masih di tahap awal. Kita masih harus banyak belajar tentang Bulan, dan ngembangin teknologi yang lebih canggih buat ngejajahnya. Intuitive Machines, dengan teknologi canggihnya, punya peran penting buat masa depan eksplorasi luar angkasa. Perusahaan ini udah ngebangun robot pendarat yang handal, satelit komunikasi yang canggih, dan jaringan komunikasi yang kuat.

Meskipun ada beberapa tantangan, Intuitive Machines udah membuktikan diri bahwa mereka mampu nge-deliver proyek-proyek luar angkasa yang rumit. Dan, dengan dukungan dari NASA, perusahaan ini punya potensi buat ngebangun fondasi yang kuat buat eksplorasi luar angkasa di masa depan. Perjalanan ke Bulan ini bukan cuma soal teknologi, tapi juga soal mimpi dan ambisi manusia. Di masa depan, siapa tahu kita bisa ngeliat manusia lagi jalan-jalan di Bulan, ngeliat pemandangan bumi dari Bulan, dan nge-share pengalaman mereka lewat video live streaming yang jernih dan tajam.

Intuitive Machines punya peran penting buat nge-wujudkan mimpi itu. Perusahaan ini adalah bukti bahwa teknologi dan inovasi bisa membawa kita lebih dekat ke masa depan yang lebih cerah.