- Mira Murati, Chief Technology Officer OpenAI, meninggalkan perusahaan setelah 6 tahun.
- Murati bukanlah satu-satunya eksekutif OpenAI yang meninggalkan perusahaan.
- Kepergian beberapa eksekutif ini bisa berpengaruh buruk terhadap OpenAI.
pibitek.biz -Mira Murati, Chief Technology Officer OpenAI, mengumumkan bahwa dia akan meninggalkan perusahaan setelah 6 tahun bekerja. Murati mengatakan bahwa dia ingin memiliki waktu dan ruang untuk melakukan eksplorasi sendiri. Saat ini, fokus utamanya adalah memastikan transisi yang lancar dan mempertahankan momentum yang telah dibangun. Murati pernah menjabat sebagai CEO interim OpenAI pada November 2023, ketika co-founder dan CEO Sam Altman sementara waktu dipecat oleh dewan perusahaan. Pada saat itu, perusahaan mengatakan bahwa Murati memiliki keterampilan unik dan pemahaman tentang nilai, operasi, dan bisnis perusahaan.
2 – Cyera Akuisisi Trail Security untuk Keamanan Data 2 – Cyera Akuisisi Trail Security untuk Keamanan Data
3 – AI Ini Bantu Manusia Temukan Jati Diri 3 – AI Ini Bantu Manusia Temukan Jati Diri
Dia juga telah memimpin fungsi penelitian, produk, dan keamanan perusahaan. Tiga eksekutif lainnya telah meninggalkan OpenAI dalam beberapa bulan terakhir. John Schulman, salah satu co-founder OpenAI, mengumumkan bahwa dia akan meninggalkan perusahaan untuk bergabung dengan Anthropic, salah satu kompetitor OpenAI. Schulman mengatakan bahwa dia ingin memperdalam fokusnya pada AI alignment dan memulai babak baru karirnya dengan melakukan pekerjaan teknis secara langsung. Ilya Sutskever, lead scientist dan co-founder OpenAI, juga mengumumkan pengunduran dirinya pada Mei lalu.
Sutskever mengatakan bahwa perusahaan telah mencapai trajektori yang luar biasa dan dia yakin bahwa OpenAI akan membangun AGI yang aman dan bermanfaat di bawah kepemimpinan Altman, Presiden Greg Brockman, dan Murati. Jan Leike, yang memimpin tim superalignment OpenAI, juga meninggalkan perusahaan pada Mei lalu dan bergabung dengan Anthropic. Murati meninggalkan OpenAI pada saat perusahaan sedang berusaha mengumpulkan dana sebesar $6,5 miliar dengan valuasi $150 miliar. Kepergian Murati dan eksekutif lainnya dapat mempengaruhi proses pengumpulan dana tersebut.
Kepergian Mira Murati dan eksekutif lainnya dari OpenAI adalah tanda bahwa perusahaan sedang mengalami krisis. Mereka meninggalkan perusahaan yang sedang berusaha mengumpulkan dana besar, yang dapat mempengaruhi kepercayaan investor. Kepergian mereka juga dapat mempengaruhi moral karyawan dan memperlambat proses pengembangan teknologi AI. OpenAI harus segera menemukan pengganti yang tepat untuk Murati dan eksekutif lainnya. Perusahaan juga harus memastikan bahwa proses pengumpulan dana berjalan lancar dan tidak terganggu oleh kepergian eksekutif.