- Edge AI adalah teknologi AI yang bisa jalan di perangkat.
- Edge AI bisa ngasih kemampuan canggih tanpa perlu internet.
- Edge AI bisa dipake di berbagai bidang, seperti kesehatan dan pertanian.
pibitek.biz -Kebayang gak sih kalau HP kamu bisa langsung terjemahin bahasa asing, mobil kamu bisa nyetir sendiri, atau lampu rumah kamu bisa nyala-mati sendiri sesuai mood kamu? Nah, itu semua berkat AI alias AI yang makin canggih, dan teknologi ini sekarang udah masuk ke perangkat-perangkat yang kita pake sehari-hari. Gak kayak dulu yang cuma bisa diakses di server-server pusat, sekarang AI udah bisa langsung jalan di HP, mobil, atau bahkan kulkas. Itulah yang disebut Edge AI, sebuah teknologi AI yang langsung bertengger di perangkat kamu, ngasih kemampuan canggih tanpa perlu internet.
2 – Ransomware dan Tantangan Pembayaran Tebusan 2 – Ransomware dan Tantangan Pembayaran Tebusan
3 – Aplikasi ChatGPT untuk Windows: Kelebihan dan Kekurangan 3 – Aplikasi ChatGPT untuk Windows: Kelebihan dan Kekurangan
Bayangin, kamu lagi jalan-jalan di luar negeri, tiba-tiba butuh translate bahasa asing. Dengan Edge AI, HP kamu langsung bisa menerjemahin bahasa tersebut dalam waktu singkat tanpa perlu koneksi internet. Keren, kan? Atau, bayangin lagi kamu lagi nyetir mobil di jalanan yang macet. Mobil kamu yang udah dilengkapi Edge AI bisa langsung ngecek kondisi jalan, ngatur kecepatan, dan bahkan ngehindari tabrakan. Teknologi ini benar-benar bisa ngebantu banget dalam berbagai situasi. Tapi, Edge AI gak cuma buat hal-hal yang seru.
Teknologi ini juga bisa diaplikasikan untuk berbagai bidang lain, misalnya di dunia retail. Bayangin, kamu masuk ke toko, ambil barang, lalu langsung keluar tanpa perlu ngantri di kasir. Itu semua bisa diwujudkan dengan teknologi AI yang tertanam di kamera dan sensor di toko. Di dunia bisnis online, Edge AI juga bisa ngasih rekomendasi produk yang pas banget buat kamu berdasarkan riwayat pembelian atau preferensi kamu. Bahkan, di supermarket, rak barang yang dilengkapi Edge AI bisa otomatis ngatur harga berdasarkan permintaan dan persediaan.
Edge AI juga bisa dipake di bidang kesehatan, contohnya di alat insulin pompa yang bisa ngatur dosis insulin secara otomatis berdasarkan kadar gula darah. Teknologi ini bisa jadi solusi buat para penderita diabetes. Enggak cuma di bidang kesehatan, Edge AI juga bisa dipake di pertanian. Bayangin, traktor yang dilengkapi teknologi AI bisa otomatis membedakan tanaman dengan gulma, lalu menyemprot pestisida hanya ke gulma. Hal ini bisa meningkatkan efisiensi dan mengurangi penggunaan bahan kimia. Edge AI juga bisa dipake untuk mengelola kota yang pintar.
Bayangin, kamera dan sensor yang terpasang di kota bisa ngatur lalu lintas, ngecek tingkat polusi, dan bahkan mendeteksi tindak kejahatan. Semua data diolah secara lokal tanpa perlu koneksi internet, sehingga lebih aman dan privasi kamu terjaga. Namun, meskipun Edge AI punya banyak potensi, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah masalah hardware. Perangkat yang dibekali Edge AI harus punya hardware yang mumpuni untuk ngolah data AI yang rumit. Di sisi lain, dengan semakin banyaknya perangkat yang dilengkapi Edge AI, muncul kekhawatiran terkait privasi data.
Pertanyaan tentang siapa yang punya akses ke data dan bagaimana data tersebut digunakan menjadi hal yang penting untuk dikaji. Edge AI sendiri bukanlah teknologi baru. Teknologi ini udah ada sejak lama, tapi baru belakangan ini Edge AI mulai berkolaborasi dengan AI dan membuka banyak peluang yang sebelumnya hanya ada di film-film fiksi ilmiah. Dengan memproses data secara lokal di perangkat, Edge AI bisa mengurangi latensi dari hitungan detik menjadi hitungan milidetik, meningkatkan privasi data, dan beroperasi di lingkungan dengan koneksi internet terbatas.
Salah satu contoh aplikasi Edge AI yang paling menonjol adalah di mobil otonom. Misalnya, Tesla, dengan mobilnya yang dilengkapi chip AI khusus, bisa memproses 2.300 frame per detik dari kamera mobil. Kemampuan ini memungkinkan mobil Tesla untuk mengambil keputusan dalam hitungan milidetik, yang sangat penting untuk navigasi yang aman. Dengan kemampuan olah data lokal ini, mobil Tesla bisa beroperasi bahkan di area dengan jaringan seluler yang buruk. Selain di mobil, Edge AI juga merambah ke smartphone.
Sekarang, banyak smartphone yang udah dilengkapi teknologi AI yang bisa ngolah data secara lokal. Hal ini mempercepat fungsi-fungsi AI di smartphone dan meningkatkan privasi data dengan menjaga data pribadi tetap di perangkat. Contohnya, HP Pixel terbaru punya chip Tensor yang bisa ngolah bahasa alami dengan kecepatan 600 kata per menit. Kemampuan ini memungkinkan Google untuk menghadirkan fitur Live Translate yang bisa menerjemahkan bahasa secara real-time tanpa koneksi internet. Potensi Edge AI mungkin akan mencapai puncaknya di kota-kota pintar.
Contohnya, di Singapura, jaringan kamera dan sensor yang dilengkapi AI dikerahkan sebagai bagian dari inisiatif "Smart Nation". Perangkat-perangkat ini bisa memantau segala hal mulai dari arus lalu lintas hingga keamanan publik. Dengan mengolah data secara lokal, perangkat-perangkat ini bisa merespon insiden secara real-time sambil meminimalkan transmisi informasi sensitif. Namun, meski punya banyak potensi, pengembangan Edge AI masih dihadapkan pada berbagai tantangan. Salah satunya adalah keterbatasan hardware.
Perangkat edge sering kali tidak memiliki kemampuan komputasi yang cukup untuk menjalankan model AI yang paling canggih. Hal ini membuat para produsen chip berlomba-lomba mengembangkan prosesor AI yang lebih kuat dan hemat energi. Nvidia, misalnya, punya lini komputer AI Jetson yang bisa menghasilkan 275 triliun operasi per detik dengan konsumsi daya hanya 5 watt. Kemampuan ini menjadikan komputer Jetson cocok untuk berbagai perangkat edge. Dengan semakin maraknya perangkat yang dilengkapi AI, muncul kekhawatiran tentang pengawasan dan kepemilikan data.
Semakin banyak keputusan yang diambil oleh AI di edge, semakin penting untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam sistem-sistem ini. Tantangan lain yang dihadapi Edge AI adalah integrasi dengan perangkat yang sudah ada. Perangkat yang sudah ada mungkin tidak kompatibel dengan Edge AI. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan pengembangan platform dan standar yang bisa menjembatani kesenjangan antara perangkat yang sudah ada dengan Edge AI. Di bidang kesehatan, perusahaan seperti Medtronic mengembangkan pompa insulin yang dilengkapi AI yang bisa memantau kadar glukosa darah dan secara otomatis menyesuaikan pemberian insulin.
Teknologi ini berpotensi untuk merevolusi pengelolaan diabetes. Nvidia juga punya platform komputasi AI bernama Clara AGX yang memungkinkan perangkat medis yang dilengkapi AI untuk mengolah data pencitraan medis resolusi tinggi secara lokal. Hal ini mempercepat diagnosis dan meningkatkan privasi pasien. Di bidang pertanian, John Deere punya teknologi See & Spray yang memanfaatkan AI onboard untuk membedakan tanaman dengan gulma. Teknologi ini memungkinkan aplikasi herbisida yang presisi dan berpotensi mengurangi penggunaan bahan kimia hingga 90%.
Dalam pengembangan teknologi Edge AI, diperlukan sinergi yang kuat antara berbagai pihak, mulai dari produsen chip, pengembang software, hingga pengguna akhir. Dengan kerja sama yang erat, Edge AI bisa terus berkembang dan membuka peluang baru yang bermanfaat bagi banyak orang. Di masa depan, kita bisa berharap akan melihat aplikasi Edge AI yang semakin canggih dan inovatif, mulai dari rumah pintar yang bisa memprediksi dan memenuhi kebutuhan kita hingga peralatan industri yang bisa mendiagnosis sendiri dan mencegah kerusakan sebelum terjadi.