- BlackRock dan Microsoft kolaborasi AI.
- GAIIP hadir untuk dukung pengembangan AI.
- Proyek ini berpotensi besar, tapi ada risiko.
pibitek.biz -Dunia tengah dihebohkan dengan Artificial Intelligence (AI) yang meroket popularitasnya dengan cepat. Peran AI semakin besar dan berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Namun, di balik pesona AI, ada beberapa masalah mendasar yang masih mengganjal. Salah satunya adalah kebutuhan AI yang sangat besar terhadap energi dan prosesor super canggih. Masalah ini rupanya tak luput dari perhatian BlackRock, perusahaan manajemen aset terbesar di dunia yang punya modal besar. BlackRock berkolaborasi dengan Microsoft, perusahaan teknologi raksasa, untuk menggelontorkan dana sebesar $30 miliar guna membangun infrastruktur AI.
2 – Serangan Siber Hantam Globe Life, Data Ribuan Pelanggan Dicuri 2 – Serangan Siber Hantam Globe Life, Data Ribuan Pelanggan Dicuri
3 – AI Apple: Kekecewaan dan Keterlambatan 3 – AI Apple: Kekecewaan dan Keterlambatan
Kolaborasi ini terwujud dalam sebuah proyek bernama Global AI Infrastructure Investment Partnership (GAIIP) yang dibentuk untuk mendukung pengembangan AI di masa depan. GAIIP bukan hanya sekedar proyek biasa. Proyek ini melibatkan pemain-pemain besar di dunia, seperti MGX dari Abu Dhabi, Global Infrastructure Partners (GIP), dan Nvidia, perusahaan pembuat chip ternama. Mereka berkolaborasi untuk memastikan kelancaran pasokan energi dan rantai pasokan yang kuat untuk AI. Nvidia, yang dikenal sebagai ahli dalam mendesain dan mengelola data center serta pabrik, siap memberikan dukungan teknis untuk GAIIP.
Larry Fink, CEO BlackRock, menyatakan keyakinannya bahwa GAIIP akan membuka peluang investasi yang sangat besar, mencapai triliunan dollar. Fink optimistis bahwa proyek ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja baru, dan mempercepat kemajuan teknologi AI. Satya Nadella, CEO Microsoft, berbagi visi tentang AI yang dapat mendorong inovasi dan pertumbuhan di semua sektor ekonomi. Jensen Huang, CEO Nvidia, menekankan potensi AI dalam memicu revolusi industri baru. Ketiga tokoh ini sepakat bahwa GAIIP merupakan langkah penting dalam mendukung masa depan AI.
Proyek GAIIP ini selaras dengan ide Sam Altman, CEO OpenAI. Tahun lalu, Altman menyampaikan ide ambisius untuk mengumpulkan dana hingga $7 triliun guna membangun infrastruktur AI. Altman menyadari bahwa pengembangan AI menghadapi hambatan yang besar, terutama dalam hal produksi chip. Abu Dhabi, tempat MGX berasal, menarik perhatian Altman. Altman melihat potensi negara kaya minyak tersebut dalam mendukung pengembangan AI. Abu Dhabi, dengan sumber daya alamnya yang melimpah, dapat menyediakan energi yang dibutuhkan AI dan mendukung pertumbuhan industri ini.
Keterlibatan Nvidia dan Super Micro Computer dalam GAIIP membawa angin segar bagi para investor. Kedua perusahaan, yang terkenal di dunia AI, diprediksi akan meraih keuntungan besar dari proyek ini. Kabar baiknya, GAIIP bisa menjadi peluang investasi yang menguntungkan bagi para investor. Namun, investasi di AI tidak semudah yang terlihat. AI memiliki sisi gelap yang perlu diwaspadai. Misalnya, munculnya karya ilmiah palsu yang dihasilkan oleh AI, dan potensi AI dalam meningkatkan pengawasan negara terhadap rakyatnya.
Alex Carp, CEO Palantir, mengungkap kekhawatirannya tentang potensi AI dalam mempengaruhi perang, diplomasi, dan politik. Carp menyoroti bahaya jika AI digunakan untuk mengendalikan perang, yang dapat menimbulkan dampak buruk yang tak terduga. Meskipun ada sisi gelapnya, para investor tetap antusias. Terutama bagi saham Microsoft, yang sedang mengalami tren positif. Saham MSFT telah melonjak 3,57% dalam 30 hari terakhir, dengan harga mencapai $436,58. Setelah pengumuman GAIIP, MSFT naik 0,35% dalam sesi perpanjangan.
Sebelum GAIIP, para ahli dan analis sudah menyatakan bahwa MSFT merupakan 'strong buy'. Saham MSFT juga menunjukkan pemulihan yang signifikan sejak awal September, saat market anjlok. TradingView, platform analisis teknikal, memberikan rating 'buy' atau 'strong buy' untuk MSFT berdasarkan performa terbarunya. Nvidia, walaupun tidak seterang Microsoft dalam GAIIP, tetap berpotensi meraih keuntungan. Keterlibatan Nvidia dalam desain dan pembangunan data center serta pabrik bisa memperkuat dominasinya di industri ini.
AI sering dipandang sebagai solusi masa depan. Banyak orang berharap AI dapat membawa perubahan positif bagi dunia. Namun, jangan lupa bahwa AI juga memiliki potensi untuk merusak dunia. AI, seperti pisau bermata dua, memiliki sisi positif dan negatif. Gunakan AI dengan bijak dan bijaksana agar dapat memberikan manfaat bagi manusia. Saat ini, kita masih menunggu bagaimana GAIIP akan berjalan di masa depan. Apakah GAIIP akan menjadi solusi untuk masalah AI? Atau malah menciptakan masalah baru? Hanya waktu yang akan memberikan jawabannya.